7 Efek Stres pada Laki-Laki, Bisa Sebabkan Disfungsi Ereksi

Jika terjadi dalam jangka panjang, efeknya bisa memengaruhi reproduksi

5 Oktober 2024

7 Efek Stres Laki-Laki, Bisa Sebabkan Disfungsi Ereksi
Freepik/senivpetro

Dalam program kehamilan, salah satu yang memengarui kesuburan adalah faktor stres. Dilansir dari medicalnewstoday.com, sebuah studi baru menunjukkan stres dapat mengurangi kualitas sperma dan air mani, yang dapat berimplikasi pada kesuburan pada laki-laki.

Menurut American Society for Reproductive Medicine, pada sekitar 40% pasangan megalami ketidaksuburan. Laki-laki menjadi salah satu penyumbang dari angka tersebut. 

Stres tidak hanya memengaruhi pikiran, namun juga bisa ke fisik. Pada laki-laki, stres bisa berpengaruh pada vitalitasnya. 

Dilansir dari Healthline.com, stres dan panik berlebih bisa memengaruhi otak mengirimkan sinyal ke penis dan berpengaruh pada aliran darah. 

Oleh karena itu, penting sekali untuk mengetahui apakah seorang pria mengalami stres berkepanjangan atau tidak. Dirangkum Popmama.com, inilah efek stres pada laki-laki. 

7 Efek Stres pada Laki-Laki, Bisa Sebabkan Disfungsi Ereksi

1. Bermasalah dengan ejakulasi

Kebanyakan laki-laki tidak terlalu memikirkan serius mengenai stres yang dialaminya. Sehingga, banyak yang membiarkan stres berlarut-larut. Efek jangka panjangnya bisa sampai gangguan pada ereksi. 

Dari Healthline.com, efek stres pada laki-laki bisa berujung pada ejakulasi dini, terhambatnya ejakulasi, atau menurunnya keinginan seksual. 

Kamu bisa meminta bantuan profesional agar kehidupan seks makin berantakan. 

2. Berbahaya bagi kesehatan jantung

Menurut beberapa studi yang dipublikasikan di American Journal of Cardiology, ditemukan bahwa stres berpengaruh pada kesehatan jantung. 

Laki-laki yang mengalami stres berpotensi lebih tinggi untuk mengalami jantung koroner. 

Dilansir dari everydayhealth.com, stres bisa menimbulkan inflamasi yang menciptakan partikel kolesterol kecil yang menempel pada pembuluh darah.

Editors' Pick

3. Memicu penyakit diabetes tipe 2

Meningkatnya level stres pada aki-laki juga bisa berpengaruh pada tingkat insulin di dalam tubuh. Di mana jika berlebihan bisa menekan beberapa hormon.

Stres bisa memblokir serapan protein dari jaringan otot, yang berujung pada kekurangan massa otot. Selain itu, efek stres juga berpengaruh pada lemak perut yang berhubungan dengan sindrom metabolisme dan diabetes tipe 2. 

4. Berujung pada gaya hidup tidak stres

Pada laki-laki, stres sering berujung pada menurunnya kesadaran untuk menjaga diri. Mulai dari malas makan, memilih makan tidak sehat, mengonsumsi minuman beralkohol, hingga jarang tidur. 

Hal ini bisa meningkatkan risiko mengalami tekanan darah tinggi, serangan jantung, stroke, dan gejala stres yang makin parah. 

5. Risiko kanker prostat

Sebuah studi di tahun 2013 mengungkapkan bahwa stres bisa meningkatkan risiko laki-laki mengalami kanker prostat dan memudahkan sel tumor untuk bertumbuh dan menyebar. 

Dari Healthline.com dikatakan bahwa stres menyebabkan sympatheitc nervous system (SNS) melepaskan kimiawi non-adrenalin yang bisa memancing sel kanker. 

6. Infertilitas atau ketidaksuburan

Untuk pasangan yang masih menanti kehadiran buah hati, bisa dilihat lagi apakah laki-laki mengalami stres yang tidak terdeteksi. Hal ini bisa berpengaruh pada level testosteron pada laki-laki, produksi sperma, dan kualitas sperma yang bisa menurun. 

Jika dibiarkan, masalah ini bisa menjadi isu serius karena membuat kesulitan untuk mempunyai anak. 

7. Bagaimana cara mengurangi stres?

Siapa saja bisa mengalaminya dan tak perlu malu akan hal itu. Kamu pun bisa bertindak lebih cepat jika sudah mengetahui penyebab stres. 

Berikut cara untuk mengurangi stres:

  • Cari bantuan, baik dari teman, keluarga, atau pihak profesional
  • Jauhkan diri dari penyebab stres. Jika pekerjaan sumbernya, batasi waktu bekerja. Begitu juga dengan yang lainnya. 
  • Habiskan lebih banyak waktu dengan orang lain karena pria cenderung menyendiri saat sedang stres dan itu hanya akan memperburuk keadaan. 
  • Tetaplah aktif. Dibanding berdiam diri dan mengonsumsi alkohol dan rokok, lebih baik perbanyak kegiatan yang bisa mengalihkan perhatian. 
  • Sisihkan waktu untuk sesuatu yang kamu suka. Hal ini bisa mengurangi stres dengan alami dan mudah. 

Setiap orang punya masalah masing-masing, dan alangkah baiknya tidak mengabaikan perasaan yang sedang dialami. Mengetahui sumber masalah dan berusaha menyelesaikannya bisa jadi jalan keluar terbaik. 

Baca juga:

The Latest