Kenali Splash Pregnancy, Cara Hamil Tanpa Melakukan Hubungan Seksual
Bagaimana caranya hamil tanpa berhubungan seksual?
16 Oktober 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Momen kehamilan tentu menjadi salah satu hal yang paling dinantikan oleh pasangan suami istri, bahkan ketika awal-awal pernikahan.
Namun, beberapa pasangan juga ada yang mengalami kesulitan ketika sedang ingin bercinta. Hal ini dikarenakan pihak perempuan memiliki permasalahan yang disebut sebagai vaginismus.
Gangguan pada vagina perempuan ini seringkali membuat otot di sekitar vagina mengencang dengan sendirinya saat mengalami penetrasi seksual. Saat sesi bercinta dilanjutkan, maka perempuan akan mengalami rasa sakit dan nyeri.
Banyak yang mengira bahwa dalam kondisi tersebut akan semakin memperkecil peluang untuk mendapatkan seorang anak. Padahal kehamilan tetap dapat terjadi, meskipun tanpa terjadinya penetrasi atau disebut dengan splash pregnancy.
Untuk Mama yang ingin mengetahui berbagai informasi lebih banyak mengenai splash pregnancy, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.
Semoga informasi baru ini dapat menambah wawasan ya, Ma!
Editors' Pick
1. Apa itu splash pregnancy?
Splash pregnancyadalah kehamilan yang terjadi akibat pembuahan di luar vagina. Pembuahan ini bisa berhasil secara sengaja atau tidak karena terjadi begitu saja, tanpa adanya penetrasi. Proses pembuahan ini bisa terjadi ketika sperma dapat mencapai vulva atau area vagina, sehingga perempuan memiliki peluang untuk hamil.
Walau masih dianggap sangat mustahil untuk dilakukan karena bisa hamil tanpa adanya penetrasi, namun peluang untuk hamil masih memiliki kemungkinan.
Dilansir dari Very Well Family, splash pregnancy juga bisa terjadi ketika laki-laki melakukan ejakulasi di luar vagina. Bahkan jika cairan sperma mengenai jari-jari tangan dapat diletakkan di dekat atau di dalam vagina.
Jari yang terdapat sel sperma masih hidup dan dimasukkan ke vagina memiliki kemungkinan untuk meningkatkan peluang kehamilan.
2. Splash pregnancy dapat menjadi solusi untuk perempuan vaginismus
Perempuan yang mengalami vaginismus tentu akan merasa takut atau bahkan enggan untuk berhubungan seksual karena terasa menyakitkan. Hal ini tentu akan memperkecil peluang untuk melakukan hubungan seksual terlalu sering.
Ada tiga faktor penyumbang paling umum, sehingga seseorang dapat mengalami vaginismus antara lain:
- Ketakutan akan seks yang menyakitkan.
- Keyakinan bahwa melakukan hubungan seks itu tidak benar atau sesuatu hal yang memalukan.
- Adanya pengalaman trumatis seperti hal-hal yang tidak menyenangkan ketika berhubungan seks.
Splash pregnancy dapat menjadi salah satu alternatif untuk perempuan yang mengalami vaginismus atau vulvodynia, namun masih memiliki keinginan kuat untuk berusaha hamil.
Dilansir dari Very Well Family, ada beberapa penelitian yang membahas bahwa perempuan yang mengalami vaginismus seumur hidup masih bisa memiliki keturunan melalui cara ini.
Selain gangguan vaginismus pada perempuan bisa diatasi dengan bantuan profesional secara lebih serius, maka splash pregnancy bisa dicoba untuk meningkatkan peluang kehamilan.
3. Bagaimana cara meningkatkan peluang splash pregnancy?
Demi meningkatkan peluang kehamilan melalui splash pregnancy, ada beberapa langkah yang harus dilakukan karena tak bisa sembarangan seperti:
- Pastikan untuk melakukan hubungan seksual dekat dengan waktu ovulasi atau masa subur, sehingga peluang kehamilan dapat ditingkatkan.
- Berusahalah untuk tetap berbaring telentang setelah melakukan hubungan seksual.
- Gunakan pelumas yang sesuai agar tidak menganggu kesuburan.
Jika memungkinkan cobalah untuk merasakan orgasme sesaat sebelum atau sesudahnya, tanpa menganggu sperma yang sudah terkumpul.
Meskipun splash pregnancy dapat membantu meningkatkan peluang kehamilan, namun perlu diingat bahwa perempuan tidak bisa hamil begitu saja hanya karena sperma.
Sperma yang menempel di kursi toilet, menggunakan bak mandi umum atau berenang di kolam renang umum tidak akan membuat perempuan hamil. Hal ini dikarenakan sel sperma memiliki masa "hidup" sendiri ketika sudah ke luar dari habitatnya.
Sel sperma juga tidak bisa hidup di air kolam renang yang mengandung klorin. Apalagi sperma hanya mampu bertahan di luar tubuh selama 20 hingga 60 menit.
Perlu diingat bahwa peluang kehamilan hanya bisa terjadi jika sperma berada di dekat vagina yang terbuka.
Itulah beberapa informasi mengenai splash pregnancy yang dapat meningkatkan peluang hamil tanpa melakukan hubungan seksual.
Semoga informasinya bermanfaat ya!
Baca juga:
- Apakah Bisa Hamil Tanpa Berhubungan Seks?
- Bercinta Terasa Sulit dan Menyakitkan, Ketahui Apa Itu Vaginismus
- Kamu Wajib Tahu! Ini 5 Ciri-Ciri Sperma Sehat Tanda Kesuburan