Kabar bahagia datang dari ustaz Koh Dennis dan sang istri teh Yunda, yang akhirnya berhasil mengandung anak kembar setelah lima tahun berjuang melawan PCOS. Pasangan ini berhasil melalui perjalanan panjang yang dipenuhi dengan perjuangan.
Kondisi PCOS seringkali menjadi tantangan besar bagi banyak pasangan yang mendambakan buah hati, namun mereka membuktikan bahwa dengan usaha dan doa bisa mewujudkan semua yang kita inginkan lho, Ma, Pa!
Kisah inspiratif ini dikabarkan langsung oleh teh Yunda, penasaran seperti apa Ma?
Yuk, simak ulasan Popmama.comlebih lanjut terkait perjuangan ustaz Koh Dennis dan istri yang akhirnya bisa hamil anak kembar di bawah ini!
Perjuangan Melawan PCOS
Instagram.com/yundafaisyah
PCOS merupakan gangguan hormonal yang membuat peluang kehamilan menjadi lebih kecil. Kondisi ini sempat menjadi ujian besar dalam perjalanan mereka. Meski demikian, ustaz Koh Dennis dan istrinya tidak pernah menyerah.
Setelah lima tahun menanti keturunan bahkan kedua pasangan ini juga harus melawan Tuba non paten, uterus abnormal, bahkan ustaz Koh Dennis sendiri memiliki riwayat Teratozoospermia.
Namun, usaha memang tidak menghianati hasil. Lima tahun terakhir keduanya berserah diri kepada Allah sambil terus berusaha, mereka percaya bahwa Allah akan memberikan jawaban terbaik di waktu yang paling tepat.
“Setelah 5 tahun menanti keturunan, dengan keadaan yang PCOS, Tuba non paten, uterus abnormal, riwayat isk, dan suami Teratozoospermia. Segala cara telah kami coba, dari mulai promil alami dengan obat, pola hidup sehat, olahraga, pijat kesuburan, minum ramuan, inseminasi,” tulis teh Yunda di laman sosial media miliknya pada Senin, 18/11/2024.
Sempat Berhenti Melakukan Proses IVF
Instagram.com/yundafaisyah
Kisah perjuangan ustaz Koh Dennis dan teh Yunda dalam menjemput kehadiran buah hati adalah salah satu cerita penuh inspiratif yang menguatkan banyak pasangan pejuang garis dua.
Mereka melakukan proses IVF atau bayi tabung dengan pembuahan sel telur dan sperma di luar rahim. Dengan berbagai macam cara, kedua sempat berhenti untuk melakukan IVF di Bocah Indonesia. Seperti yang ditulis dalam postingan teh Yunda bahwa,
“Allah lah yang mempertemukan kami dengan Bocah Indonesia untuk mulai proses IVF, setelah sempat berhenti berikhtiar. Minum berbagai obat setiap hari harus tepat waktu. Dimanapun selalu nyari tempat buat minum obat dan suntik,” lanjutnya.
Pasangan ini bahkan belajar suntik IVF supaya bisa suntik sendiri di rumah, keren ya Ma, Pa.
Editors' Pick
Menjalankan Akupuntur Setiap Malam dari Bogor-Sunter
Instagram.com/yundafaisyah
Dalam tulisan yang diungkapkan oleh teh Yunda, ia juga menyatakan bahwa hampir setiap malam ia berjuang dan menyemangati diri sendiri untuk jadi pemenang, pemenang hingga akhirnya mendapatkan garis dua dan menghadirkan si Kembar.
Teh Yunda yang awalnya takut banget sama namanya akupuntur karena harus di tusuk-tusuk jarum di seluruh tubuh, sampai akhirnya beraniin diri liat tubuh yang penuh dengan jarum.
Berjuang Merayu Allah untuk si Kembar
Instagram.com/yundafaisyah
Dalam usahanya, teh Yunda dan suami tidak pernah luput untuk merayu sang pencipta. Melibatkan yang memberi kehidupan untuk menumbuhkan kehidupan baru di dalam hidup mereka berdua.
Terdengar klise ya Ma, Pa? Tapi, itu yang terjadi. Keduanya mengusahakan untuk merayu Tuhan secara langsung bahkan menjalankan ibadah haji dan umroh bersama, sampai-sampai saat berdoa di tanah suci keduanya menyediakan ruang kosong untuk tempat bayi mungil mereka berdua.
“Ruang kosong ini, untuk tangan bayi mungil kami tahun ini Insya Allah ya Rabb… Kami berhusnudzon pada sifat Rahiim-Mu, kami berhusnudzon pada takdir-Mu,”
Tulisan tersebut dibuat saat haji sebelum keduanya melakukan embrio transfer. Sangat mengharukan ya.
Sempat Ragu pada Dua Garis Pertama
Instagram.com/yundafaisyah
Tulisan dalam postingan terbarunya, teh Yunda menjelaskan bahwa mereka bahkan mencoba beberapa kali testpack sebelum akhirnya yakin bahwa telah hadir buah hati dalam hidup mereka.
Awal dilakukan pada saat 17 Agustus-an yang garisnya masih samar-samar. Lalu kedua mencoba tes kembali saat menuju tes darah B-HCG, masih garis yang samar. Begitupun testpack ketiga yang juga atas anjuran sang dokter, teh Yunda mencoba kembali untuk memastikan.
Sampai akhirnya ia melakukan testpack keempat dan menunjukkan dua garis yang sangat jelas. Pada saat inilah kebahagiaan keduanya datang karena dua garis pertama dalam hidup mereka yang dinantikan selama 5 tahun akhirnya datang.
Tidak hanya itu, bahkan teh Yunda menunjukkan hasil tes B-HCG yang tinggi, menandakan jika setinggi itu biasanya ada dua janin.
“Ya Rabb… kaget B-HCG nya tinggi banget… Langsung pecah tangis pas dokter bilang kalau setinggi ini biasanya ada 2 teh…” ungkap teh Yuan dalam postingannya.
Support System dari Keluarga dan Komitmen pada Diri Sendiri
Instagram.com/yundafaisyah
Selain itu, keputusan-keputusan yang diambil selalu melibatkan Allah S.W.T, tidak luput juga doa-doa dari kedua orang tua teh Yunda dan ustaz Koh Dennis yang terus memberikan semangat dan doanya, tidak berhenti ibadah untuk kelancaran program IVF mereka.
Bukan hanya kedua orang tua saja, tapi oma dan engkong ikut serta harus saat acara ulang tahun beberapa bulan lalu.
“Komitmen sama diri sendiri. Untuk selalu bangun tahajud sebelum, sesudah, atau bahkan sampai mereka telah ada. Tetap komitmen harus terus minta diundang sama Allah untuk berdua dengan-Nya di sepertiga malam sambil ngaji 1 juz di tahajud. Alhamdulillah sekarang mereka sudah 5 bulan… Doakan baby twins sehat-sehat ya om tante online. Doain kami sehat, selamat, sempurna lahir batin sampai terlahir ke dunia jani anak sholeh/sholehah ya om tante online.” tutup teh Yunda di akhir postingannya pada Senin, 18/11/2024.
Nah, itu dia kisah inspiratif dari ustaz Koh Dennis dan sitri sebagai pejuang PCOS, Ma.
Sangat memotivasi ya, hal ini dapat memberikan vibe positif dan tentunya semangat untuk Mama dan Papa pejuang garis dua!