Perjuangan Temmy Rahadi dan Istri yang Berhasil Program Hamil
Temmy dan istri berjuang bersama hingga di tahun ke lima dikaruniai anak
7 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kesuburan laki-laki maupun perempuan adalah salah satu hal perlu diperhatikan saat ingin menjalani program kehamilan. Tidak hanya dari sisi perempuan saja, namun laki-laki juga perlu untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut terkait kesuburannya.
Kesuburan serta kualitas keduanya dapat mempengaruhi keberhasilan program hamil yang sedang dijalani.
Temmy Rahadi dalam acara 'Bocah Fertility Week' yang diadakan pada (6/11/2021) berbagi cerita bagaimana ia menjalani berbagai tes kesuburan untuk menjalankan program hamil bersama pasangannya.
Temmy mengatakan bahwa komunikasi keduanya sangat penting untuk dibangun, bahkan dukungan satu sama lain tidak boleh dilewatkan.
Di bawah ini Popmama.com rangkum cerita Temmy Rahadi dalam menjalankan berbagai tes kesuburan pria dalam program hamil.
1. Perjuangan Temmy dan pasangan untuk mendapatkan 2 garis
Awal menikah, Temmy dan pasangan tidak begitu mempermasalahkan perihal keturunan, karena saat itu keduanya sedang sibuk bekerja. Namun pada tahun kedua pernikahan, tekanan dari orang-orang terdekat soal keturunan mulai muncul.
Sejak itu, Temmy dan pasanganya memutuskan untuk melakukan program hamil. Ia dan pasangan mendatangi berbagai rumah sakit dan klinik untuk mengikuti prosedur program hamil, namun bagi Temmy, usaha tersebut tidak membuahkan hasil.
Dari banyaknya pemeriksaan yang dilakukan, Temmy merasa ada yang kurang dengan proses program hamil yang keduanya jalani, karena saat itu yang menjadi pusat perhatian hanya istrinya saja, sedangkan ia tidak.
Padahal menurut dr. M Lucky Satria Sp.OG - KFER dalam acara 'Bocah Fertility Week', keberhasilan program hamil bukan hanya bergantung pada suami atau istri saja, melainkan keduanya.
Sampai akhirnya pada tahun keempat pernikahan, Temmy dan pasangan bertemu dengan Pusat Fertilitas Bocah Indonesia untuk membantu keduanya dalam menjalani program kehamilan.
Editors' Pick
2. Menjalani pengobatan hingga sang istri hamil
Proses yang dijalani Temmy bersama istri untuk bisa berhasil dalam program kehamilan cukuplah panjang. Bermula dengan mendatangi klinik kesehatan hingga akhirnya bertemu dengan Pusat Fertilitas Bocah Indonesia.
Saat menjalankan program itu, Temmy mengatakan bahwa ia juga berkonsultasi dengan ahli terkait kesuburannya. Dalam konsultasi tersebut, ia menekankan bahwa penting untuk menceritakan riwayat kesehatan dengan jujur.
Temmy mengaku bahwa komunikasi yang transparan membuat ia akhirnya mengetahui permasalahan yang dialami, termasuk konsultasi mengenai kualitas sperma pada dokter di klinik tersebut.
Temmy semakin yakin untuk menjalani prosesnya setelah tahu bahwa kesuburan dirinya termasuk dilakukannya pemeriksaan terhadap sperma untuk mengetahui kualitas kesuburannya.
Usaha Temmy dan istri pun kemudian berbuah manis. Pada tahun ke-5 pernikahannya, program hamil yang dijalankan Temmy dan pasangan berhasil. Kini keduanya dikarunia seorang anak.
Oleh karena itu, menurut Temmy penting untuk mendeteksi kesehatan kesuburan sejak dini jika ingin menjalankan program kehamilan.
3. Mengetahui kesuburan atau fertilitas pada laki-laki saat program hamil
Masih dalam acara yang sama, dr. Tiara Kirana, Sp.And mengatakan, penyebab interfilitas atau ketidaksuburan pada laki-laki bisa disebabkan akibat kebiasaan merokok dan minum minuman yang beralkohol.
Laki-laki menyumbang 40 persen dari kualitas kesuburannya dalam program hamil, 40 persen dari perempuan, dan 20 persen dari keduanya.
Selain itu, dr Tiara mengatakan bahwa umur juga berpengaruh dengan kualitas kesuburan seseorang. Kelainan genetik pada anak akan sangat tinggi ketika calon Papa berumur 40 tahun ke atas. Sehingga penting sekali untuk menormalisasikan pemeriksaan kesuburan pada pasangan sejak dini.
4. Pentingnya komunikasi dengan pasangan saat lakukan program hamil
Temmy menyebut, sangat penting komunikasi dengan pasangan saat melakukan program hamil. Saling menguatkan satu sama lain, dan tidak terlalu menghiraukan apa yang dikatakan orang lain juga termasuk bentuk komunikasi yang harus dilakukan menurutnya.
"Suami istri tahu harapan masing-masing pasangan. Itu yang harus dilihat. Jadi memang harus jujur dengan kondisi masing-masing, dan ketika menghadapi sesuatu kompakan," ucap Temmy
Ia juga mengatakan, permasalahan terutama yang menyangkut dengan kesuburan, harus diselesaikan bersama-sama dan mencari solusinya.
"Apapun yang terjadi kita obati, bukan dicari kambing hitamnya, tapi dicari solusinya," tutur Temmy
Hal itu yang kemudian membuat Temmy dan pasangan berani untuk menyampaikan berbagai keluhan dan kendala yang bisa menjadi penyebab tidak berhasilnya program hamil yang dijalani sebelumnya.
Nah, itulah cerita Temmy mengenai kesuburan laki-laki dalam program hamil yang dijalaninya. Bentuk komunikasi yang transparan dengan pasangan serta dokter yang menangani harus dilakukan.
Semoga cerita Temmy di atas bisa menginspirasi Mama dan Papa yang saat ini sedang menjadi pejuang dua garis ya.
Baca juga:
7 Manfaat Vitamin E untuk Kesuburan, Konsumsi agar Cepat Hamil
Mitos dan Fakta Ukuran Penis Memengaruhi Kesuburan Laki-laki
Manfaat Minyak Zaitun untuk Kesuburan dan Tingkatkan Peluang Hamil