Waspada, mioma uterus adalah tumor halus non kanker yang berkembang di dalam atau di sekitar rahim.
Mioma uterus biasanya tidak berbahaya. Namun kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan komplikasi. Termasuk penurunan sel darah merah, seperti yang dilansir dari Mayoclinic.
Pendekatan pengobatan menggunakan embolisasi mioma uterus merupakan prosedur invasif minimal yang bisa dilakukan.
Nah, berikut 5 fakta mengenai embolisasi mioma uterus. Yuk, simak ulasannya dari Popmama.com!
1. Kenapa embolisasi mioma uterus diperlukan?
Pexels/Alexandr Podvalny
Perempuan dengan mioma uterus, kondisi tersebut dapat menimbulkan gejala pada sebagian yang mengalaminya.
Sedangkan uterine fibroid embolization (UFE) adalah prosedur invasif minimal yang digunakan untuk mengobati tumor fibroid rahim.
Embolisasi mioma uterus sendiri dapat menghancurkan jaringan mioma, sehingga gejala-gejalanya akan berkurang.
Biasanya metode ini menggunakan bentuk x-ray real time yang disebut fluoroskopi. Fungsinya guna memandu pengiriman agen emboli ke rahim dan fibroid.
Editors' Pick
2. Siapa saja yang dianjurkan melakukan embolisasi mioma uterus?
Pexels/Anna Shvets
Metode rmbolisasi mioma uterus memang dapat meredakan gejala seperti pendarahan dan nyeri panggul.
Namun embolisasi mioma uterus akan dianjurkan pada pasien dengan kondisi-kondisi berikut:
Mengalami gejala seperti perdarahan berlebih saat haid.
Perempuan yang memiliki anemia.
Mengalami nyeri panggul atau rasa tertekan pada panggul.
Mengalami konstipasi dan sering terbangun malam hari untuk berkemih.
Sudah mengonsumsi obat-obatan atau menjalani terapi hormon untuk mengurangi gejala, tapi tidak efektif.
Ibu pasca bersalin. Prosedur ini bisa digunakan untuk mengatasi perdarahan hebat dari vagina setelah melahirkan.
Mengalami sakit parah.
Ingin menghindari operasi atau operasi terlalu berisiko bagi kamu.
Ingin menjaga rahim .
Ingin mengoptimalkan kehamilan di masa depan.
Perempuan dengan pramenopause.
3. Siapa yang tidak boleh menjalani embolisasi mioma uterus?
Pexels/MART PRODUCTION
Sebagian besar ukuran dan lokasi fibroid dapat diobati dengan embolisasi mioma uterus.
Namun diskusikan manfaat dan risiko embolisasi arteri uterina dengan dokter kandungan ginekologi atau ahli radiologi intervensi.
Pasalnya, teknik prosedur ini tidak mungkin dilakukan pada perempuan dengan kondisi:
Sedang hamil.
Memiliki kemungkinan kanker panggul.
Memiliki infeksi panggul aktif, baru-baru ini atau kronis.
Memiliki kondisi yang mempengaruhi pembuluh darah (penyakit pembuluh darah).
Alergi terhadap bahan kontras yang mengandung yodium.
4. Apa saja komplikasi dari embolisasi mioma uterus?
Pexels/Anna Shvets
Pada beberapa kasus, sangat jarang terjadi komplikasi pada perempuan yang menjalani embolisasi mioma uterus.
Tapi bukan berarti tidak ada sama sekali risiko komplikasi dari embolisasi mioma uterus. Sebab setiap prosedur medis dapat menimbulkan komplikasi.
Berikut komplikasi dari embolisasi mioma uterus, diantaranya:
Infeksi
Fibroid yang mengalami degenerasi bisa menjadi tempat pertumbuhan bakteri dan menyebabkan infeksi rahim (endomiometritis). Banyak infeksi rahim dapat diobati dengan antibiotik, tetapi dalam kasus yang ekstrim infeksi mungkin memerlukan histerektomi.
Kerusakan organ lain
Embolisasi organ atau jaringan lain yang tidak diinginkan dapat terjadi, meski risikonya tidak setinggi pembedahan. Kemungkinan juga jika sudah mendekati menopause.
Masalah pada kehamilan berikutnya
Banyak perempuan memiliki kehamilan yang sehat setelah menjalani embolisasi mioma uterus. Namun beberapa bukti menunjukkan komplikasi kehamilan, termasuk kelainan plasenta yang menempel pada rahim. Ini meningkat setelah prosedur.
5. Bagaimana perawatan setelah embolisasi mioma uterus?
Pexels/Pixabay
Metode embolisasi mioma uterus biasanya dilakukan oleh ahli radiologi intervensi, spesialis obstetri dan ginekologi yang memiliki pelatihan.
Di ruang pemulihan, tim perawatan akan memantau kondisi pasien dan memberi obat untuk mengendalikan rasa mual maupun nyeri.
Lalu apa saja yang perlu diperhatikan setelah embolisasi mioma uterus?
Jika mengalami efek anestesi memudar, dokter akan membawa kamu ke kamar rumah sakit untuk observasi semalam.
Kamu harus berbaring telentang selama beberapa jam untuk mencegah pengumpulan darah (hematoma) di lokasi arteri femoralis.
Untuk membantu mengurangi efek samping utama dari embolisasi arteri uterina seperti rasa nyeri, biasanya pasien menerima obat pereda nyeri.
Kamu perlu mendapat pengamatan mengenai sindrom pasca embolisasi. Sebab efek dari embolisasi mioma uterus ditandai dengan demam ringan, nyeri dan kelelahan. Mungkin juga termasuk mual dan muntah.
Gejala yang sedang berlangsung yang tidak membaik secara bertahap, maka kamu harus dievaluasi untuk kondisi yang lebih serius seperti infeksi.
Pada hari berikutnya, kateter urin kamu dilepas dan kamu dibantu untuk berjalan-jalan.
Nah, itulah 5 fakta mengenai embolisasi mioma uterus. Untuk pemulihan umumnya terbilang cepat dan komplikasi pun jarang terjadi.