5 Alasan Diet Vegan Jadi yang Terbaik untuk Kesuburan
Kandungan gizi dari buah, sayur, gandum, dan lemak baik jadi kuncinya
26 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gaya hidup, umur, stres, berat badan dan kurang olahraga jadi penyebab utama kenapa seseorang mengalami masalah kesuburan. Salah satu cara terbaik memperbaikinya adalah dengan melakukan diet vegan.
Menurut data yang terbaru di UK, 1 dari 6 pasangan memiliki masalah kesulitan mendapat keturunan. Penyebabnya kebanyakan karena haid tidak teratur, tuba falopi yang tersumbat, dan endometriosis.
Selama ini, diet vegan dianggap tidak bisa memenuhi gizi dan asupan nutrisi untuk tubuh. Padahal, diet jenis ini bisa jadi jalan keluar yang ampuh untuk mengembalikan kesehatan tubuh termasuk reproduksi.
Dirangkum Popmama.com, inilah alasan kenapa diet vegan jadi jalan keluar terbaik.
1. Diet vegan membantu mengembalikan berat badan ideal
Obesitas atau underweight merupakan salah satu masalah kunci seseorang memiliki kesulitan untuk memiliki anak. Menurut studi dari 500 pria, orang dengan BMI tertinggi memiliki jumlah sperma paling sedikit.
Faktanya, meski sudah diet dan mengonsumsi protein saja, tetap mengandung banyak lemak. Seperti contoh, ayam mengandung lebih banyak lemak dibanding protein.
Oleh karena itu, kunci menurunkan berat badan ada di asupan serat dan nutrisi yang sesuai kebutuhan.. Nah, kamu bisa mendapatkannya dengan melakukan diet vegan.
Editors' Pick
2. Makanan yang mengandung antioksidan
Dari Plantbasednews.org, mereka yang banyak makan daging dan produk susu memiliki sperma lebih buruk dibanding mereka yang mengonsumsi banyak buah dan sayur.
Orang yang makan buah dan sayur mencerna antioksidan jauh lebih besar dibanding mereka yang tidak. Inilah yang jadi poin penting. Menurut peneliti kesuburan, dr Jaime Mendiola, kerusakan sel tubuh karena radikal bebas bisa memengaruhi kesuburan membran sperma dan DNA.
Buah yang mengandung antioksidan tinggi memiliki warna yang terang seperti bluberi, ubi ungu, buah bit, dan kol ungu.
3. Protein nabati adalah opsi terbaik
Bagi perempuan, protein nabati bisa membantu memperbaiki kesuburan organ reproduksi. Menurut penelitian dari Harvard School of Public Health, terlihat 39% dari 18.000 perempuan yang mengonsumsi banyak protein hewani mengalami masalah infertilitas yang lebih tinggi dibanding mereka yang banyak mengonsumsi protein nabati.
Berdasarkan 161 pasangan di Belanda yang sedang menjalani perawatan, mereka yang melakukan diet ala Mediterania memiliki kemungkinan hamil 40% lebih besar dibanding mereka yang mengonsumsi daging, mayo, dan camilan yang sehat.
4. Diet vegan mengandung asam folat yang cukup untuk tubuh
Folat atau asam folat adalah vitamin B yang penting untuk kesuburan perempuan. Menurut anjuran kesehatan, perempuan yang hamil atau sedang berusaha hamil setidaknya harus mengonsumsi sekitar 400 mg asam folat setiap harinya.
Kamu bisa menemukan sumber asam folat di makanan mengandung kedelai. Juga di sayuran hijau seperti bayam, pokcoy, kale, brokoli, dan zukini.
Sedangkan untuk pria, kandungan zinc yang cukup untuk tubuh memengaruhi kualitas sperma. Kamu bisa menemukan zinc di gandum, biji labu, dan tahu.
5. Fakta salah mengenai soya
Saat ini, sudah beredar bagaimana soya dan produk kedelai bisa memengaruhi seksualitas seseorang dan kini banyak yang menghindarinya.
Padahal, fakta tersebut hanya didukung oleh eksperimen yang dilakukan pada hewan dalam skala kecil. Tidak ada bukti kuat mengenai efeknya pada manusia.
Berkaca dari masyarakat China dan Jepang yang banyak mengonsumsi produk soya di kesehariannya, dan tidak ada masalah mengenai seksualitas mereka.
Menurut studi terbaru, dikatakan bahwa soya bisa memiliki efek yang baik untuk kesehatan reproduksi mereka.
Asal dikonsumsi sesuai dan seimbang, diet vegan bisa jadi jawaban yang baik untuk kamu yang sedang berusaha hamil. Untuk melakukannya, pastikan agar berkonsultasi dahulu dengan ahlinya, ya!
Baca juga:
- Menurut Penelitian, Diet Vegan Meningkatkan Kesuburan Perempuan
- 7 Pengganti Telur untuk Membuat Kue yang Vegan Friendly
- Populer Istilah Plant Based Diet, Apa Bedanya dengan Vegan?