Mama, apakah akhir-akhir ini Mama merasa ada perubahan yang cukup mencolok pada perut meskipun berat badan Mama tidak bertambah secara keseluruhan?
Atau mungkin Mama merasa perut semakin membesar, sementara bagian tubuh lainnya tetap terlihat sama?
Perubahan ini bisa jadi adalah tanda dari kondisi yang sering kali tidak disadari oleh banyak orang, yaitu PCOS belly.
Meskipun Mama merasa tubuh tetap ramping di bagian lain, penambahan berat badan yang terfokus hanya di area perut ini bisa menjadi salah satu gejala dari sindrom ovarium polikistik atau PCOS.
PCOS belly bisa dialami oleh siapa saja, bahkan oleh perempuan yang terlihat langsing sekalipun. Penambahan berat badan yang terjadi di sekitar perut ini sering kali membuat Mama merasa kurang nyaman dan kurang percaya diri.
Lantas, apa itu PCOS belly, mengapa bisa terjadi, dan bagaimana cara menghadapinya agar Mama bisa lebih memahami kondisi ini dengan baik? untuk itu, kali ini Popmama.comtelah berhasil mengulasnya. Simak ya, agar Mama bisa lebih waspada akan hal ini.
Apa Itu PCOS Belly?
pinterest/pinterest
Melansir dari Cleveland Clinic, PCOS belly merupakan salah satu gejala dari sindrom ovarium polikistik (PCOS) yang ditandai dengan penumpukan lemak di sekitar perut.
Kondisi ini tidak hanya berdampak pada penampilan fisik, tetapi juga dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan serius, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan gangguan metabolisme lainnya.
Lemak yang menumpuk di perut bagian bawah ini biasanya terasa keras saat disentuh, dan sering kali melibatkan penumpukan lemak visceral, yaitu lemak yang terletak lebih dalam di antara organ tubuh.
Meskipun PCOS belly sering kali terlihat seperti perut yang besar dan kembung, penampilannya bisa bervariasi, ada yang terlihat lebih kecil dan bulat, bergantung pada faktor genetik dan metabolisme masing-masing.
Editors' Pick
Bentuk PCOS Belly
freepik/freepik
Mama, bentuk PCOS belly memang berbeda dengan jenis penambahan berat badan lainnya. Biasanya, PCOS belly ditandai dengan perut yang besar dan terasa kembung, namun ada juga yang terlihat lebih kecil dan bulat, tergantung pada faktor genetik dan kondisi tubuh masing-masing.
Kondisi ini terjadi karena penumpukan lemak visceral di bagian bawah perut yang sering terasa keras saat disentuh.
Selain itu, PCOS belly juga berkaitan dengan rasio pinggang dan pinggul yang tinggi, biasanya lebih dari 0,87, yang menandakan bahwa bentuk tubuh seseorang cenderung mirip dengan bentuk apel.
Meskipun begitu, Mama perlu tahu bahwa tidak semua perempuan dengan PCOS akan mengalami perubahan bentuk perut yang sangat terlihat.
Beberapa orang mungkin tidak merasakan adanya perbedaan yang signifikan pada perut mereka meskipun memiliki kondisi ini.
Tanda dan Penyebab PCOS Belly
freepik/rawpixel.com
Mama, PCOS belly terjadi karena ketidakseimbangan hormon, terutama akibat resistansi insulin dan peningkatan kadar androgen.
Resistansi insulin meningkatkan kadar insulin dalam tubuh, yang kemudian merangsang ovarium untuk memproduksi lebih banyak androgen.
Hal ini menyebabkan penumpukan lemak, terutama di area perut. Kenaikan berat badan yang terjadi justru memperburuk resistansi insulin, menciptakan siklus yang sulit diputus.
Meskipun resistansi insulin umum pada perempuan dengan PCOS, tidak semua pasien mengalaminya. PCOS belly memiliki beberapa tanda khas, yaitu sebagai berikut:
Rasio lebih dari 0,87 menunjukkan bentuk tubuh seperti apel, yang terkait dengan penumpukan lemak di perut.
Ketidakseimbangan hormon androgen (hormon laki-laki) yang lebih tinggi dari normal pada perempuan. Hormon ini berkontribusi pada penambahan berat badan, terutama di area perut.
Ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik, kadar gula darah meningkat, yang memicu penumpukan lemak di perut.
Peradangan kronis tingkat rendah yang terjadi pada perempuan dengan PCOS, memicu akumulasi lemak visceral di sekitar organ dalam perut.
Risiko Penyakit akibat PCOS Belly
freepik/freepik
Mama, lemak perut merupakan jenis lemak yang paling berbahaya karena menumpuk di sekitar organ dalam, mempengaruhi berbagai aspek kesehatan tubuh. Beberapa risiko yang ditimbulkan oleh kelebihan lemak perut antara lain:
Tingkat peradangan tinggi: Kelebihan lemak perut berhubungan dengan peningkatan peradangan dalam tubuh, yang dapat menyebabkan berbagai efek samping, seperti kelelahan, depresi, dan peningkatan risiko penyakit jantung.
Tekanan darah tinggi: Semakin banyak lemak di perut, semakin besar peluang tubuh untuk mengalami tekanan darah tinggi.
Kolesterol dan trigliserida tinggi: Lemak perut berlebih dapat meningkatkan kadar trigliserida, yang berisiko menyebabkan masalah jantung dan gangguan metabolisme lainnya.
Gangguan kesuburan dan terlambat haid: Kelebihan lemak tubuh, disertai dengan kista ovarium dan kadar hormon laki-laki yang tinggi, dan PCOS belly juga dapat mengganggu siklus menstruasi dan menyebabkan kemandulan. Peradangan juga turut berkontribusi pada masalah kesuburan.
Gangguan tidur: Lemak perut berlebihan dapat meningkatkan risiko gangguan tidur seperti sleep apnea, di mana saluran pernapasan terhambat akibat penumpukan lemak di sekitar leher dan dada.
Tips Menangani PCOS Belly
freepik/freepik
Kabar baiknya, Mama bisa menangani PCOS belly dengan mengurangi faktor risiko komplikasi menggunakan beberapa strategi berikut ini:
Fokus pada pola makan sehat untuk menurunkan atau mempertahankan berat badan, yang dapat mengurangi lemak perut dan memperbaiki gejala.
Hentikan mengonsumsi alkohol
Olahraga dengan teratur
Terapkan kebiasaan tidur yang baik
Kurangi stres
Kurangi asupan kafein
Nah, itu diabeberapa informasi mengenai PCOS belly. Bagaimana sekarang Mama sudah paham apa itu PCOS belly? Jika Mama didiagnosis dengan PCOS dan mengalami PCOS belly, penting untuk menerapkan strategi yang tepat guna meredakan gejalanya lebih awal.