7 Tips untuk Meningkatkan Peluang Hamil di Usia 30-an
Bisa dicoba nih, Ma
7 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meningkatkan peluang hamil di usia 30 ke atas memang tidak semudah ketika Mama berada pada usia 20-an.
Menurut Thomas A. Molinaro, MD, MSCE, FACOG, ahli endokrinologi reproduksi di Reproductive Medicine Associates of New Jersey (RMANJ), perempuan dilahirkan dengan jumlah telur yang terbatas.
"Seiring bertambahnya usia, kualitas dan kuantitas telur menurun. Ini berarti bahwa siklus kamu mungkin menjadi kurang teratur, dan mungkin memiliki beberapa siklus di mana tidak ada sel telur yang dilepaskan. Mungkin juga ada masalah dengan kualitas telur, yang bisa membuat sulit untuk hamil,” ungkapnya.
Walau demikian, untuk meningkatkan jumlah sel telur terdapat beberapa langkah umum yang bisa Mama coba.
Berikut ini beberapa tips untuk meningkatkan peluang hamil di usia 30-an yang Popmama.com lansir dari The Bump.
1. Mulailah dengan mendapatkan berat badan yang ideal
Cara pertama yang bisa Mama lakukan adalah dengan mendapatkan berat badan ideal.
Dalam sebuah penelitian dinyatakan bahwa perempuan dengan BMI rendah atau tinggi memiliki waktu yang lebih sulit untuk hamil daripada perempuan yang BMI-nya dalam kisaran yang sehat.
Coba konsultasikan dengan dokter mengenai berat badan Mama dan dampaknya terhadap kesuburan.
Dokter biasanya akan memberikan perencanaan untuk menurunkan atau menambah berat badan dengan cara yang sehat dan berkelanjutan.
2. Tinggalkan kebiasaan minum minuman berlakohol
Apakah Mama atau Papa penggemar minuman beralkohol? Yuk, mulai tinggalkan kebiasaan yang satu ini untuk meningkatkan peluang kehamilan.
Pada sebuah penelitian dikatakan efek alkohol dan kesuburan wanita tidak dapat disimpulkan, tetapi penelitian lain menunjukkan penggunaan alkohol dalam jangka panjang dapat mempengaruhi motilitas sperma pada pria.
Ditambah lagi, dengan meninggalkan kebiasaan ini Mama bisa menyelamatkan janin yang bisa jadi sudah ada di dalam perut mama sebelum diketahui.
Editors' Pick
3. Minta pasangan bekerja sama untuk mencapai hal ini
Untuk mendapatkan kehamilan, tentu saja Papa turut memiliki peran yang penting. Oleh karena itu, ingatkan pasangan untuk memberikan sedikit kelegaan pada area vitalnya.
Beberapa penelitian menemukan bahwa pria yang memakai boxer memiliki konsentrasi sperma dan jumlah sperma total yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak.
Selain itu, minta Papa untuk menghindari meletakkan laptopnya langsung di pangkuannya atau menghabiskan terlalu banyak waktu berendam di air panas.
"Panas tersebut dapat mengganggu pembentukan sperma," jelas Kecia Gaither, MD, MPH, FACOG, spesialis kedokteran janin ibu.
4. Fokus pada menu makanan sehat untuk Mama dan Papa
Tips selanjutnya adalah untuk fokus pada menu makanan sehat. Meskipun ada beberapa penelitian tentang efek yang disebut diet kesuburan, tetapi para ahli mengatakan tidak ada bukti konklusif bahwa perubahan pola makan tertentu memiliki efek pada kesuburan untuk semua perempuan.
Diet ini harus dilakukan oleh perempuan dan laki-laki.
"Ingat, dibutuhkan dua orang untuk membuat bayi dan perubahan ini mungkin juga bermanfaat untuk fungsi sperma," kata Kecia Gaither.
Sementara itu, dalam studi banding yang sama, peneliti menemukan bahwa diet tinggi gula dan lemak jenuh memiliki hasil kesuburan yang lebih rendah.
Jadi, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi pada dokter untuk menemukan diet yang tepat untuk Mama dan Papa.
5. Mulai olahraga dan temukan cara untuk mengatasi stres
Tubuh yang sehat harus didukung oleh pikiran yang sehat. Jadi, cobalah untuk mula mencari hal-hal apa yang dapat mengurangi stres.
Dengan melakukan olahraga sederhana seperti yoga, misalnya. Beberapa kelas yoga saat ini bahkan memberikan program untuk meningkatkan kesuburan.
“Karena stres dapat memengaruhi kesuburan, fokuslah pada pengurangan stres yang mungkin bermanfaat. Baik dengan yoga, meditasi, atau bentuk perawatan diri lainnya, temukan cara untuk bersantai yang cocok," jelas Thomas.
6. Catat jadwal ovulasi dan mulai konsumsi folat
Khusus untuk Mama, dalam masa perencanaan ini jangan lewatkan untuk melacak track jadwal ovulasi setiap bulan. Hal ini penting karena siklus ini dapat berubah terutama saat memasuki usia tiga puluhan.
Bagi kebanyakan wanita, ovulasi umumnya terjadi 12 hingga 14 hari sebelum menstruasi berikutnya dimulai. Waktu optimal untuk hamil adalah dua sampai tiga hari sebelum ovulasi dimulai dan hari ovulasi itu sendiri.
Selain itu, mulailah untuk mengonsumsi Folat. Satu studi yang meneliti peran folat dan asam folat pada pasien yang menjalani assisted reproductive technology (ART) menemukan bahwa suplemen folat dikaitkan dengan tingkat kelahiran hidup yang lebih tinggi.
Mintalah rekomendasi suplemen asam folat dari dokter, dan tambahkan makanan kaya folat seperti telur, sayuran hijau, kacang-kacangan, polong-polongan.
7. Lakukan seks setiap dua hari dan tidak perlu berlebihan
Memasuki usia tiga puluhan, stamina mama dan papa mungkin sudah tidak sebesar dulu lagi. Tetapi, usahakanlah untuk melakukan hubungan seks dua hari sekali.
“Ada kesalahpahaman bahwa kamu harus berhubungan seks hanya pada hari Anda berovulasi. Beberapa orang juga khawatir jika mereka berhubungan seks setiap hari, itu dapat menurunkan kemanjuran sperma, tetapi tidak banyak penelitian tentang apakah itu masalahnya atau tidak. Setiap dua hari sekali itu harus, dan jangan bayangkan ini seperti sebuah tugas," jelas Thomas.
Itulah tadi beberapa tips untuk meningkatkan peluang hamil di usia 30-an. Ingatlah untuk melakukan konsultasi bersama pasangan untuk mendapatkan saran terbaik dari dokter.
Baca juga:
- Tips Cepat Hamil di Usia 30 Tahunan dari Nagita Slavina
- Berencana Hamil di Usia 30 Tahun-an, Ini yang Harus Disiapkan
- Benarkah Seks Pada Bulan Maret Pukul 7.30 Akan Mempercepat Kehamilan?