Menginjak Kaki Ibu Hamil Bisa Ketularan Hamil, Mitos atau Fakta?
Beberapa penelitian mengungkapkan kalau ikatan di antara teman atau sahabat memiliki pengaruh besar
18 Juli 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah menikah, kebanyakan pasangan ingin langsung memiliki momongan. Segala cara pun dicoba agar bisa segera melihat tanda dua garis pada alat test pack.
Mulai dari memulai gaya hidup sehat, mengonsumsi makanan bergizi, hingga mencoba berbagai cara tradisional yang dipercaya turun-temurun. Salah satu kepercayaan yang sampai saat ini masih dipercayai banyak masyarakat adalah perempuan akan ketularan hamil jika menginjak kaki seorang ibu hamil.
Tak heran jika beberapa ibu hamil kerap didatangi pasangan muda untuk meminta menginjakkan kaki mereka. Apakah hal ini bisa dipercaya?
Berikut ini Popmama.com rangkumkan mengenai kepercayaan menginjak kaki ibu hamil bisa ketularan hamil yang dikutip dari berbagai sumber. Simak di sini!
1. Bukan sembarang mitos, hamil karena menginjak kaki ibu hamil ini rupanya sering terjadi
Walaupun tidak semua orang percaya, nyatanya menginjak kaki ibu hamil untuk mendapatkan kehamilan masih sering terjadi dan terbukti ampuh.
Banyak masyarakat yang memang mengakui kalau mereka akhirnya mendapatkan kehamilan setelah menginjak kaki salah satu teman atau sahabatnya.
Dikutip dari WebMD, terdapat penelitian yang diterbitkan dalam jurnal American Sociological Association pada tahun 2014 yang mengatakan, “Seorang perempuan yang hamil secara positif bisa memengaruhi teman dekatnya untuk hamil.”
Editors' Pick
2. Penelitian tersebut membuktikan kalau kepercayaan ini bahkan bisa terjadi meski tidak berkontak secara langsung
Dalam penelitian tersebut diungkapkan kalau ini bisa terjadi baik sengaja atau tidak serta melalui perkataan langsung atau hanya dengan bercerita terus-menerus.
"Studi kami menunjukkan bahwa efek teman memiliki pengaruh yang signifikan dan kuat ketika seorang perempuan memiliki anak pertama," kata Nicoletta Balbo, seorang peneliti postdoctoral dengan Universitas Bocconi di Milan, Italia.
Penulis penelitian ini telah memeriksa survei lebih dari 1.900 perempuan di Amerika Serikat yang diikuti oleh peneliti dari tahun-tahun sekolah menengah mereka pada tahun 1990-2009, ketika mereka berusia antara 26 dan 33 tahun.
Mereka pun diminta menjawab pertanyaan tentang kehidupan mereka, termasuk teman-teman mereka.
3. Terbukti bisa menular, ini dia beragam faktor yang dapat memperkuat kepercayaan pada hal tersebut
Perlu untuk tetap diingat bahwa kehamilan tidak bisa terjadi begitu saja. Menurut Planned Parenthood, organisasi nirlaba Amerika yang bergerak di bidang kesehatan reproduksi, kehamilan merupakan proses rumit yang melibatkan beberapa tahapan.
Kehamilan akan benar-benar terjadi ketika terjadi pembuahan pada sel telur yang menempel pada dinding rahim. Proses itu pun biasanya terjadi selama 2-3 minggu setelah hubungan seks dilakukan. Beberapa faktor yang bisa menciptakan terjadinya pembuahan, seperti:
- Mama dan Papa dalam kondisi prima
- Melakukan hubungan seks
- Tidak memiliki penyakit khusus yang berkaitan dengan kesuburan
- Masih dalam usia masa subur
4. Kemungkinan lebih besar jika tertular dari teman atau sahabat, bukan keluarga
Seperti yang diungkapkan pada poin sebelumnya, hubungan pertemanan yang erat akan sangat mempengaruhi besarnya kemungkinan Mama untuk hamil.
"Studi kami menunjukkan bahwa efek teman memiliki pengaruh yang signifikan dan kuat ketika seorang perempuan memiliki anak pertama," kata Nicola Barban, rekan peneliti Nicoleta Balbo.
Menurutnya, menarik untuk dicatat bahwa teman-teman sekolah menengah mungkin memainkan peran yang relevan dalam keputusan kesuburan kita setelah akhir sekolah menengah.
Dilansir dari Deseret.com, hal ini bukan studi pertama yang menentukan bahwa interaksi sosial mempengaruhi kehamilan.
Sebuah studi tahun 2010 berjudul "Bisnis, Teman dan Bayi: Ikatan Sosial dan Kesuburan di Tempat Kerja," yang mengamati tingkat kehamilan di antara rekan kerja menemukan, "Terdapat efek teman sebaya yang tidak sepele pada pilihan waktu dalam melahirkan anak,".
Selain itu, semakin dekat rekan kerja dalam usia dan skala gaji semakin kuat pula pengaruh yang mereka miliki satu sama lain.
5. Cara lain yang bisa dilakukan sebagai pendukung agar cepat hamil
Untuk mendukung kepercayaan dan penelitian ini, ada beberapa hal yang bisa Mama lakukan bersama pasangan. Beberapa di antaranya seperti:
- Mencatat masa subur
- Melakukan hubungan seks sebelum tidur
- Meminta pasangan untuk menjaga kualitas sperma
- Menerapkan gaya hidup sehat
- Menghindari stres
- Menghentikan penggunaan KB jika masih menggunakannya
Jika Mama sudah menginjak atau bersentuhan dengan ibu hamil namun masih belum juga hamil, coba periksakan kembali kondisi kesehatan Mama pada dokter kandungan kepercayaan Mama.
Itulah tadi beberapa hal yang bisa Mama ketahui tentang menginjak kaki ibu hamil bisa ketularan hamil. Semoga Mama juga bisa segera mendapatkan kehamilan, ya!
Baca juga:
- Mitos dan Fakta Hamil di Atas Usia 35 Tahun
- 7 Mitos Perencanaan Kehamilan yang Harus Mama Ketahui Kebenarannya
- Maca Root untuk Tingkatkan Kesuburan Papa, Mitos atau Fakta?