Sering Kurang Tidur bisa Mengganggu Kesuburan, Benarkah?
Ternyata ada hubungan kesuburan dengan permasalahan tidur lho
22 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidur adalah kegiatan penting untuk mendukung kesehatan tubuh. Terlalu sering kekurangan tidur ternyata bisa memicu gangguan kesuburan juga.
Saat lelah, otak mengirimkan sinyal ke tubuh untuk beristirahat. Namun ketika dipaksa, ada sistem metabolisme yang terganggu. Mulai dari gangguan hormon, hingga memicu penyakit kronis.
Yang tak kalah penting adalah kesuburan yang terganggu.
Dirangkum Popmama.com, inilah beberapa alasan kenapa kurang tidur bisa berpengaruh pada kesuburan seseorang.
1. Kurang tidur bisa memengaruhi hormon untuk ovulasi
Bagi perempuan, jika kamu sudah mengalami insomnia dan kerap kurang tidur, maka ada hormon yang terganggu. Salah satunya, menurut Very Well Family adalah, hormon luteinizing atau LH.
Hormon ini berguna untuk memicu ovulasi saat mendekati siklus menstruasi. Jika sering kurang tidur maka hormon ini bisa terganggu sehingga siklus mens pun jadi terganggu.
Di mana, siklus haid terganggu maka bisa berpengaruh pada kesempatan untuk hamil.
Editors' Pick
2. Memicu penyakit kronis
Saat tidur larut malam, banyak orang merasa lapar dan berujung mengonsumsi makanan lagi padahal sudah dekat waktu tidur, atau tidak banyak kegiatan yang dilakukan.
Apalagi jika makanan dan minuman yang dipilih mengandung tinggi gula, lemak, dan garam. Maka hal ini bisa memicu datangnya penyakit kronis seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, dan obesitas, demikian menurut jurnal yang dipublikasikan di Dove Press.
Dengan adanya penyakit tersebut, maka kemungkinan untuk hamil pun jadi lebih berisiko.
3. Memengaruhi suasana hati
Pikiran, tekanan, dan suasana hati yang sering buruk juga bisa memengaruhi kemungkinan kamu untuk hamil.
Saat sering marah dan mudah terpancing emosi, maka kedekatanmu dengan pasangan bisa terkikis. Dilansir dari Very Well Family, kondisi mood yang berantakan juga menurunkan kesempatan untuk berhubungan intim lebih sering.
4. Perempuan yang tidur cukup punya kesempatan keberhasilan promil lebih tinggi
Dilansir dari Psychology Today, perempuan yang tidur cukup memiliki kesempatan lebih tinggi untuk bisa hamil dibanding mereka yang kekurangan atau kelebihan tidur.
Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 656 perempuan yang sedang melakukan IVF karena ada masalah dengan fertilitas. Mereka dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok tidur pendek (4-6 jam per malam), kelompok tidur cukup (7-8 jam per malam), dan kelompok tidur panjang (9-11 jam per malam).
Hasilnya, mereka yang tidur cukup memiliki rata-rata keberhasilan kehamilan sebanyak 53%. Sedangkan mereka yang tidur pendek mendapat kesempatan sebanyak 46% dan kelompok tidur panjang mendapat kesempatan 43% saja.
5. Kurang tidur berpengaruh pada komplikasi kehamilan
Pada beberapa keadaan, mereka yang kurang tidur juga tetap bisa hamil dengan alami, tapi tetap ada efek samping yang mungkin dialami.
Dilansir dari pubmed.ncbi.nlm.nih.gov, perempuan yang punya jam kerja shift atau jam kerja tidak rutin memiliki risiko keguguran dua kali lebih besar dibanding mereka yang tidak melakukan shift malam.
Saat melahirkan, mereka yang punya jam tidur kurang dari 6 jam per hari mengalami persalinan lebih dari 9 jam lebih lama dibanding perempuan yang tidur dengan cukup.
Meski terasa sepele, ternyata hal ini punya pengaruh juga dengan kesuburan. Untuk kamu yang sedang menantikan kehamilan, ada baiknya untuk memerhatikan kualitas dan jam tidurmu dari sekarang, ya.
Memang sulit mengatur ulang jam biologis, namun ini perlu dilakukan demi kesehatan.
Baca juga:
- Fakta Ngiler saat Tidur, Apa Benar karena Kelelahan?
- Bukan untuk Imun Saja, Berjemur juga Bisa Bantu Tidur Lebih Nyenyak
- Tiduran di Lantai Bikin Paru-Paru Basah? Ini Kata dr. Nadia Alaydrus!