Bayi Tabung, Proses Terapi Kesuburan Bagi Mama yang Inginkan Buah Hati
Mama pasti bisa!
19 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masalah kesuburan memang menjadi perhatian khusus bagi para pasangan yang mendambakan buah hati. Untuk itu, Popmama.com mengadakan Community Gathering yang khusus membahas seputar kesuburan, dan program bayi tabung (IVF) dengan tema Fertility and Steps to Parenthood, pada Minggu (8/3/2020) lalu berlokasi di Penang Bistro, Kebon Sirih. Dalam acara yang juga didukung oleh Merck, para Mama berkesempatan untuk berbagi cerita dan pengalamannya bersama IVF survivor, Santi Helmy Faishal
Editors' Pick
1. Pentingnya memeriksakan diri sedini mungkin ke dokter yang tepat mengenai masalah fertilitas
Tak hanya dihadiri oleh Popmama.com community, namun acara ini menghadirkan para ahli di bidang penanganan kehamilan dan reproduksi dr. Aida Riyanti, Sp.OG(K), MRepSc (dr. Aida) dan dr. Gita Pratama Sp.OG(K), MRepSc (dr. Tommy) yang membahas mengenai kesuburan dan bayi tabung sebagai solusi. “Apa saja penyebab gangguan kesuburan? Bisa dari faktor suami, bisa juga dari istri. Untuk mengetahui penyebabnya, harus dua-duanya (suami dan istri) diperiksa. Karena bisa juga faktor kombinasi dari keduanya,” papar dr. Aida dalam acara Popmama.com Community Gathering di Penang Bistro hari Minggu lalu (8/3/2020).
dr. Aida juga menjelaskan mengenai apa saja yang termasuk dalam gangguan kesuburan dari pihak istri dan suami, “Gangguan pematangan sel telur, bisa juga terjadi sumbatan pada saluran telur, atau ada gangguan pada rahim. Sementara pada suami, dapat terjadi masalah pada sperma seperti gerakan maupun kecepatan spermanya,” jelasnya.
Mama bisa melakukan beberapa hal untuk menghadapi masalah kesuburan, salah satunya adalah dengan melakukan konsultasi dan pemeriksaan kesuburan serta bagaimana penanganan yang sebaiknya dilakukan pada dokter spesialis yang menangani masalah fertility (kesuburan) khususnya reproduksi.
2. Program bayi tabung menjadi solusi yang telah teruji keberhasilannya selama lebih dari 40 tahun dalam membantu pasangan memperoleh keturunan.
Jika Mama mengalami kesulitan untuk menambah atau memperoleh buah hati karena memiliki masalah kesuburan, bayi tabung atau IVF adalah salah satu solusi yang dapat ditempuh. Bayi Tabung merupakan salah satu terapi kesuburan yang telah teruji selama lebih dari 40 tahun dengan tingkat keberhasilan yang variatif dimana faktor usia memegang peranan yang cukup besar. Semakin dini proses bayi tabung dilakukan maka probabilitas memiliki keturunan akan semakin besar.
Dalam acara Popmama.com Community Gathering yang didukung oleh Merck ini, dr. Tommy menjelaskan mengenai pentingnya peran calon ayah dan ibu untuk bekerjasama dan saling memahami kondisi pasangannya agar dapat melancarkan proses terapi kesuburan program bayi tabung.
Dokter yang akrab disapa Dokter Tommy ini memberikan beberapa tips kapan waktu yang tepat untuk memutuskan melakukan program bayi tabung. “Saat kualitas sperma kurang baik, ataupun ketika Mama mengalami sumbatan pada kedua saluran telur, Mama mengalami endometriosis/kista coklat, Mama mengalami gangguan ovulasi atau tidak jelas penyebabnya,” papar dr. Tommy.
dr. Tommy pun menyarankan jika Mama ingin melakukan proses bayi tabung dianjurkan sedini mungkin, sebelum usia 35 tahun agar probabilitas memiliki keturunan akan semakin besar. “Sejak usia 35 tahun, tingkat keberhasilannya semakin turun. Baik secara kualitas sel telur, maupun sperma juga akan berkurang,” ujarnya
3. Di Indonesia pasien bisa mendapatkan terapi infertilitas/ program IVF yang berkualitas.
Masalah kesuburan seperti ini penting untuk dikomunikasikan dengan pasangan, Ma. Karena proses pembuahan sebelum memiliki buah hati terdapat peran Mama serta Papa. Pemeriksaan sejak dini tentang kesuburan itu juga tak kalah penting. Jangan lupa untuk mencari dokter yang tepat agar mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam kesempatan tersebut, IVF survivor, Santi Helmy Faishal membagikan cerita perjuangannya dalam memperoleh buah hati.
Ia mengaku telah melewati jatuh bangun dan melakukan beragam cara untuk mendapatkan buah hati. Santi mengaku selama 8 tahun menanti momongan, ia dan suaminya telah melakukan 8 kali program IVF (bayi tabung) dan lebih dari 12 kali melakukan embrio transfer. Setelah melewati berbagai macam upaya kehamilan bahkan sampai ke luar negeri, Ia dan suami akhirnya berhasil memiliki buah hati kembar dalam usaha bayi tabung yang ke-8 di salah satu rumah sakit IVF di Indonesia. Hal ini menjadi bukti bahwa pasien bisa mendapatkan program IVF yang berkualitas di Indonesia .
Saat ini, tercatat ada lebih dari 40 klinik dan RS yang menawarkan terapi kesuburan melalui teknologi IVF, dan tersebar setidaknya di 16 kota di Indonesia seperti: Jakarta, Tangerang, Bekasi, Depok Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Magelang, Surakarta, Denpasar, Medan, Pekanbaru, Padang, Makassar, dan Pontianak.
Nah Ma, bagi para Mama yang mengharapkan buah hati, mulai dulu dengan melakukan pemeriksaan kesuburan di ahlinya. Mama bisa melakukan bayi tabung sebagai solusi yang tepat. Jangan lupa terus berusaha dan berdoa ya Mama dan Papa!