Tubuh sangat rawan terkena berbagai penyakit, terutama penyakit pada sistem reproduksi. Apapun jenis penyakit yang sudah mengganggu bagian tersebut, jangan sampai dianggap remeh ya, Ma.
Penyakit yang sudah menyerang sistem reproduksi bisa berpengaruh pada kesuburan perempuan. Karena sistem reproduksi terdiri dari labia mayora, labia minora, kelenjar Bartholin, klitoris, vagina, uterus atau rahim, ovarium dan tuba falopi.
Jika salah satunya terganggu, maka kesuburan perempuan juga ikut terkena dampaknya. Beberapa penyakit memang datangnya dari pola hidup yang tidak sehat.
Untuk itu, sebaiknya kita mencari tahu risiko penyakit apa saja yang bisa menyerang sistem reproduksi.
Di bawah ini Popmama.com telah merangkum penyakit apa saja yang bisa menyerang sistem reproduksi perempuan. Yuk, Ma langsung disimak saja untuk bisa mencegah penyakit tersebut sedini mungkin.
1. Endometriosis
Freepik
Endometriosis menjadi salah satu penyakit yang bisa menyerang sistem reproduksi perempuan. Endometriosis merupakan kelainan yang timbul ketika jaringan membentuk lapisan endometrium yang tumbuh di luar rongga rahim.
Jaringan yang dimaksud bisa tumbuh di ovarium dan usus serta jaringan yang melapisi panggul.
Siklus menstruasi dan juga pengaruh hormon menyebabkan jaringan yang tumbuh salah tempat menyebabkan nyeri pada peremuan ketika menstruasi. Jaringan tadi akan meradang dan membesar yang bisa membentuk kista.
Akibat dari penyakit ini, aktivitas lainnya akan terganggu. Seperti nyeri saat Mama sedang bersenggama, nyeri berat saat haid.
2. Kanker serviks
Pexels/MART PRODUCTION
Mama tentunya sudah tidak asing lagi dengan penyakit ini. Kanker serviks merupakan penyakit sistem reproduksi yang cudah cukup dikenal.
Kanker serviks ialah jenis kanker yang dimulai daro leher rahim. Penyakit ini sebagian besar disebabkan oleh infeksi virus papiloma manusia.
Kanker serviks biasanya terjadi pada perempuan yang berusia 30 hingga 45 tahun yang sudah aktif secara seksual.
Kebanyakan kanker serviks lambat disadari oleh para perempuan karena gejalanya tidak terlihat.
Gejala baru terlihat ketika penyakit sudah kategori parah. Tapi, Mama tetap bisa mendeteksi sedini mungkin penyakit ini dengan memperhatikan apakah keputihan berbau busuk, nyeri saat buang air kecil, dan pinggul terasa sakit.
Kalau Mama mengalami salah satunya, periksakan segera untuk mendapatkan penanganan dari dokter ya, Ma.
3. Miom uteri
Pexels/Tima Miroshnichenko
Miom uteri adalah tumor jinak yang ada pada lapisan dinding rahim. Terdiri dari otot dan jaringan fibrosa. Ukuran miom uterin cukup bervariasi, mulai dari yang tak terlihat sampai yang sebesar buah semangka.
Penyakit ini cenderung terjadi pada perempuan berusia 35 tahun atau lebih.
Namun bukan tidak mungkin kalau dengan gaya hidup yang tidak sehat sebelum mencapai usia tersebut bisa meengalami penyakit miom uteri.
Gejala miom juga banyak lho, Ma. Yaitu durasi menstruasi lebih dari seminggu, nyeri saat melakukan seks dengan pasangan, pendarahan saat menstruasi, terasa nyeri di bagian pinggul.
Miom bisa mengganggu kesuburan perempuan, namun itu tergantung pada ukuran dan di mana tempat miom berada.
Editors' Pick
4. HIV/AIDS
Pexels/Maksim Goncharenok
HIV adalah virus yang bisa menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit dan infeksi.
Penyakit HIV bisa menular pada pasangan dan janin yang sedang dikandung Ma.
Penularan HIV bisa melalui cairan tubuh seseorang yang mengidap penyakit ini dengan cara penggunaan suntik secara bersama, transfusi darah, persalinan, menyusui dan melakukan seks tanpa pengaman.
5. Interstitial cystitis
Freepik
Interstitial cystitis terjadi ketika kandung kemih atau daerah sekitar panggul perempuan mengalami nyeri akut yang mengakibatkan ketidaknyamanan dalam waktu yang lama.
Perempuan rentan mengalami kandung kemih disebabkan karena saluran kencing yang lebih pendek dibandingkan laki-laki.
Biasanya, gejala penyakit ini ditandai dengan Mama yang sering anyang-anyangan, terasa nyeri di akhir setelah buang air kecil.
6. Polycystic ovarian syndrome (PCOS)
Freepik
Polycystic ovarian syndrome (PCOS) merupakan salah satu penyakit yang mengganggu kesuburan perempuan.
PCOS disebabkan oleh adanya gangguan pada ovarium atau kelenjer adrenal yang menyebabkan hormon androgen lebih banyak dari kadar normalnya di dalam tubuh perempuan.
Gejala PCOS yang bisa dideteksi oleh Mama ialah seperti haid yang tidak teratur, nyeri panggul, mengalami kebotakan, kulit mudah berminyak dan mudah berjerawat.
Umumnya penyakit ini sering ditemukan pada perempuan usia subur. Perempuan yang mengalami obesitas lebih akan cenderung memiliki PCOS.
Perempuan yang memiliki PCOS memiliki peluang terkena diabetes dan juga penyakit jantung.
7. Prolaps uteri
Pexels/Polina Zimmerman f
Prolaps uteri atau bisa disebut peranakan turun merupakan kondisi rahim yang menonjol dari vagina.
Kondisi ini memang banyak terjadi pada perempuan yang sudah lanjut usia, menopause, perempuan yang memiliki kelemahan otot panggul serta pernah melahirkan secara normal lebih dari dua kali.
Gejala yang ditimbulkan biasanya berupa rasa tidak nyaman di perut atau pangggul, nyeri saat berhubungan seks, sulit untuk menahan kencing dan adanya benjolan yang keluar dari vagina.
Mama yang sekiranya merasakan kondisi seperti ini, ada baiknya segera untuk melakukan pengecekan dengan dokter yang ahli di bidangnya.
8. Penyakit kelamin
Pexels/Andrea Piacquadio
Penyakit kelamin merupakan infeksi yang didapatkan dari berhubungan seks dengan seseorang yang memiliki infeksi. Penyebab penyakit kelamin ini karena adanya bakteri, parasit dan juga virus.
Penyakit kelamin bisa mempengaruhi siapa saja, bahkan laki-laki juga bisa terkena penyakit ini.
Namun masalah kesehatan yang ditimbulkan dari penyakit ini bisa lebih parah ketika perempuan yang mengalaminya.
9. Gonore
Pexels/Polina Zimmerman
Gonore yang biasa dikenal dengan kencing nanah adalah penyakit menular seksual yang umum. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang bernama neisseria gonorrhoeae atau gonococcus.
Bakteri tersebut sangat berbahaya karena bisa menyerang leher rahim pada perempuan, dubur serta saluran kencing dan sperma.
Gejala yang bisa saja timbul saat menidap gonore adalah rasa sakit saat buang air kecil, pendarahan di bagian vagina yang terjadi di antara periode menstruasi serta keputihan dalam jumlah yang lebih banyak dari pada biasanya.
Itulah penyakit pada sistem reproduksi perempuan yang bisa mengganggu kesuburan. Ada baiknya kita sebagai perempuan untuk rutin mengecek kesehatan agar terhindar dari penyakit tersebut.
Semoga informasi di atas bisa membantu Mama untuk mengenal berbagai jenis penyakit sistem reproduksi ya, Ma.