Hamil mungkin bagi sebagian besar perempuan merupakan hal mudah untuk diwujudkan. Namun ada beberapa perempuan yang kesulitan mendapatkannya meski sudah melakukan banyak cara. Bisa jadi aktivitas seks yang dilakukan sudah benar, namun waktunya saja yang kurang tepat.
Menurut Anate Brauer, M.D., ahli endokrinologi reproduksi di Greenwich Fertility and IVF Centers yang juga asisten profesor kandungan di NYU School of Medicine, mengatakan, hanya ada periode 48 jam ideal untuk hamil, yaitu saat terjadi ovulasi. Kapankah itu? Tentunya waktu ini berbeda pada setiap perempuan mengingat siklus bulanannya juga berbeda.
Nah, berikut ini Popmama.com merangkum enam hal yang menghalangi kehamilan, penyebab kamu sulit untuk hamil:
1. Alat kontrasepsi
Unsplash/@rhsupplies
Jika kamu menggunakan alat kontrasepsi hormon, baik itu pil, implan/susuk, cincin vagina, IUD, atau suntikan, maka otomatis peluang kamu untuk hamil kurang dari satu persen.
"Kontrasepsi hormon bekerja dengan mencegah perekrutan telur yang matang," jelas Dr. Brauer.
2. Menstruasi
Unsplash/JPphotoMIAMI
Berhubungan intim di masa-masa akhir haid bisa jadi menyebabkan kehamilan, tapi peluangnya sangat kecil. Apalagi jika siklus menstruasi kamu panjang dan hubungan intim dilakukan di masa-masa awal haid. Pengecualian jika kamu memiliki siklus pendek.
"Sperma dapat hidup di rahim hingga lima hari, jadi jika kamu melakukan hubungan intim menjelang akhir haid, sperma masih bisa berkeliaran cukup lama untuk membuahi sel telur yang dilepaskan beberapa hari setelah haid berakhir," jelas Dr. Brauer.
Editors' Pick
3. Senggama terputus
Unsplash/Becca Tapert
Senggama terputus (coitus interruptus) adalah saat di mana pasangan laki-laki menarik ke luar penisnya dari vagina sebelum ia berejakulasi. Sejak dulu dikatakan bahwa metode ini dapat mencegah kehamilan. Ini mitos! Cara ini tetap bisa menyebabkan kehamilan meski secara signifikan mengurangi peluang kamu untuk hamil. Masalahnya, cairan yang dikeluarkan penis saat pra-ejakulasi (precum) sangat mungkin mengandung sperma yang aktif dan layak.
Selain itu, Mark Trolice, M.D., spesialis endokrinologi reproduksi dan infertilitas di My Fertility CARE: IVF Center di Winter Park, Florida, menjelaskan bahwa sebagian besar laki-laki tidak mengetahui kapan waktu yang tepat sebaiknya mereka melakukan precum.
"Karena sulit untuk memprediksi kapan pra-ejakulasi terjadi, metode penarikan sering penuh dengan bahaya dan tentu saja bukan metode yang paling dapat diandalkan," katanya.
4. Menggunakan kondom
Unsplash/Benedikt Geyer
Menurut Planned Parenthood, penggunaan kondom yang sempurna dapat menurunkan peluang hamil hingga dua persen. Namun hingga kini kejadian hamil saat berhubungan intim menggunakan kondom ada sekitar 15 persen, dan itu sering kali karena human error (kesalahan manusia).
5. Menyusui
Unsplash/Kevin Liang
Jika Mama belum menstruasi setelah melahirkan, terutama jika sedang menyusui, sebenarnya kamu tidak mungkin hamil. "Ketika menyusui, hormon estrogen –yang bertanggung jawab mendatangkan menstruasi setiap bulan, akan ditahan," jelas Sherry Ross, M.D., dokter kandungan dan ahli kesehatan wanita di Santa Monica, yang juga penulis She-ology.
"Selain itu, hormon yang merangsang produksi ASI, yakni prolaktin, juga mencegah terjadinya ovulasi karena menghambat hormon FSH (follicle stimulating hormone) yang memicu ovarium tumbuh dan melepaskan sel telur."
6. Berusia lebih dari 44 tahun
Unsplash/Irina Murza
Peluang perempuan untuk hamil semakin berkurang dari waktu ke waktu. Perempuan dilahirkan dengan sekitar 1-2 juta telur, dan saat mendapatkan haid pertamanya sel telur yang tersisa hanya sekitar 300.000 . Kemudian di usia 30-an berkurang lagi hingga tersisa sekitar 25.000. Ini berarti bahwa peluang seorang perempuan untuk hamil di usia awal 40-an sangat tipis, meskipun tidak berarti mustahil.
Menurut Dr. Ross, perempuan di atas usia 44 tahun memiliki peluang kurang dari lima persen untuk hamil setiap bulannya. Dengan kata lain, kesuburannya menurun sebanyak 95 persen saat mereka berusia antara 40 dan 45 tahun.
Nah, itulah enam hal yang bisa menghalangi terjadinya kehamilan. Jadi, jika kamu ingin meningkatkan peluang kehamilan usai berhubungan intim, pastikan kamu sedang tidak melakukan atau mengalami enam hal di atas.