Cukupi Gizi Mama saat Program Hamil sebagai Langkah Cegah Stunting
Pastikan asupan nutrisi yang cukup ya, Ma!
6 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Stunting masih menjadi suatu permasalahan pada anak yang terjadi di Indonesia. Stunting adalah masalah kurang gizi yang ditandai dengan tubuh pendek. Umumnya penderita rentan terhadap penyakit, kecerdasan di bawah normal, serta produktivitas rendah.
Stunting terjadi pada 1000 hari atau tiga tahun awal kehidupan si Kecil. Menurut dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dr. Boy Abidin Sp.OG (K), awal mulanya adalah pada saat terjadinya proses pembuahan, pada saat mulai konsepsi.
Agar konsepsinya bagus, maka kualitas sprema dan sel telurnya harus baik supaya menghasilkan anak dengan kualitas kromosom yang bagus. Maka dari itu, awal pencegahan generasi stunting harus di mulai dari ibu saat mengandung atau bahkan sebelum membuahi.
“Ternyata satu dari tiga bayi punya masalah stunting dan kalau kita bicara stunting, bukan masalah setelah dia lahir, tapi sejak di dalam kandungan,” ujar dr. Boy Abidin.
Berikut Popmama.com berikan informasi selengkapnya mengenai cukupi gizi ibu sebagai langkah cegah stunting.
Simak berikut ini ya, Ma!
1. Ketahui penyebab terjadinya stunting
Stunting dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari asupan gizi, status kesehatan, lingkungan kesehatan, kesenjangan ekonomi, dan masih banyak lainnya. Oleh karena itu, stunting masih menjadi isu kesehatan yang membutuhkan perhatian khusus di Indonesia.
Berikut beberapa penyebab terjadinya stunting, antara lain:
- Berat badan ibu yang tidak naik selama kehamilan
- Kurangnya edukasi tentang stunting
- Kurangnya akses layanan kesehatan
- Tinggal di lingkungan yang memiliki sanitasi buruk dan tidak mudah mendapatkan air bersih
- Tidak mendapatkan ASI eksklusif sejak lahir
- Tidak mendapatkan gizi yang cukup
- Menderita penyakit yang mengganggu penyerapan nutrisi.
Editors' Pick
2. Langkah pencegahan stunting
Pencegahan stunting berawal dari kondisi ibu terlebih dahulu, pastikan ibu mengonsumsi makanan yang bergizi, rutin untuk cek kandungan ke fasilitas kesehatan, serta melengkapi nutrisi dengan suplemen dengan harapan bayi dalam kandungan bisa bertumbuh dengan baik.
“Jadi kalau kita melihat sebabnya, maka kita harus cari solusinya. Solusinya ini ada beberapa langkah, yang pertama ibu hamil lebih banyak makan dari biasanya, ini juga penting makannya tadi saya tanya berat badan, itu salah satu parameter yang bisa kita lihat,” kata dr. Boy Abidin Sp.OG (K) saat Media Gathering, Selasa (6/2/2024).
Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk pencegahan stunting, antara lain:
- Ibu hamil makan lebih banyak dari biasanya: Banyak makan buah dan sayur yang dilengkapi dengan lauk pauk
- Mengonsumsi tablet penambah darah: Selama kehamilan dan dilanjutkan sampai dengan masa nifas yang dapat mencegah anemia dan menjaga sistem ketahanan tubuh
- Melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini): Bayi mendapatkan ASI kolostrum yang kaya akan daya tahan tubuh dan ketahanan terhadap infeksi
- Atasi kekurangan iodium: Pastikan menggunakan garam ber iodium agar membantu pertumbuhan dan perkembangan janin dan mencegah bayi lahir cacat
- ASI ekslusif 0-6 bulan: Kebutuhan gizi pada bayi usia 0-6 bulan cukup terpenuhi oleh ASI saja
- Pemberian ASI hingga 23 bulan didampingi MPASI: ASI terus diberikan, memasuki 6 bulan bayi perlu mendapatkan makanan pendamping ASI
- Menanggulangi cacingan: Jaga kebersihan lingkungan, cuci tangan pakai sabun dan menggunakan alas kaki ketika berada di luar rumah
- Memberikan dasar imunisasi lengkap: Imunisasi lengkap menjadikan anak tetap sehat untuk dirinya dan lingkungannya.
- Akses terhadap air bersih: Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus dijaga bangunannya agar tidak rusak. Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan sampah minimal 10 meter.
- Selalu gunakan jamban sehat: Tidak mencemari sumber air dan tanah lingkungan bersih, sehat, dan tidak berbau. Tidak mengundang datangnya lalat, kecoa, dan serangga lainnya yang dapat menularkan penyakit.