Apakah Kurang Tidur Bisa Memengaruhi Kesuburan? Ini Faktanya!
Semakin ideal waktu tidurnya, semakin besar pula peluang kehamilannya
9 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidur merupakan salah satu kebutuhan yang penting untuk manusia. Tidur yang berkualitas akan menjamin tubuh tetap bekerja secara optimal, mempertahankan kondisi maksimalnya, bahkan memulihkan sel-sel di dalamnya.
Namun, saat merencanakan kehamilan kebanyakan orang tidak menyadari bahwa tidur tepat waktu juga memiliki pengaruh pada kesuburan. Banyak pasangan bahkan hanya menaruh perhatian pada makanan dan suplemen yang dikonsumsi dan mengabaikan waktu tidur mereka.
Lalu, waktu tidur yang seperti apa yang dibutuhkan oleh setiap pasangan yang menginginkan kehamilan? Seberapa besar pengaruh kurang tidur pada kesuburan?
Berikut ini rangkuman informasi mengenai kurang tidur bisa pengaruhi kesuburan yang sudah Popmama.com dari berbagai sumber. Simak sama-sama, yuk!
Bagaimana Kurang Tidur Memengaruhi Kesuburan?
Pada umumnya, kurang tidur hanya dikaitkan dengan kesehatan umum saja. Padahal, kualitas tidur seseorang sangat berdampak pada kesuburan.
Dilansir dari Carolinas Fertility Institute, terdapat sebuah penelitian yang menemukan banyak faktor yang mengindikasikan kemungkinan adanya korelasi antara jumlah tidur seseorang dan kesuburannya.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa faktor paling signifikan yang dapat dipengaruhi adalah bagaimana hormon diproduksi. Jika seseorang tidak mendapatkan cukup tidur,maka tubuh akan memproduksi lebih sedikit hormon tertentu dan terlalu banyak hormon lainnya.
Bagian otak yang sama yang bertanggung jawab untuk mengatur hormon tidur-bangun seperti melatonin dan kortisol juga nyatanya mengatur hormon reproduksi.
Jadi, kurang tidur akan memberi sinyal pada tubuh untuk memproduksi lebih banyak hormon stres, yang berdampak buruk bagi kesehatan secara keseluruhan dan dapat menurunkan kadar estrogen, testosteron, dan hormon reproduksi lainnya.
Editors' Pick
Dampak Utama Tidur pada Tubuh Laki-laki dan Perempuan
Lebih spesifiknya, pola tidur akan berpengaruh pada hormon reproduksi yang memicu ovulasi pada perempuan.
Selain itu, bagi perempuan akibatnya adalah ketidakteraturan menstruasi yang membuat sulit untuk memprediksi ovulasi dan memperpanjang proses mendapatkan kehamilan.
Pada laki-laki, hal ini juga dapat mengganggu proses pematangan sperma, lho. Sperma yang tidak sehat kemungkinan besar tidak akan membuahi sel telur, dan jika demikian, dapat menyebabkan embrio yang tidak dapat hidup atau mengalami komplikasi.
Dampak Lain yang Terjadi jika Kurang Tidur
Kurang tidur dalam jangka panjang tak hanya dapat mengganggu keseimbangan hormonal. Penelitian menunjukkan bahwa hal ini juga secara tidak langsung berpotensi menimbulkan:
- Kemurungan dan perasaan mudah tersinggung: Seiring waktu, perasaan murung dan sensitif dapat mengganggu kemesraan di dalam sebuah hubungan.
- Meningkatkan risiko penyakit: Beragam penyakit termasuk diabetes, penyakit kardiovaskular, dan obesitas bisa menjadi penyakit yang mengikutinya.
Jika hal-hal ini terjadi, tentu saja kemungkinan untuk mendapatkan peluang kehamilan jadi semakin kecil.
Berapa Lama Waktu Tidur yang Ideal?
Seperti yang dijelaskan oleh National Sleep Foundation, para ahli sepakat bahwa rata-rata orang setidaknya harus mendapatkan setidaknya tujuh jam dan tidak lebih dari sembilan jam semalam. Jadi, kebijakan tidur delapan jam adalah benar dan masih berlaku.
Sebuah penelitian menemukan bahwa perempuan yang tidur kurang dari tujuh jam memiliki kemungkinan 15% lebih kecil untuk hamil dibandingkan perempuan yang tidur selama tujuh hingga delapan jam.
Di sisi lain, perempuan yang menjalani program seperti IVF yang tidur tujuh hingga delapan jam memiliki kemungkinan 25% lebih tinggi untuk hamil dibandingkan perempuan yang tidur sembilan jam atau lebih.
Waktu ini merupakan panduan yang berfungsi untuk sebagian besar orang sehat. Tetapi jika memiliki kondisi khusus, cobalah untuk berkonsultasi dengan ahlinya.
Tips untuk Mendapatkan Lebih Banyak Tidur
Ada beberapa cara yang bisa coba diterapkan untuk mendapatkan waktu tidur yang maksimal dan berkualitas. Misalnya, seperti:
- Maksimalkan waktu tidur: Semua ini memang tergantung pada jadwal setiap hari, tetapi cobalah untuk tidur pada pukul 10 malam. Dapatkan waktu tidur rata-rata sebanyak 8 jam setiap hari.
- Jaga waktu tidur dan bangun tetap konsisten: Walaupun ini sulit untuk dilakukan, cobalah untuk pergi tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, bahkan di akhir pekan.
- Ambil waktu untuk menenangkan pikiran: Sebelum tidur, ada baiknya untuk menghindari bermain social media, membaca buku atau menonton film dengan alur cerita yang mengganggu, dan aktivitas lain apa pun yang dapat membuat pikiran jauh dari santai. Sebaliknya, biasakan ritual menenangkan seperti refleksi spiritual dan pijat dengan pasangan.
- Sesuaikan pencahayaan di dalam kamar: Mematikan lampu atau menggunakan bohlam dengan watt rendah di malam hari akan sangat membantu.
- Kurangi kafein: Pada masa persiapan hamil, cobalah untuk membatasi asupan kafein. Cobalah untuk mengatur waktunya, setidaknya empat sampai enam jam sebelum tidur.
- Habiskan waktu di luar ruangan: Menghabiskan satu jam di bawah sinar matahari dapat membantu kemampuan tidur dan meningkatkan kualitasnya. Jadi, tak ada salahnya untuk memasukkan jadwal makan siang di luar, berjalan-jalan, dan bermain dengan hewan peliharaan di luar ruangan ke dalam jadwal harian.
- Hindari suplemen seperti melatonin: Melatonin dapat mengganggu proses di dalam tubuh dengan cara menekan kesuburan. Bahkan dalam beberapa kasus, melatonin dapat menyebabkan atrofi pada kelenjar reproduksi.
Nah, itulah tadi beragam informasi tentang kurang tidur bisa pengaruhi kesuburan. Jika kesulitan tidur yang dialami cukup berat, ada baiknya untuk melakukan konsultasi pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang terbaik.
Baca juga:
- Tidur Telanjang Bisa Meningkatkan Kesuburan, Benarkah?
- Posisi Tidur yang Baik saat Program Hamil, Cek Faktanya di Sini!
- 7 Tips Mengatur Pola Tidur saat Program Kehamilan