Baca artikel Popmama lainnya di IDN App

7 Penyebab Program Hamil Gagal, Bukan Cuma Faktor Makanan!

Freepik/our-team
Freepik/our-team

Saat menjalani program hamil, Mama dan pasangan mungkin tanpa sadar melakukan kesalahan yang membuat pembuahan sulit terjadi.

Beberapa faktor bisa memengaruhi keberhasilan promil, bukan hanya dari pola makan saja. Melansir dari Johns Hopkins Medicine, masalah kesuburan atau infertilitas umumnya perlu ditangani jika kehamilan belum terjadi setelah satu tahun mencoba.

Namun, sebelum sampai pada tahap tersebut, ada baiknya Mama memperhatikan berbagai faktor yang bisa menjadi penyebab kegagalan promil.

Lantas, apa saja penyebab program hamil gagal, dan bukan cuma faktor makanan? Untuk mengetahui ini, berikut Popmama.com telah merangkumnya di bawah ini!

1. Terlalu jarang atau sering berhubungan intim

freepik.com/freepik
freepik.com/freepik

Banyak yang mengira bahwa jarang berhubungan intim dapat meningkatkan jumlah sperma, tetapi anggapan ini tidaklah benar.

Faktanya, mengurangi frekuensi berhubungan intim tidak serta-merta membuat produksi sperma meningkat. Sebaliknya, jika terlalu sering, kualitas sperma Papa justru bisa menurun.

Selain itu, rutinitas yang terlalu sering juga berisiko menimbulkan rasa jenuh dan meningkatkan stres. Kedua hal ini bisa berdampak pada kesuburan dan semakin mempersulit peluang Mama untuk hamil.

Oleh karena itu, penting bagi Mama dan Papa untuk menjaga keseimbangan dalam berhubungan intim agar program hamil berjalan lebih optimal.

2. Mengalami stres

freepik/cookie_studio
freepik/cookie_studio

Salah satu faktor yang dapat menyebabkan program hamil gagal adalah stres. Kondisi ini bisa memengaruhi keseimbangan hormon reproduksi, sehingga proses kehamilan menjadi lebih sulit terjadi.

Stres juga dapat berdampak pada fungsi hipotalamus, yaitu kelenjar di otak yang berperan dalam mengatur emosi, nafsu makan, serta hormon yang memicu pelepasan sel telur.

Jika Mama mengalami stres mendadak, siklus ovulasi bisa terganggu, sehingga proses pelepasan sel telur tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Namun, penting untuk dipahami bahwa setiap Mama memiliki pengalaman yang berbeda terkait tingkat stres dan faktor yang menjadi pemicunya.

Oleh karena itu, mengelola stres dengan baik bisa menjadi salah satu kunci dalam mendukung keberhasilan program hamil.

3. Gaya hidup yang kurang sehat

freepik/jcomp
freepik/jcomp

Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan kurangnya asupan gizi seimbang dapat berdampak buruk pada kesehatan reproduksi Mama.

Gaya hidup yang tidak sehat ini bisa memengaruhi keseimbangan hormon dan menjadi salah satu penyebab gagalnya program hamil.

Zat berbahaya dalam tembakau dan asap rokok mengandung racun yang dapat menurunkan tingkat kesuburan serta meningkatkan risiko komplikasi saat kehamilan.

Selain itu, konsumsi alkohol secara berlebihan juga bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya keguguran. Oleh karena itu, menjaga pola hidup sehat sangat penting agar peluang Mama untuk hamil tetap optimal.

4. Kekurangan atau kelebihan berat badan

Freepik/Pvproductions
Freepik/Pvproductions

Berat badan yang terlalu rendah atau berlebihan bisa menjadi salah satu penyebab sulitnya Mama untuk hamil.

Jika berat badan Mama terlalu rendah, keseimbangan hormon dalam tubuh dapat terganggu, sehingga proses ovulasi atau pelepasan sel telur tidak berjalan dengan baik.

Sebaliknya, kelebihan berat badan juga bisa menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur dan mengganggu kestabilan hormon reproduksi.

Semakin jauh indeks massa tubuh Mama dari rentang ideal, semakin besar pula dampaknya terhadap peluang kehamilan.

Oleh karena itu, menjaga berat badan yang sehat dan seimbang sangat penting agar program hamil dapat berjalan lebih optimal.

5. Menggunakan pelumas saat berhubungan

Unsplash/Deon Black
Unsplash/Deon Black

Penggunaan pelumas saat berhubungan intim bisa memengaruhi kesuburan, karena dapat merusak sperma dan menghambat pergerakannya menuju rahim untuk membuahi sel telur.

Selain itu, tingkat keasaman (pH) pada pelumas mungkin tidak sesuai dengan lingkungan sperma. Jika pelumas bertemu dengan sperma di dalam vagina, sel sperma bisa mati sebelum mencapai sel telur.

Tak hanya itu, kekentalan pelumas juga dapat menghambat pergerakan sperma, sehingga memperkecil peluang terjadinya pembuahan.

Agar hal ini tidak menjadi penghambat program hamil, Mama dan Papa sebaiknya memilih pelumas yang telah teruji secara klinis dan aman bagi sperma. Dengan begitu, penggunaan pelumas tetap nyaman tanpa mengurangi peluang keberhasilan promil.

6. Berhubungan intim dalam posisi yang sama

Freepik/jcomp
Freepik/jcomp

Banyak yang beranggapan bahwa posisi misionaris adalah yang terbaik agar cepat hamil, sehingga beberapa pasangan cenderung hanya menggunakan posisi ini saat berhubungan intim.

Namun, faktanya, sperma yang dikeluarkan oleh Papa tetap akan berenang menuju serviks dan rahim Mama, apa pun posisi bercinta yang dilakukan.

Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika Mama dan Papa mencoba berbagai variasi posisi yang membuat keduanya merasa lebih nyaman.

Semakin nyaman dan rileks saat berhubungan, semakin kecil pula risiko stres, yang merupakan salah satu faktor yang bisa menghambat peluang kehamilan.

7. Melewatkan waktu ovulasi

Mamaxpert.com
Mamaxpert.com

Salah satu kesalahan yang sering terjadi saat menjalani program hamil adalah melewatkan masa subur dan ovulasi.

Agar hal ini tidak terjadi, Mama perlu memahami cara menghitung masa subur untuk menentukan waktu terbaik berhubungan intim.

Sperma dapat bertahan hingga lima hari di dalam tubuh Mama, sedangkan sel telur hanya bertahan selama 24 jam.

Oleh karena itu, sebaiknya Mama dan Papa mulai berhubungan tiga hari sebelum ovulasi agar peluang kehamilan lebih tinggi.

Jika masa subur terlewat, Mama bisa mencoba kembali di siklus berikutnya. Selain mencatat jadwal menstruasi, Mama juga dapat memanfaatkan kalkulator masa subur untuk membantu memperkirakan waktu terbaik dalam merencanakan kehamilan.

Nah, itu dia beberapa penyebab program hamil gagal, bukan cuma faktor makanan. Dengan memahami faktor-faktor tersebut, Mama dan Papa bisa lebih optimal dalam menjalani program hamil. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan solusi terbaik sesuai dengan kondisi Mama dan Papa. Semoga program hamil yang dijalani segera membuahkan hasil, ya!

Share
Editorial Team

Latest in Pregnancy

See More