Kisah Ketabahan Nabi Ibrahim yang Memohon Keturunan kepada Allah SWT

Ketabahan adalah kunci bagi Nabi Ibrahim dalam meminta keturunan kepada Allah SWT

10 Juni 2024

Kisah Ketabahan Nabi Ibrahim Memohon Keturunan kepada Allah SWT
Freepik/freepik

Nabi Ibrahim merupakan salah satu nabi yang dianggap sebagai tokoh utama dalam agama Islam. Keinginannya untuk memiliki keturunan merupakan keinginannya yang sangat mendalam. Namun, meskipun telah lama menanti, Nabi Ibrahim dan istrinya, Sarah, tidak kunjung diberi keturunan.

Hal ini menjadi ujian besar bagi keduanya, namun kepercayaan mereka kepada Allah tetap teguh dan tidak berpaling dari-Nya hingga Allah SWT mengabulkan permohonannya.

Berikut Popmama.com telah merangkum dari beberapa sumber mengenai kisah ketabahan Nabi Ibrahim yang memohon keturunan kepada Allah SWT untuk memotivasi para Papa dan Mama yang ingin diberikan buah hati, yuk kita resapi kisah Nabi Ibrahim di bawah ini.

Ketabahan yang Luar Biasa

Ketabahan Luar Biasa
Freepik/Jcomp

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT mengisahkan tentang kesabaran Nabi Ibrahim dalam menunggu keturunan. Beliau tidak pernah kehilangan harapan dan terus berdoa kepada Allah SWT meskipun usianya semakin lanjut. Kisah ini mengajarkan kita tentang kekuatan doa, kegigihan dalam berusaha, dan keteguhan hati. dalam menghadapi cobaan hidup.

Nabi Ibrahim dan Sarah telah lama menunggu keturunan, namun mereka tidak pernah menyerah pada cobaan yang diberikan oleh Allah. Mereka tetap sabar dan yakin bahwa setiap ujian memiliki hikmah di baliknya. Ayat Al-Qur'an dalam Surah Al-Baqarah (2:155) menyatakan, "Dan sungguh Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta dan jiwa, tumbuh-tumbuhan dan (hasil) pekerjaan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." Ayat ini mengingatkan kita bahwa ketabahan adalah kunci untuk melewati ujian-ujian dalam hidup.

Editors' Pick

Ketataan yang Tulus

Ketataan Tulus
Freepik

kisah Nabi Ibrahim juga menyoroti tentang ketaatan yang tulus kepada perintah Allah SWT. Meskipun Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan keluarganya dan pergi ke tempat yang tidak dikenal, beliau dengan tulus patuh dan melaksanakan perintah tersebut tanpa ragu. Ketaatan ini merupakan wujud dari keimanan yang kuat dan kepercayaan yang mendalam kepada Allah SWT.

Selain itu, kisah ini juga menunjukkan pentingnya bersyukur dalam setiap kondisi. Meskipun belum diberi keturunan selama bertahun-tahun, Nabi Ibrahim dan Sarah tetap bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.

Mereka menghayati bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah bagian dari rencana-Nya yang sempurna, dan bersyukur atas segala berkah yang telah diberikan-Nya.

Tetap Rendah Hati

Tetap Rendah Hati
Pexels.com/RDNEStockProject

Meskipun beliau adalah seorang nabi yang dihormati dan dipilih oleh Allah SWT, Nabi Ibrahim tetap merendahkan diri di hadapan-Nya. Beliau tidak pernah menyombongkan diri atau merasa bahwa keinginannya lebih penting daripada kehendak Allah. Sikap rendah hati ini menggambarkan kebesaran hati dan kepatuhan yang penuh pengabdian kepada Sang Pencipta.

Al-Qur'an dalam Surah Al-Anbiya (21:89) menyatakan, "Dan (dikaruniai pula) anak-anak yang saleh, yaitu Ishaq dan Ya'qub. Dan Kami jadikan mereka semuanya orang-orang yang Saleh." Ayat ini menggambarkan kebesaran hati Nabi Ibrahim yang tetap bersyukur dan tawakal kepada Allah.

Rasa Syukur Nabi Ibrahim

Rasa Syukur Nabi Ibrahim
Freepik

Rasa syukur Nabi Ibrahim tidak hanya terwujud dalam kata-kata, tetapi juga dalam tindakan dan ibadahnya. Beliau selalu bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan, termasuk kelahiran kedua putranya. Dalam setiap doa dan ibadahnya, Nabi Ibrahim senantiasa mengingatkan dirinya dan keluarganya untuk bersyukur kepada Allah SWT.

Dalam Al-Qur'an, Surah Ibrahim (14:39), Nabi Ibrahim menyatakan rasa syukurnya, "Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa."

Pelajaran yang Dapat Dipetik

Pelajaran Dapat Dipetik

Dari kisah Nabi Ibrahim yang memohon keturunan, Papa dan Mama dapat belajar tentang kepercayaan yang mendalam kepada Allah, ketabahan dalam menghadapi ujian hidup, sikap rendah hati dalam menyikapi kehendak-Nya, dan ketaatan yang tulus kepada perintah-Nya. Semua nilai-nilai ini memberikan inspirasi dan panduan bagi kita dalam menjalani kehidupan ini dengan penuh keyakinan dan keikhlasan.

Walaupun cobaan dan ujian hidup penuh dengan tantangan, perlu diingat bahwa rejeki dan jalan hidup sudah diatur oleh Tuhan yang Maha Kuasa atas segala sesuatu-Nya. Sebagai hamba-Nya, cukup melaksanakan tawakal dan ikhtiar dengan sebaik mungkin lalu pasrahkan hasilnya kepada Yang Kuasa. Itu dia kisah ketabahan Nabi Ibrahim yang memohon keturunan kepada Allah SWT.

Baca Juga:

The Latest