Mama, masalah kista ovarium bisa menjadi tantangan tersendiri bagi perempuan yang ingin hamil. Berbagai jenis kista, mulai dari kista fungsional hingga endometriosis, dapat memengaruhi kesuburan dan kehamilan. Namun, perkembangan di bidang medis telah memberikan banyak harapan.
Pada hari Jumat (12/07/2024), Salah satu dokter Obgyn dari Bocah Indonesia, yaitu dr. Surya Adi Pramono, Sp.OG, Subsp. FER, MIGS menjelaskan apa saja tindakan medis dan pengobatan untuk perempuan dengan kista endometrisiosis yang dapat menghambat program hamil melalui pertemuan virtual.
Berikut Popmama.com berhasil merangkum pengobatan dan tindakan medis untuk perempuan dengan kista agar hamil dari dr. Surya spesialis obstetri dan ginekologi.
Langkah-Langkah Tindakan Medis
Popmama.com/Erenzwei Ernawan
Potongan wawancara bersama dr. Surya Adi Pramono, Sp.OG, Subsp. FER, MIGS secara online melalui zoom, Jumat (12/07/2024), di IDN HQ.
Tindakan medis sebelum memutuskan pengobatan atau operasi untuk masalah kesuburan melibatkan beberapa langkah pemeriksaan.
dr. Surya, seorang dokter spesialis obgyn di Bocah Indonesia, menjelaskan bahwa penting untuk melakukan pemeriksaan fisik pada kedua pasangan sebagai langkah awal, meliputi:
Tes pemeriksaan fisik perempuan dan USG
Pemeriksaan sperma laki-laki
Pemeriksaan saluran tuba falopi
Pengobatan
Berikut penjelasan detail langkah-langkah tindakan medis untuk perempuan dengan kista agar hamil:
1. Pemeriksaan fisik perempuan dengan USG
Freepik/ArtPhoto_Studio
Tentu sebelum memasuki ranah prosedur pengobatan atau operasi, perempuan dengan kista harus diperiksa kondisinya terlebih dahulu melalui tes fisik jika ingin melakukan program hamil agar maksimal.
"Untuk perempuan dengan kista dan ingin program hamil, semuanya harus dicek, baik melalui pemeriksaan fisik dan pemeriksaan Ultrasonografi (USG)," jelas dr. Surya, Jumat (12/07/2024), saat bertemu secara virtual.
Editors' Pick
2. Pemeriksaan sperma laki-laki
Freepik/Sanborr
Pemeriksaan sperma suami, atau analisis semen, adalah tes yang dilakukan untuk menilai kualitas dan kuantitas sperma. Tes ini penting untuk mengetahui apakah ada masalah dengan sperma yang dapat memengaruhi kesuburan.
"Yang penting juga, si suaminya harus diperiksa juga, dilakukan sperma analisa untuk mengetahui jumlah, bentuk, dan pergerakan sperma," sambung dr. Surya.
3. Pemeriksaan saluran tuba falopi
Freepik/Kuprevich
Pemeriksaan saluran tuba atau hysterosalpingography (HSG) adalah prosedur radiologi yang menggunakan sinar-X dan zat pewarna (kontras) untuk memeriksa keadaan saluran tuba falopi dan rahim. HSG membantu dalam menilai apakah saluran tuba terbuka atau mengalami penyumbatan, yang bisa mempengaruhi kesuburan.
"Kemudian diperiksa juga yang disebut hysterosalpingography atau pemeriksaan pada saluran tuba, saluran tuba, yaitu saluran yang menghubungkan indung telur dengan rahimnya. Jadi nanti itu juga diperiksa apakah salurannya lancar atau tidak lancar," jelasnya.
4. Pengobatan yang harus dilakukan
Pexels/Gustavo Fring
Pengobatan yang akan dilakukan tergantung diagnosis yang dialami para perempuan dan laki-laki saat masa pemeriksaan di awal. Dokter Surya menyatakan tidak semua perempuan dengan kista endometrisiosis harus menjalani operasi.
"Pengobatannya nanti tergantung hasil dari pemeriksaan kita, tidak semua pasien-pasien dengan kista endometrisiosis harus selalu dioperasi," terang dr. Surya
Tidak Perlu Operasi jika Ukuran Kista Kecil
freepik/freepik
Operasi tidak diperlukan jika perempuan dengan kista endometrisiosis yang berukuran kecil (kurang dari 5 cm) dan memiliki saluran tuba falopi yang lancar.
"Tindakan operasi nggak juga ya, kalau memang misal ukurannya (kista) kecil kemudian saluran tubanya lancar bisa langsung program hamil dengan melakukan ensimenasi," terang dr. Surya.
Ensimenasi atau juga melibatkan memasukkan sperma langsung ke dalam saluran reproduksi wanita untuk meningkatkan peluang pembuahan.
Nah, bagaimana? Jadi, Mama dan Papa sudah tahu kan langkah-langkah tindakan medis untuk perempuan dengan kista agar hamil, semoga informasi di atas bermanfaat, ya!