Endometriosis merupakan salah satu penyakit medis yang dapat menyebabkan gangguan hormon pada perempuan. Hal ini menyebabkan munculnya kekhawatiran bagi para perempuan, khususnya perempuan yang berkeluarga. Tentunya akan muncul berbagai pertanyaan di benak Mama, “Apakah perempuan dengan endometriosis bisa hamil?”
Tenang saja Ma, berikut Popmama.com rangkum fakta mengenai endometriosis dan berikan jawaban dari pertanyaan mama, apakah perempuan dengan endometriosis bisa hamil?
1. Mengenal endometriosis, penyakit yang bisa muncul di ovarium ataupun vagina
Freepik/storyset
Sebelumnya, mama harus mengenal terlebih dahulu mengenai endometriosis. Apa sih endometriosis?
Mengutip dari Mom Junction, endometriosis adalah kelainan ketika jaringan yang mirip dengan endometrium tumbuh di luar rahim dan di area tubuh lainnya.
Endometriosis biasanya sering ditemukan di ovarium, tuba fallopi, permukaan luar rahim, dan pada jaringan yang menahan rahim di tempatnya. Selain itu, endometriosis juga dapat muncul di vagina, vulva, usus, kandung kemih, atau rektum.
Editors' Pick
2. Penyebab endometriosis, mulai dari menstruasi retrogade hingga masalah pada imun
freepik/pikisuperstar
Tahukah Mama terdapat beberapa penyebab yang mungkin dapat menyebabkan endometriosis pada wanita. Beberapa penyebab tersebut adalah, sebagai berikut:
Menstruasi retrogade : Kondisi dimana sebagian jaringan endometrium mengalir melalui tuba falopi dan melekat pada organ dalam panggul bukannya keluar dari tubuh sebagai aliran menstruasi.
Masalah pada sistem imun: Sistem imun yang lemah mungkin tidak dapat mengidentifikasi dan menghancurkan jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim. Sehingga, wanita dengan endometriosis mungkin mengalami kanker tertentu dan gangguan sistem imun.
Hormon: Kadar estrogen yang tinggi dapat meningkatkan terjadinya endometriosis. Namun, masih diperlukan penelitian yang pasti untuk memastikan peran sistem hormon dalam menyebabkan terjadinya endometriosis.
Operasi: Jaringan endometrium dapat terangkat dan berpindah ke area lain secara tidak sengaja selama operasi perut seperti histerektomi atau operasi caesar. Hal ini dapat memicu terjadinya endometriosis.
Cairan tubuh: Sel-sel endometrium juga dapat menyebar ke tubuh wanita melalui darah atau getah bening.
3. Gejala endometriosis yang salah satunya menyebabkan kram yang menyakitkan
Freepik/wayhomestudio
Selain mengetahui penyebab, mama juga harus mengenal gejala endometriosis untuk mencegah lebih awal terjadinya endometriosis. Berikut merupakan gejala-gejalan yang dapat terjadi pada wanita yang terkena endometriosis, sebagai berikut:
Kram yang menyakitkan saat menstruasi
Nyeri panggul (nyeri di perut bagian bawah atau punggung) yang biasanya memburuk selama menstruasi
Rasa sakit saat atau setelah berhubungan seks
Nyeri ovulasi
Nyeri di punggung bawah atau paha
Nyeri saat buang air besar (gejala usus)
Nyeri saat buang air kecil (gejala kandung kemih)
Penurunan kesuburan
Mual
Kelesuan
Gejala pramenstruasi
Merasa sakit atau mengalami sembelit, diare, atau urine berdarah saat menstruasi.
Aliran menstruasi yang deras
Masalah dengan konsepsi
4. Ternyata masih bisa hamil meskipun memiliki endometriosis
Freepik
Mama mungkin penasaran nih apakah perempuan yang memiliki endometriosis masih bisa hamil atau tidak. Dilansir dari Mom Junction, meskipun endometriosis memengaruhi peluang wanita untuk hamil, sebagian besar wanita dengan endometriosis ringan tidak akan mandul. Tingkat keparahan kondisi dan lokasi jaringan endometrium juga berperan dalam menentukan hasilnya. Penting untuk diketahui bahwa bahkan dengan endometriosis yang parah, konsepsi alami tetap mungkin terjadi.
Mama ternyata kebanyakan wanita dengan endometriosis sendiri memiliki kehamilan normal dan tidak memerlukan pemantauan ekstra atau perawatan khusus.
Namun, dokter akan tetap memantau tekanan darah selama proses kehamilan. Tetapi perlu diketahui, bahwa perempuan dengan endometriosis memiliki risiko sedikit lebih tinggi untuk mengalami pendarahan menjelang akhir kehamilan, plasenta previa (plasenta letak rendah), kehamilan ektopik, berat badan lahir rendah, dan persalinan prematur. Endometriosis sendiri dapat membaik selama kehamilan atau dapat kambuh dan menyebabkan masalah dalam pembuahan.
5. Pengobatan endometriosis dengan bantuan medis bisa bantu hamil secara alami
Freepik/gpointstudio
Endometriosis dapat diobati tergantung pada tingkat keparahan penyakit, gejala, riwayat medis sebelumnya, kesehatan secara keseluruhan, toleransi terhadap obat-obatan dan prosedur tertentu. Endometriosis dapat diobati dengan obat-obatan dan pembedahan atau operasi.
Jika mama memilih untuk menjalani operasi, mama dapat mencoba untuk hamil secara alami atau mendapatkan bantuan dari metode medis. Dokter bedah akan membantu mama untuk menilai peluang untuk hamil dengan bantuan Indeks Kesuburan Endometriosis (EFI).
Indeks ini membantu mempertimbangkan faktor-faktor, termasuk kehamilan sebelumnya, lamanya infertilitas, usia, dan tingkat keparahan endometriosis serta bagaimana endometriosis memengaruhi tuba falopi mama.
Itu dia, rangkuman informasi mengenai apakah perempuan dengan endometriosis bisa hamil