Cara Cek Kualitas Sperma di Rumah, Mudah!

Cukup dengan Spermcheck, Papa bisa tahu kualitas sperma di rumah!

3 Juli 2024

Cara Cek Kualitas Sperma Rumah, Mudah
Freepik/freepik

Mungkin Papa sering penasaran dengan kualitas sperma papa, akan tetapi Papa juga bingung atau malu untuk bertanya kepada ahlinya. Kini papa tidak perlu pusing untuk mengetahui bagaimana sperma yang berkualitas. 

Terkadang juga, Papa perlu mengetahui tentang kualitas sperma untuk berbagai alasan, lho. Baik untuk merencanakan kehamilan atau hanya untuk memastikan kesehatan reproduksi papa dalam kondisi baik atau bahkan tidak normal. 

Nah, sekarang ini ada cara mudah dan cukup di rumah saja untuk mengetahui kualitas sperma, lho. Berikut penjelasan cara cek kualitas sperma di rumah dari Popmama.com

Yuk simak di bawah ini, Pa! 

1. Menggunakan alat tes sperma rumahan (spermcheck)

1. Menggunakan alat tes sperma rumahan (spermcheck)
Pexels/alexgrec

Alat tes sperma rumahan kini sudah banyak tersedia dan bisa dibeli secara online atau di apotek. Alat ini cukup mudah digunakan dan dapat memberikan indikasi tentang jumlah sperma. Berikut langkah-langkahnya:

  • Mengumpulkan Sampel

Ikuti instruksi pada alat untuk mengumpulkan sampel sperma. Biasanya, alat ini dilengkapi dengan wadah khusus.

  • Melakukan Tes:

Setelah sampel terkumpul, gunakan bahan yang disediakan untuk melakukan tes. Umumnya, alat ini memiliki wadah atau strip tes khusus.

  • Membaca Hasil

Setelah menunggu beberapa saat, hasilnya akan menunjukkan apakah jumlah sperma Papa dalam rentang normal atau tidak. Sebagai contoh, alat tes SpermCheck dapat menunjukkan apakah jumlah sperma Papa lebih dari 20 juta per mililiter, yang dianggap normal .

2. Mengamati karakteristik fisik

2. Mengamati karakteristik fisik
Freepik/Sanborr

Metode ini mungkin tidak seakurat tes laboratorium, tetapi bisa memberikan petunjuk:

  • Volume

Volume ejakulasi normal berkisar antara 1,5 hingga 5 mililiter. Jika terlalu sedikit atau terlalu banyak, bisa jadi tanda adanya masalah.

  • Warna dan Konsistensi:

Sperma yang sehat biasanya berwarna putih keabu-abuan dengan konsistensi seperti jeli. Jika Papa melihat warna yang tidak biasa (seperti kuning atau merah) atau jika terlalu cair atau terlalu kental, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. 

3. Memperhatikan pola makan dan olahraga

3. Memperhatikan pola makan olahraga
Freepik.com/ijeab
Jogging

Dilansir dari Harvard Health Publishing gaya hidup Papa dapat berdampak besar pada kualitas sperma. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Pola Makan

Konsumsi makanan yang seimbang dengan kaya vitamin dan mineral penting. Misalnya, vitamin C dan E, selenium, dan zinc penting untuk kesehatan sperma. 

  • Olahraga

Aktivitas fisik secara teratur dapat membantu meningkatkan kualitas sperma. Namun, hindari olahraga yang berlebihan yang bisa berdampak sebaliknya. 

4. Waktu yang tepat untuk ke dokter

4. Waktu tepat ke dokter
Pexels/Gustavo Fring

Jika hasil tes rumahan atau observation menunjukkan ada masalah, atau jika Papa sudah mencoba untuk menghamili Mama dan tak kunjung tanpa hasil selama beberapa waktu, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat melakukan tes lebih detail dan memberikan panduan yang tepat sesuai kondisi Papa. 

Editors' Pick

Kebiasaan Buruk yang Harus Dihindari untuk Kualitas Sperma

Kebiasaan Buruk Harus Dihindari Kualitas Sperma
Freepik/freepik

Pola gaya hidup tentu memengaruhi kualitas kesehatan tubuh, dalah satunya kualitas sperma. Sperma yang berkualitas didukung oleh kebiasaan yang Papa lakukan sehari-hari. 

Berikut gaya hidup buruk yang dapat memengaruhi kualitas sperma menjadi kurang maksimal:

1. Merokok

1. Merokok
Freepik/wirestock

Penelitian dari WebMD menunjukkan bahwa perokok memiliki sperma yang lebih lemah dan kurang mampu bergerak menuju sel telur, yang dapat mengurangi peluang pembuahan. Jadi, berhenti merokok bisa menjadi langkah penting untuk meningkatkan kesuburan. 

Merokok dapat merusak DNA dalam sperma dan mengurangi jumlah serta motilitas sperma (kemampuan sperma untuk bergerak). Zat-zat kimia dalam rokok seperti nikotin dan tar memiliki efek negatif terhadap produksi sperma.

Selain itu, merokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kelainan bentuk sperma dan menurunkan kualitas keseluruhan sperma. Kebiasaan ini tidak hanya mempengaruhi kesuburan, tetapi juga dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan pada keturunan di kemudian hari.

2. Konsumsi alkohol berlebih

2. Konsumsi alkohol berlebih
Freepik/Jcomp

Minum alkohol secara berlebihan dapat berdampak negatif pada produksi sperma. Alkohol dapat mengurangi kadar testosteron dalam tubuh, yang sangat penting untuk produksi sperma dilansir dari WebMD

Selain itu, alkohol berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan fungsi hati, yang berperan dalam metabolisme hormon. Gangguan ini bisa mempengaruhi keseimbangan hormonal dan berdampak negatif pada kesehatan reproduksi pria.

3. Stres yang ganggu keseimbangan hormon

3. Stres ganggu keseimbangan hormon

Stres yang berkepanjangan dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh, termasuk hormon yang mengatur produksi sperma. Stres kronis dapat menyebabkan penurunan kualitas sperma, termasuk jumlah dan motilitasnya.

Selain itu, stres dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang, seperti pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik, yang semuanya dapat berkontribusi pada penurunan kualitas sperma. Manajemen stres yang baik penting untuk menjaga kesehatan reproduksi pria.

  •  

4. Pola makan tidak sehat

4. Pola makan tidak sehat
Unsplash/Pixzolo Photography

Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan makanan olahan dapat berdampak negatif pada kualitas sperma. Pola makan yang buruk dapat menyebabkan defisiensi nutrisi penting yang diperlukan untuk produksi sperma yang sehat.

Sebaliknya, mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan, vitamin, dan mineral dapat membantu meningkatkan kualitas sperma. Menghindari makanan cepat saji dan meningkatkan asupan buah, sayuran, serta biji-bijian adalah langkah yang baik untuk menjaga kesehatan reproduksi.

5. Kurang aktivitas fisik

5. Kurang aktivitas fisik
Unsplash/JonasLeupe

Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan obesitas dan gangguan metabolisme, yang keduanya dapat mempengaruhi kualitas sperma. Olahraga teratur membantu menjaga berat badan yang sehat dan meningkatkan kesehatan hormonal.

Namun, penting juga untuk tidak berlebihan dalam berolahraga, karena olahraga yang terlalu intens dapat menurunkan kadar testosteron dan mempengaruhi produksi sperma. Menjaga keseimbangan dengan rutin berolahraga dalam intensitas sedang adalah kunci untuk kesehatan reproduksi yang optimal.

Baca juga:

The Latest