Ilmuwan Jepang Kembangkan Cara Punya Anak Tanpa Hamil
Di masa depan, teknologi ini diharapkan dapat membantu pasangan yang sulit memiliki keturunan
5 Juni 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seiring kemajuan teknologi di dunia kesehatan, sekelompok peneliti asal Jepang yang dipimpin oleh Profesor Katsuhiko Hayashi mengatakan bahwa mereka tengah mengembangkan sebuah metode untuk menumbuhkan bayi manusia di laboratorium.
Menurut ahli biologi stem cell di Kyushu University itu, hal ini dilakukan dengan cara menginkubasi telur dan sperma dalam rahim buatan. Dengan demikian, strategi ini kelak diharapkan dapat membantu pasangan yang ingin memiliki anak.
Di masa depan, keuntungan besar dari keberhasilan teknologi ini juga diharapkan dapat membantu bagi mereka yang melawan kemandulan.
Penasaran bagaimana prosesnya terjadi? Lalu, apa saja yang akan menjadi perhatian jika teknologi ini berhasil diaplikasikan?
Berikut Popmama.com rangkum informasi untuk Mama. Simak di sini, yuk, Ma!
1. Peneliti di Jepang kembangkan metode menciptakan bayi di laboratorium
Tim peneliti asal Jepang dikabarkan tengah mengembangkan sebuah metode untuk menghasilkan bayi manusia tanpa seorang ibu. Tepatnya, cara tersebut akan digunakan untuk menciptakan bayi di laboratorium dengan cara menginkubasi telur dan sperma dalam rahim buatan.
Pemimpin dari penelitian ini, Profesor Katsuhiko Hayashi, mengatakan bahwa anak-anak yang akan tumbuh dari laboratorium itu akan tersedia paling cepat dalam lima tahun.
Editors' Pick
2. Profesor Katsuhiko Hayashi menggunakan metode rahim sintetis
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature pada Maret ini mengungkapkan kalau tim penelitian Profesor Katsuhiko menggunakan metode rahim sintetis untuk menciptakan bayi tikus dari dua ayah hewan pengerat.
Para peneliti itu mengubah sel kulit tikus jantan menjadi sel punca atau stem cell berpotensi majemuk yang berpotensi berkembang menjadi berbagai jenis sel dan dapat memperbanyak diri tergantung di mana lokasi sel itu berada.
Selanjutnya, peneliti menumbuhkan sel tersebut dan memberinya obat yang mengubah sel induk hewan pengerat jantan menjadi sel betina, sehingga menghasilkan sel telur fungsional.
Walaupun demikian, para peneliti belum mampu menciptakan embrio bonafide yang berarti metode ini masih dalam tahap embrionik.