Induksi Ovulasi sebagai Salah Satu Metode Program Kehamilan
Yuk, mengenal induksi ovulasi untuk membantu terjadinya kehamilan
16 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sudah setahun menikah dan tidak melakukan program tunda hamil. Namun, belum juga terjadi kehamilan. Mungkin ini akibat inferlitas atau gangguan kesuburan.
Namun, jangan panik, karena saat ini sudah ada beberapa metode yang akan memudahkan pasangan untuk dapat segera menimang bayi. Untuk saat ini di Indonesia sendiri terdapat tiga metode yaitu, induksi ovulasi, inseminasi, dan bayi tabung.
Kali ini Popmama.comtelah merangkum informasi terkait induksi ovulasi sebagai salah satu metode program kehamilan.
1. Mengenal induksi ovulasi
"Induksi ovulasi adalah terapi infertilitas (kesuburan) berupa pemberian obat-obatan, dengan tujuan untuk menstimulus ovarium (indung telur) agar melepas sel telur (ovulasi)," ucap dr. Shanty Olivia J, SpOG-KFER, dalam webinar yang diadakan oleh Rumah Sakit Pondok Indah, pada Rabu (10/3/2021).
Induksi ovulasi, diperlukan jika kehamilan tidak terjadi secara alami karena gangguan pelepasan sel telur maupun permasalahan kesuburan yang tidak diketahui penyebabnya. Metode induksi ovulasi merupakan salah satu metode yang paling umum digunakan karena relatif murah dengan efek samping yang rendah.
Editors' Pick
2. Penyebab gangguan ovulasi
Untuk mengetahui alasan di balik seorang perempuan belum mengalami kehamilan, ada beberapa penyebab yang mungkin menjadi alasannya, yaitu sebagai berikut:
- Obesitas
- Berat badan terlalu rendah
- Olahraga yang terlalu berat
- Stress psikologis
- Gangguan fungsi tiroid
- Perimenopause
- Kegagalan ovarium dini
- Polycstic ovarian syndrom
3. Tujuan dilakukan induksi ovulasi
Terdapat dua tujuan dilakukannya induksi ovulasi pada metode program kehamilan, yaitu:
- Pada siklus tidak berovulasi: induksi ovulasi bertujuan untuk menyebabkan terjadinya pelepasan sel telur yang matang.
- Pada siklus yang berovulasi: induksi ovulasi bertujuan untuk melepaskan lebih dari satu sel telur, tujuannya agar meningkatkan peluang kehamilan.
4. Tahapan mendapat pengobatan metode induksi ovulasi
Sebelum mendapatkan pengobatan metode induksi ovulasi, kamu harus mengikuti tahapan program kehamilan, yaitu sebagai berikut:
- Konsultasi dasar dengan dokter kandungan
- Pemeriksaan dasar kesuburan, yang meliputi analisis semen (sperma), HSG dan penilaian ovulasi.
- Jika memang terjadi gangguan pada ovulasi, disarankan memilih untuk mengambil metode induksi ovulasi.
5. Efek samping dan tingkat keberhasilan
Pada saat kamu melakukan metode ini, akan ada beberapa efek samping yang mungkin akan kamu rasakan yaitu berupa keluhan hormon yang sering berubah, lalu kamu juga bisa mengalami kehamilan kembar.
Selain itu kamu juga bisa mengalami sindroma hiperstimulasi ovarium yaitu nyeri hebat pada panggul, napas berat, mual, muntah, kembung, dan berat badan bertambah. Namun jangan takut, karena kasus ini jarang terjadi.
Untuk angka keberhasilan, cukup tinggi yaitu untuk kamu yang berusia kurang dari 35 tahun dan murni mengalami gangguan ovulasi maka angka kehamilan per siklus dapat mencapai 20-25%.
Itulah informasi terkait metode induksi ovulasi. Semoga dapat membantu kamu yang ingin segera menimang si kecil ya.
Baca juga:
- 5 Cara yang Bisa Dilakukan saat Program Hamil Anak Laki-Laki
- 6 Pantangan yang Harus Dihindari saat Menjalani Program Hamil
- Jangan Terburu-buru, Persiapkan 5 Hal Ini Dulu sebelum Program Hamil