5 Kondisi Medis yang Menyebabkan Rendahnya Jumlah Sperma
Apakah Papa sedang alami infeksi tertentu?
1 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada laki-laki, sel sperma atau spermatozoa dihasilkan di testis atau buah zakar.
Sedangkan produksi sel sperma dipengaruhi oleh banyak faktor, yakni seperti kadar hormon testosteron dan temperatur buah zakar.
Saat laki-laki ejakulasi, berjuta-juta sel sperma akan dikeluarkan melalui penis bersama cairan air mani.
Namun sayangnya, ada berbagai penyebab yang menurunnya tingkat kesuburan laki-laki. Ini termasuk jumlah sperma.
Mengenai hal tersebut, berikut Popmama.com informasikan kondisi medis yang mempengaruhi lemahnya jumlah sperma. Beberapa diantaranya adalah:
1. Mengalami beberapa infeksi membuat kerusakan testis
Salah satu kondisi medis dari sedikitnya jumlah sperma yakni karena alami infeksi tertentu.
Dilansir dari WebMD, infeksi prostat atau cedera pada testis laki-laki dapat memicu respons imun. Ini terjadi ketika sperma bersentuhan dengan darah dan setelah operasi testis.
Dalam hal itu, maka bisa menyebabkan peluang terjadinya pembuahan menurun.
Seorang laki-laki yang alami beberapa infeksi seperti radang epididimis dan infeksi menular seksual, termasuk gonore atau HIV juga membuat kerusakan testis permanen.
Editors' Pick
2. Mengalami antibodi yang menyerang sperma
Sebenarnya, jumlah sperma yang sedikit bisa menjadi masalah serius bagi laki-laki.
Apalagi jika penyebabnya adalah mengalami antibodi yang menyerang sperma. Alih-alih menargetkan zat asing berbahaya di dalam tubuh, antibodi ini malah menghilangkan sperma.
Diinformasikan dari UOFMHealth, ternyata antibodi dapat merusak atau membunuh sperma. Jika sejumlah besar antibodi sperma bersentuhan dengan sperma, mungkin sulit bagi sperma untuk membuahi sel telur. Ini disebut infertilitas imunologis.
Pada kondisi ini, testis biasanya menjauhkan sperma dari bagian tubuh lainnya dan sistem kekebalan tubuh.