Apakah Program Hamil Bisa Ditanggung BPJS?
Dari berbagai fasilitas, apakah ini ditanggung juga?
3 Desember 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
BPJS menanggung banyak masalah kesehatan mulai dari yang penyakit ringan hingga berat. Namun, apakah program hamil bisa ditanggung BPJS?
Bagi pasangan yang mengalami kesulitan untuk bisa memiliki anak secara alami, diperlukan beberapa cara untuk hamil, termasuk mencoba program hamil.
Sayangnya, program hamil membutuhkan banyak biaya.
Lalu, apakah program ini ditanggung BPJS? Popmama.com akan menjelaskannya untuk Mama.
1. Apakah program hamil bisa ditanggung BPJS?
Untuk mendapatkan fasilitas kesehatan gratis dari BPJS, maka Mama perlu mendatangi Faskes 1 dan bertemu dokter terkait untuk menjelaskan kondisi medis.
Mama bisa menggunakan BPJS untuk memeriksakan kondisi kesuburan melalui Faskes 1 yang terdaftar di BPJS Mama. Namun pemeriksaan kesuburan hanya meliputi dokter poli, tes darah, dan tes urin.
Sedangkan sampai saat ini, BPJS tidak menanggung prosedur kecantikan dan program hamil, termasuk pemeriksaan kesuburan secara mendetail.
Editors' Pick
2. Mengenal beberapa jenis program hamil
Sebelum memutuskan untuk program hamil, Mama dan Papa perlu mengetahui apa saja jenis program hamil. Ada yang tidak butuh biaya, lho.
Pertama, Mama dan Papa bisa melakukan hubungan seksual terjadwal. Metode ini bisa dilakukan setiap bulan tepatnya saat perempuan sedang ovulasi. Di masa itulah, disarankan untuk melakukan hubungan seksual.
Selanjutnya, ada cara inseminasi intra-uterin. Cara ini dikatakan memiliki keberhasilan sekitar 15-20%. Untuk mengikuti program ini, laki-laki perlu memiliki jumlah sperma sehat sekitar 5-10 juta dan perempuan disarankan memiliki saluran telur yang baik. Program ini bisa dilakukan dalam maksimal 4 siklus.
Cara selanjutnya adalah bayi tabung yang biasanya disarankan bagi pasangan yang tidak bisa melakukan pembuahan secara alami karena masalah medis. Tingkat keberhasilannya paling tinggi yaitu 40-45 persen. Metode ini dilakukan dengan cara menyuntikkan satu sel sperma terpilih ke dalam telur terpilih untuk mendapatkan pembuahan.