5 Penyebab Vagina Terasa Gatal yang Pengaruhi Persiapan Kehamilan
Rasa gatalnya seringkali bikin risih dan rasa tidak nyaman
21 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah kamu pernah merasa gatal di bagian vagina? Jangan diabaikan jika kamu sedang dalam program hamil. Rasa gatal ini bisa berpengaruh pada persiapan kehamilan kamu.
Tidak mudah memang untuk menggaruk rasa gatal di bawah sana, ya. Apalagi rasa gatal tersebut seringkali membuat tidak nyaman, tentunya membuat kamu kesal sendiri.
Gatal di bagian organ kewanitaan memang sulit untuk digaruk. Selain itu juga harus berhati-hati dalam mengobati area yang sensitif ini.
Sebelum mengobatinya, kamu sebaiknya mengetahui dulu apa penyebabnya.
Kali ini Popmama.com akan bahas mengenai lima penyebab vagina gatal. Berikut rangkumannya:
1. Bacterial vaginosis yang bisa menghambat kesuburan
Tahukah kamu? Alasan paling umum dari vagina yang terasa gatal disebabkan oleh bakteri vaginosis, yaitu ketidakseimbangan bakteri baik dan jahat.
Selain itu juga adanya perubahan pH dalam vagina.
Sementara keberadaan bakteri-bakteri sehat pada vagina adalah hal yang normal dan bakteri jahatlah yang menyebabkan infeksi dan menimbulkan rasa gatal di organ intim.
Selain gatal biasanya bacterial vaginosis (BV) diiringi gejala seperti rasa perih dan keluarnya cairan hingga menyebabkan bau tidak sedap.
Nah, untuk mengobati BV ada baiknya kamu memeriksakan diri ke dokter agar mendapat resep antibiotik berupa krim atau ovula (kapsul) yang dimasukkan ke dalam organ intim.
Editors' Pick
2. Dermatitis kontak yang ditandai dengan munculnya kemerahan
Apakah kamu mengalami vagina yang gatal dan juga munculnya kemerahan?
Kondisi itu bisa jadi karena faktor dermatitis kontak, yaitu iritasi kulit yang disebabkan oleh alergi terhadap produk tertentu.
Apabila kamu terjangkit dermatitis kontak, mungkin saja penyebabnya karena penggunaan kondom, tisu toilet berpewangi, sabun mandi, atau alergi pada detergen pencuci pakaian.
Pada umumnya sih gatal akibat dermatitis kontak tidak terlalu parah, namun tentunya sangat mengganggu.
Sebaiknya kamu selalu menjaga kebersihan organ intim dan hindari penggunaan produk kewanitaan yang memiliki wewangian, seperti pantyliner, tisu toilet, dan produk lainnya.
3. Eksim yang membuat vagina meradang
Penyebab lain terjadinya gatal pada vagina adalah eksim. Gatalnya bagian vagina dikarenakan peradangan pada kulit akibat adanya eksim.
Pada umumnya keluhan eksim juga menimbulkan ruam kemerahan. Kalau terjadi pada kamu, maka hindarkan penggunaan sabun pembersih vagina. Sebab hal itu akan memperburuk eksim di area vagina.
Namun apabila kondisi gatalnya terus menerus dan semakin parah, sebaiknya tanyakan pada dokter mengenai pilihan pengobatan yang tepat.
Nyatanya saat mengalami vagina gatal-gatal maka hubungan dengan suami juga bisa terhambat. Ada rasa sakit atau nyeri yang menghantui dan membuat perempuan jadi takut untuk berhubungan intim.
4. Infeksi jamur menjadi masalah paling umum
Selain rasa gatal, mungkin kamu juga akan mengalami keluarnya cairan kental berwarna keputihan. Itu artinya kamu mengalami infeksi jamur (vaginal candidiasis).
Masalah ini terjadi saat infeksi jamur yang tumbuh berlebihan pada vagina dan vulva.
Biasanya infeksi jamur pada vagina berisiko terjadi saat sedang hamil, menggunakan antibiotik, aktif berhubungan seksual, dan ketika sistem kekebalan tubuhmu sedang melemah.
Apabila kamu mengalami gejala gatal karena infeksi jamur, kamu bisa mengatasinya dengan obat antijamur seperti krim yang dioleskan pada area organ intim.
Tapi ada baiknya kamu juga mendiskusikan dengan dokter mengenai keluhan yang kamu rasakan agar mendapat pengobatan yang tepat.
5. Infeksi menular seksual (IMS), timbulnya sensasi gatal terasa terbakar
Timbulnya sensasi gatal pada bagian organ intim, juga bisa terjadi sebagai gejala infeksi menular seksual (IMS).
Kondisi itu dimulai dari herpes, chlamydia, gonorhea, hingga kutu pubis. Penyakit menular ini ditandai vagina seperti terbakar saat berhubungan intim, buang air kecil, bau busuk, dan terjadi luka.
Agar rasa gatalnya tidak semakin berkembang, maka sebaiknya kamu segera hubungi dokter untuk mendapatkan rangkaian tes dan uji laboratorium untuk diagnosis penyakit kelamin.
Apabila hasil tes terbukti positif, dokter pun akan memberikan antibiotik dalam bentuk oral atau suntik dan obat-obatan antivirus untuk kasus herpes.
Itulah lima penyebab gatal vagina. Biasanya vagina gatal akan membaik dengan sendirinya. Namun jika gejala yang kamu alami semakin parah, maka segera konsultasikan dengan dokter.
Baca juga:
- Gatal dan Keputihan Saat Hamil? Waspada Infeksi Jamur Vagina
- Bakteri Berlebih pada Vagina, Ini Dia Bahayanya bagi Ibu Hamil
- Simak! Penyebab dan Cara Menyembuhkan Infeksi Vagina saat Hamil