Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Age VerificationThis content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

Agar Promil Lancar, Ketahui 7 Fakta Seputar Orgasme dari Dokter Boyke

Unsplash/Sarah Diniz Outeiro
Unsplash/Sarah Diniz Outeiro

Pada laki-laki, orgasme bisa didapat dengan lebih mudah. Sedangkan pada perempuan, ada banyak tahapan yang harus dilalui. 

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Dalam hubungan intim bersama pasangan, orgasme adalah salah satu poin yang penting. Bahkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa terjadinya orgasme bisa membantu sperma sampai lebih cepat untuk membuahi sel telur. 

Menurut Modern Fertility, hormon oksitosin yang hadir saat orgasme mampu menghasilkan cairan yang memudahkan sperma untuk sampai ke sel telur dengan aman. 

Menurut dokter kandungan sekaligus pakar seksologi dr Boyke, ada beberapa poin penting mengenai orgasme pada perempuan. Dirangkum Popmama.com, inilah beberapa hal yang perlu diketahui tentang orgasme pada perempuan. 

1. Mengenal tanda orgasme pada perempuan

Freepik/Jcomp
Freepik/Jcomp

Menurut penjelasan dari dr Boyke kala menjadi bintang tamu di acara Tonight Show Premiere, orgasme adalah keterlibatan pikiran dan fisik. 

"Untuk pikiran, tandanya perempuan merasa seperti melayang, tak bisa berkata-kata, tak bisa mendesah, bahkan menurut orang Prancis, orgasme dikatakan sebagai kematian kecil untuk menjelaskan kenikmatan yang tak bisa diceritakan," tuturnya. 

Sedangkan tanda fisiknya bisa diperhatikan dengan cukup jelas. Pertama, ada kejang-kejang kecil di kaki yang menjalar ke atas dan itu terjadi setiap 0,7 detik. 

"Untuk tanda di organ vital, ada penghisapan penis pada rahim perempuan, lalu penis pria itu seperti dipijit," ujngkapnya. 

Kemudian, dr Boyke melanjutkan, adanya peningkatan detak nadi, adanya flashing atau kemerahan di wajah. Semua itu disertai dengan nafas yang berat.

"Tidak perlu mengalami semuanya, beberapa di antaranya saja sudha termasuk orgasme," kata dr Boyke. 

2. Kunci orgasme ada pada diri sendiri

Freepik/Racool_studio
Freepik/Racool_studio

Menurut dr Boyke, banyak perempuan Indonesia merasa bahwa pasanganlah yang harusnya bisa memuaskan dan membuatnya mencapai orgasme. Padahal, konsep itu salah. 

"Si perempuan ini harus memiliki konsep di dalam pikirannya: Saya bisa orgasme. Sedangkan pasangannya hanya membantunya untuk mencapai ke titik kepuasan seksual," katanya. 

Dilansir dari The Guardian, setiap perempuan mampu mengalami dan merasakan orgasme. Karena, menurut dr Boyke, semua perempuan sudah memiliki gen untuk orgasme. 

"Oleh karena itu, dia (perempuan) sendiri yang harus mengusahakannya," tuturnya. 

Jadi, kalau mindsetnya belum diperbaiki, maka akan sulit bagi para perempuan untuk bisa mendapat orgasme pada setiap sesi bercinta. 

3. Sekitar 70% perempuan di Indonesia tidak pernah atau jarang mengalami orgasme

Freepik/freepik
Freepik/freepik

Hal mengejutkan diungkapkan oleh dokter spesialis kandungan ini. Menurut penelitian, sekitar 70% perempuan di Indonesia jarang atau bahkan sama sekali tidak pernah merasakan orgasme, meski mereka aktif secara seksual. 

"Penelitian ini bahkan dilakukan oleh RSCM, ya," lanjutnya. 

Bahkan, sekitar 50-60% perempuan suka melakukan faking orgasm atau orgasme palsu saat bercinta dengan pasangannya, demikian ungkapnya. 

Kenapa hal ini bisa terjadi? Menurut dr Boyke, saat prasyarat tidak diberikan oleh pasangannya dan perempuan tidak tahu seperti apa itu orgasme. 

4. Bagi perempuan, perasaan juga bisa menentukan untuk mencapai orgasme

Freepik/lookstudio
Freepik/lookstudio

Penting sekali untuk diketahui bahwa pusat orgasme perempuan tidak hanya di titik klitoris atau g-spot saja, melainkan di perasaannya juga.

"Maka dari itu ada ungkapan, menangkan dahulu hati perempuan, barulah menangkan dia di atas ranjang," ujar Papa 3 anak ini. 

Menurutnya, perempuan bisa lebih mudah mencapai orgasme saat memiliki keterikatan emosi dengan pasangannya. 

"Kenyamanan perempuan ini yang harus diutamakan, dengan kenyamanan itu bisa mendorongnya untuk lebih mudah mencapai orgasme," lanjutnya. 

5. Cara membantu perempuan mencapai orgasme

Freepik/svetlanasokolova
Freepik/svetlanasokolova

Menurut dr Boyke, para laki-laki juga perlu menggunakan semua cara untuk meningkatkan gairah pasangannya. Dengan begitu, orgasme bisa lebih mudah tercapai. 

"Cara seperti menyentuh, mencium, menjilat, merangsang dengan rambutnya, meniup, atau membisikkan kata-kata cinta itu adalah beberapa usaha atau bantuan pada perempuan untuk mencapai orgasme," lanjutnya. 

Pasangan juga perlu memerhatikan dengan baik di mana titik-titik erogen perempuan. Dr Boyke memberi contoh, beberapa di antaranya adalah leher bagian belakang, meniup telinga, atau dihisap putingnya. 

6. Di mana posisi g-spot?

Freepik/halayalex
Freepik/halayalex

Salah satu cara terampuh membantu perempuan mencapai orgasmenya adalah dengan merangsang di area g-spot. Banyak teori mengatakan di mana posisi titik tersebut. 

"G-spot itu berada di 1/3 bagian atas vagina. Letaknya di tempat yang sangat sensitif. Jika diibaratkan, posisinya di antara jam 11-12," tuturnya. 

Untuk menstimulasinya, bisa menggunakan tangan atau penis. Posisi yang paling banyak jadi favorit perempuan adalah women on top karena ia bisa dengan mudah mengatur kedalaman dan gerakan.

Dengan rangsangan yang tepat dan mindset yang benar, orgasme bisa mudah sekali tercapai. 

7. Bentuk dan panjang penis yang memuaskan perempuan

Pixabay/Tumisu
Pixabay/Tumisu

"Penis yang paling banyak memuaskan perempuan, menurut penelitian di Inggris adalah pendekar, penis yang pendek dan kekar," tutur dr Boyke.

Penis jenis ini bisa menyentuh dinding vagina dengan maksimal sehingga orgasme lebih mudah terjadi. 

"Ukuran minimal penis yang bisa menyentuh area g-spot adalah 8-9 cm saat ereksi, di bawah itu tidak bisa, dan masuk dalam kategori mikropenis," ungkapnya. 

Jika kamu merasa penis yang ereksi cukup bengkok, hal itu dikatakan wajar adanya. Karena menurut dr Boyke, kemiringan penis bisa berkisar dari 10-25 derajat, baik itu miring ke kiri atau kanan. Ia melanjutkan, meski miring, selama penis itu bisa ereksi dengan normal dan menghasilkan sperma, maka dianggap normal. 

"Sedangkan jika kemiringan sampai 45 derajat sudah termasuk kelainan dan harus dilakukan rekonstruksi," lanjutnya.

Akhir kata, setiap perempuan bisa dan mampu mengalami orgasme. Sekarang, bagaimana Mama bisa mengatur mindset agar sesi bercinta jadi lebih panas dan kesempatan hamil pun jadi lebih besar.

Share
Editorial Team

Ibu Hamil Sering Menangis, Benarkah Bayinya Jadi Lebih Sensitif?

Freepik/stefamerpik
Freepik/stefamerpik

Perubahan hormon yang terjadi saat hamil bisa memengaruhi suasana hati ibu hamil. Selain itu, Mama mungkin mengalami banyak perubahan yang membuat tidak nyaman. Maka tidak heran jika sebagian ibu hamil menjadi lebih sensitif atau mungkin lebih sering menangis.

Apakah menangis bisa memengaruhi janin dan pertumbuhan bayi kelak? Ibu hamil sering menangis, benarkah bayinya jadi lebih sensitif? Pada ulasan berikut ini, Popmama.com sudah merangkum jawaban dari dokter, ya, Ma.

Ibu Hamil Sering Menangis, Benarkah Bayinya Jadi Lebih Sensitif?

Pexels/RDNE Stock Project
Pexels/RDNE Stock Project

Janin memang bisa sepenuhnya bisa merasakan perasaan ibunya. Tapi, menurut dr. Keven Pratama Manas Tali, Sp.OG di laman Instagram pribadinya @keventali, saat ibu hamil menangis, ia mengeluarkan hormon stres.

Hormon stres yang dikeluarkan karena sedih, stres, atau depresi dapat memengaruhi perkembangan otak janin dan reaksi mereka terhadap stimulasi setelah lahir nanti.

dr. Keven juga menambahkan bila stres berlebihan atau emosi yang tidak terkontrol juga dapat memengaruhi pola perilaku bayi di kemudian hari, termasuk jadi lebih sensitif. Oleh karena itu, mengelola emosi yang baik selama kehamilan sangat penting untuk kesehatan ibu hamil dan janin.

Apa Itu Depresi Prenatal?