5 Kondisi Sperma yang Membuat Perempuan Sulit Hamil
Beberapa di antaranya sering tidak disadari
21 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sulitnya mendapat keturunan tidak selamanya menjadi beban perempuan saja. Ada juga faktor yang ditentukan oleh sperma pria.
Banyak mitos yang mengatakan bahwa sperma yang cair tidak bisa membuat hamil. Atau, ada juga mitos yang menyebut ejakulasi dini bisa menyulitkan hamil.
Nyatanya, hal itu bukanlah masalah.
Nah, yang masalah adalah beberapa kondisi sperma pria yang berpengaruh pada kesehatan dan kesempurnaan sperma tersebut.
Dirangkum Popmama.com, inilah beberapa kondisi sperma yang membuat keberhasilan kehamilan menurun.
1. Jumlah sperma sedikit
Oligospermia adalah kondisi di mana jumlah sperma yang sedikit saat ejakulasi. Normalnya, pria ejakulasi dan mengeluarkan mani sekitar 2-5 ml.
Di dalam cairan mani tersebut, normalnya terdapat sekitar 15-20 juta sperma per mililiternya. Ketika mengalami oligospermia, maka jumlahnya lebih sedikit dari itu. Jika ringan, maka jumlahnya sekitar 10-15 juta per ml dan jika sudah berat, maka bisa 0-5 juta per ml.
Disfungsi seksual ini juga dibarengi dengan gejala nyeri dan bengkak pada buah zakar, berkurangnya rambut di tubuh, terjadi perubahan suara, dan sering merasa lelah.
Tentu ini berpengaruh pada kemungkinan untuk hamil. Maka dari itu, segera periksakan ke dokter jika mengalami gejala-gejala di atas.
Editors' Pick
2. Pergerakan sperma yang rendah
Normalnya, sperma bisa bergerak minimal 25 mikrometer per detik. dan berenang di sebagian besar garis lurus atau lingkaran besar. Keadaan sperma yang seperti ini disebut dengan motilitas progresif
Sedangkan jika tidak bisa bergerak secara progresif dan hanya bergerak di lingkaran terbatas maka dinamakan sebagai motilitas non progresif.
Jika hanya 32 persen sel sperma yang memiliki motilitas progresif, maka tergolong dalam kategori motilitas sperma yang buruk.
Keadaan ini dinamakan asthenozoospermia dan dibagi menjadi 3 jenis yaitu gerakan progresif lambat, gerakan non progresif, dan tidak ada pergerakan sama sekali.
Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti infeksi pada testis, penggunaan steroid anabolik dalam jangka panjang, dan penggunaan obat terlarang.
Untuk membuahi sel telur, sperma perlu memiliki gerakan atau motilitas yang normal. Sehingga jika pergerakannya rendah, maka bisa menurunkan kemungkinan untuk pembuahan.