Kapan Pasangan Harus Menjalani Program Bayi Tabung?

Apa indikasi pasangan harus menjalani bayi tabung? Ini penjelasan dokter Obgyn!

22 Juli 2024

Kapan Pasangan Harus Menjalani Program Bayi Tabung
Freepik/gpointstudio

Saat memutuskan untuk memulai program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF), banyak pasangan yang merasa bingung kapan waktu yang tepat untuk menjalani prosedur ini.

Apakah harus dicoba setelah beberapa bulan menikah, atau setelah beberapa tahun mencoba hamil tetapi tidak kunjung berhasil? 

Tidak perlu khawatir karena pada hari Jumat (12/07/2024), dokter Obgyn dari Bocah Indonesia, dr. Surya Adi Pramono, Sp.OG, Subsp. FER, MIGS menjelaskan indikasi untuk mengetahui kapan Papa dan Mama harus menjalani bayi tabung. 

"Indikasi untuk menjalankan bayi tabung yang pertama adalah jumlah sperma sangat kurang yang di bawah 5 juta per ml, kedua saluran tubanya mampet di kedua duanya, atau saluran tubanya terganggu dan sudah diangkat, itu mutlak memerlukan bayi tabung, lalu ketiga memiliki kasus kista endometriosis yang berat," jelas dr. Surya salah satu dokter OBGYN dari Bocah Indonesia saat virtual meeting (12/07/2024) lalu. 

Oleh karena itu, yuk simak penjelasan mengenai kapan pasangan harus menjalani program bayi tabung dari Popmama.com menurut dr. Surya spesialis Obstetri dan Ginekologi di bawah ini. 

Editors' Pick

1. Pihak laki-laki memiliki jumlah sperma yang sangat kurang (di bawah 5 juta per ml)

1. Pihak laki-laki memiliki jumlah sperma sangat kurang (di bawah 5 juta per ml)
Freepik/Sanborr

Kualitas dan kuantitas sperma sangat penting dalam proses pembuahan. Jika jumlah sperma dalam ejakulasi sangat rendah, seperti di bawah 5 juta per mililiter, kemungkinan untuk terjadinya pembuahan secara alami menurun drastis.

Kondisi ini, dikenal sebagai oligospermia, dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti masalah hormonal, gangguan genetik, atau faktor lingkungan. 

"Untuk menjalani bayi tabung harus melalui pemeriksaan analisis semen terlebih dahulu, misalnya dari faktor laki-laki dengan jumlah sperma yang sangat kurang, di bawah 5 juta per ml," terang dr. Surya saat virtual meeting (12/07/2024) lalu. 

IVF dapat menjadi solusi karena memungkinkan sperma yang ada untuk digunakan langsung dalam proses pembuahan sel telur melalui teknik ICSI (Intracytoplasmic Sperm Injection), di mana satu sperma disuntikkan langsung ke dalam sel telur.

2. Perempuan dengan saluran tuba yang mampet atau terganggu dan sudah diangkat

2. Perempuan saluran tuba mampet atau terganggu sudah diangkat
Freepik

Saluran tuba fallopi adalah saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim, tempat terjadinya pembuahan. Jika saluran tuba mampet atau terganggu, sel telur dan sperma tidak dapat bertemu di dalam tuba untuk pembuahan. 

"Kedua, di saluran tuba di kedua duanya mampet, yang menghubungkan indung telur dengan rahim kedua duanya terganggu atau sudah diangkat itu mutlak memerlukan bayi tabung," sambungnya. 

Jika saluran tuba telah diangkat atau rusak, proses pembuahan secara alami tidak mungkin terjadi. IVF adalah pilihan yang ideal dalam kasus ini karena proses pembuahan terjadi di luar tubuh (di laboratorium) dan kemudian embrio yang terbentuk akan ditanamkan langsung ke dalam rahim.

3. Menderita kista endometriosis yang berat pada perempuan

3. Menderita kista endometriosis berat perempuan
Freepik/Lifestylememory

Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang mirip dengan lapisan dalam rahim tumbuh di luar rahim, seperti di ovarium atau dinding panggul. 

Jika endometriosis berkembang menjadi kista endometriosis (endometrioma) yang besar atau berat, ini dapat mengganggu fungsi ovarium dan kualitas telur.

"Kemudian yang ke tiga pada kasus-kasus seperti endometriosis yang berat itu juga memerlukan tindakan bayi tabung, tapi tidak semua pasangan harus bayi tabung, semuanya harus diperiksa satu-satu menggunakan ultrasonografi," terangnya. 

Endometriosis berat seringkali memengaruhi kesuburan karena dapat menyebabkan jaringan parut dan peradangan di area panggul. Hal tersebut memerlukan pemeriksaan USG terlebih dahulu untuk dapat mengetahuinya.

Nah, jadi itu dia penjelasan indikasi-indikasi yang menandakan untuk kapan pasangan harus menjalani program bayi tabung. Semoga informasi tersebut menjawab pertanyaan Mama dan Papa, ya! 

Baca juga:

The Latest