Berencana Promil? Kenali Teknologi Canggih yang Membantu Kehamilan
Saat ini, sudah banyak cara yang bisa membantu kehamilan
30 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika bicara tentang promil, maka identik dengan bayi tabung. Padahal, ada beberapa teknik lain yang juga punya tingkat keberhasilan tinggi.
Sebelumnya, saat mendapati seseorang yang sulit hamil maka solusi yang ditawarkan hanyalah bayi tabung. Padahal, ada banyak cara lain yang bisa ditempuh dahulu sebelum mencapai langkah bayi tabung.
Syukurnya, saat ini sudah ada beberapa cara lain yang bisa dijalani untuk mendapatkan buah hati, tak hanya bayi tabung saja.
Apa saja caranya dan seperti apa prosedurnya? Mari cari tahu bersama Popmama.com dalam kuliah whatsapp (Kulwap) dengan narasumber Dr William T Wahono, Sp.OG dari Pusat Fertilitas Bocah Indonesia pada Selasa (29/6) berjudul Kupas Tuntas Teknologi Canggih untuk Program Kehamilan .
1. Kemajuan teknologi untuk promil
Dr William T Wahono, Sp.OG dari Pusat Fertilitas Bocah Indonesia berbagi informasi mengenai perkembangan teknologi promil di Indonesia.
"Di Indonesia teknologi reproduksi berbantu sudah cukup pesat. Obat-obat hormonal yang bagus-bagus sudah masuk di Indonesia" ujarnya.
Untuk IVF atau bayi tabung, dr William melanjutkan, selain obat-obatan, alat yang digunakan untuk memetik sel telur juga sudah sangat maju. Bahkan ada proses ICSI yang menggunakan kalsium ionofor.
"Jadi In Vitro Maturation, sel telurnya dimatangkan dahulu," lanjutnya.
Dengan begitu, kemungkinan untuk keberhasilannya pun terbilang makin besar.
Editors' Pick
2. Sangat terbantu dengan histeroskopi
Sebelumnya, masalah kehamilan biasanya akan diberikan jalan keluar bayi tabung. Namun kini dengan adanya histeroskopi, maka ada jalan lain yang mungkin dilakukan.
"Dengan adanya teknologi histeroskopi, dokter bisa melihat langsung ke dalam rongga rahim. Karena itu beda sekali dengan USG," ungkap dr William.
Menurutnya, banyak hal yang tidak bisa terlihat dari hasil USG. Seperti contoh, USG tidak bisa membaca mikro polip atau endometriosis.
Nah, jika dilihat melalui histeroskopi dan akhirnya bisa diangkat masalah yang mengganggu organ reproduksi, maka selanjutnya seringkali bisa terjadi kehamilan secara alami.
3. Induksi ovulasi untuk pasangan yang cenderung tidak memiliki masalah
Saat ini, ada beberapa pilihan promil dengan teknologi reproduksi berbantu atau TRB. Ada 3 cara yaitu induksi ovulasi, inseminasi intrauterine, dan bayi tabung.
"Induksi ovulasi itu misalnya memang keduanya aman-aman saja," tuturnya.
Yang dimaksud aman-aman saja adalah saat sel telur dan sperma baik-baik saja sehingga tinggal dibantu obat untuk mencapai keberhasilan. Nilai plus dari cara ini adalah harga yang ekonomis namun minusnya, tingkat keberhasilan yang rendah.
"Namun ini memang diperuntukkan bagi pasangan yang tidak ada indikasi gangguan apa-apa, atau pasangan yang cenderung baru menikah," ujarnya.
4. Inseminasi intrauterine untuk yang memiliki masalah tertentu
"Nah untuk inseminasi intrauterine misalnya untuk pria yang punya gangguan sperma ringan," lanjut dr William.
Namun, ia menegaskan bahwa untuk melakukan prosedur ini harus dipastikan bahwa dinding rahim normal, saluran tuba tidak bermasalah, dan sel telur bagus.
"Kalau untuk inseminasi sendiri keberhasilannya sekitar 15-20% dengan tingkat motilitas sperma sekitar 10-20 juta," katanya.
5. IVF untuk masalah reproduksi yang berat
"Kalau bayi tabung itu keberhasilannya sekitar 30-40%, dia memang untuk gangguan yang berat," lanjut dr William.
Yang dimaksud dengan gangguan yang berat adalah seperti contoh kedua saluran tuba non paten atau tersumbat. Tentu hal ini membuat kehamilan spontan atau inseminasi pun tidak bisa dilakukan.
Lalu, kelainan sperma yang berat seperti jumlah sperma yang di bawah 5 juta atau bahkan tidak ada. Maka hal ini bisa dibantu dengan bayi tabung.
"Namun bayi tabung membutuhkan biaya yang cukup mahal," ungkapnya.
Itu dia teknologi terbaru mengenai promil di Indonesia. Tak perlu jauh ke luar negeri lagi karena di sini pun sudah banyak yang memuaskan.
Sebelum memutuskan ingin promil yang mana, penting sekali untuk mengetahui kondisi kesehatan organ reproduksi bersama.Dengan begitu, bisa mengetahui apa langkah yang akan diambil selanjutnya.
Jangan putus semangat ya, Ma!
Baca juga:
- Benarkah Ada Batasan Usia untuk Melakukan Bayi Tabung?
- 5 Hal Ini Perlu Dilakukan Setelah Transfer Embrio Bayi Tabung
- Kapan Waktu Terbaik untuk Melakukan Program Bayi Tabung?