Mengenal Inseminasi Intrauterin dalam Meningkat Peluang Kehamilan
Tetap jaga kesuburan Mama dan Papa untuk keberhasilan proses ini ya!
20 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Inseminasi, atau penyuntikan sperma ke dalam rahim, merupakan salah satu prosedur medis yang banyak dipilih oleh pasangan suami istri yang ingin meningkatkan peluang kehamilan
Proses ini sering dianggap sebagai solusi untuk mengatasi masalah kesuburan. Namun, sebelum menjalani prosedur ini, ada sejumlah faktor penting yang harus dipertimbangkan oleh Mama dan Papa.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang juga merupakan subspesialis fertilitas endokrinologi dan reproduksi, dr. Shanty Olivia F. J., Sp.O.G., Subsp. F.E.R., menjelaskan bahwa inseminasi umumnya dianjurkan untuk pasangan yang mengalami gangguan kesuburan tertentu.
Seperti masalah pada kualitas sperma, gangguan ovulasi, atau faktor lainnya yang menghambat proses pembuahan secara alami.
Sebelum memutuskan untuk menjalani inseminasi, penting untuk mengetahui prosedur ini dan persiapan apa saja yang perlu dilakukan agar melakukan proses ini dengan lancar.
Kali ini, Popmama.com telah berhasil mengulas terkait mengenal inseminasi intrauterin dalam meningkat peluang kehamilan. Simak dengan baik ya!
Apa Itu Inseminasi?
Dr. Shanty Olivia F. J., Sp.O.G., Subsp. F.E.R., menjelaskan bahwa inseminasi merupakan salah satu bentuk dari teknologi reproduksi berbantu yang dirancang untuk membantu pasangan yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan keturunan.
Pada prosedur ini, sperma yang telah melalui proses seleksi dan pemrosesan khusus akan disuntikkan langsung ke dalam rongga rahim saat masa subur, dengan tujuan untuk mempersingkat jarak yang harus ditempuh oleh sperma hingga mencapai sel telur.
Dengan demikian, proses pembuahan menjadi lebih efisien, karena sperma sudah berada lebih dekat dengan sel telur, dan meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan.
Prosedur ini sangat membantu terutama bagi pasangan yang menghadapi masalah pada kualitas sperma, gangguan ovulasi, atau masalah lain yang dapat menghambat proses pembuahan alami.
Editors' Pick
Kapan Inseminasi Dibutuhkan?
Menurut dr. Shanty, terdapat beberapa faktor yang dapat menjadi pertimbangan bagi pasangan untuk memilih inseminasi, di antaranya:
- Unexplained infertility, gangguan kesuburan yang tidak diketahui penyebabnya
- Endometriosis ringan
- Infertilitas faktor pria: sperma abnormal, seperti masalah pada jumlah atau pergerakan sperma, gangguan ereksi dan ejakulasi
- Kondisi penyakit tertentu yang membutuhkan pertimbangan khusus (seperti pencucian sperma/pada pria, penderita HIV, hepatitis B, atau hepatitis C)
- Faktor servikal
- Gangguan ovulasi
Selain faktor medis yang telah dijelaskan, dr. Shanty juga menekankan beberapa syarat penting yang mempengaruhi keberhasilan inseminasi buatan.
Salah satunya adalah kesehatan rahim dan saluran tuba istri. Rahim yang dalam kondisi sehat sangat penting agar hasil pembuahan dapat menempel dengan baik di dalam rongga rahim.
Dr. Shanty menyarankan agar pasangan yang berpikir untuk menjalani prosedur inseminasi sebaiknya berada dalam rentang usia di bawah 40 tahun.
"Sebaiknya di bawah 40 tahun karena selain jumlah, kualitas telur perempuan juga akan menurun drastis setelah usia 40 tahun," kata dr. Shanty dalam diskusi yang digelar Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah, di Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Hal ini karena, pada usia tersebut, kualitas telur dan kesehatan reproduksi secara keseluruhan cenderung masih optimal, yang dapat meningkatkan peluang keberhasilan inseminasi.