Teknik Bedah Laparoskopi: Manfaat bagi Program Hamil dan Efek Samping
Laparoskopi teknik pilihan di dunia bedah
19 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mendengar laparoskopi, kira-kira Mama sudah pernah mengetahuinya belum nih? Laparoskopi semakin dikenal sejak awal-awal tahun 1990 sebagai sebuah teknologi yang membawa perkembangan di dunia bedah.
Laparoskopi atau operasi lubang kunci adalah tindakan bedah dengan metode sayatan kecil sepanjang 2-3 cm untuk mengetahui kondisi organ-organ tubuh.
Lalu, alat bantuan berupa tabung tipis akan masuk melalui sayatan tersebut, sehingga membantu dokter menemukan kelainan di dalam tubuh seperti kista, fibroid atau lainnya.
Teknik bedah ini terbilang ringan karena bisa menolong pasien tidak perlu berlama-lama saat berada di rumah sakit serta menghabiskan biaya terlalu berlebihan.
Metode laparoskopi semakin berkembang dengan dukungan peralatan canggih bernama Endo Alfa.
Endo Alfa dilengkapi dengan sebuah teknologi Narrow Brand Image (NBI) yang mampu menangkap berbagai keganjilan pada rongga tertentu yang diperiksa, apalagi mampu mendeteksi warna menjadi lebih spesifik serta gambar yang lebih jelas bahkan sebuah keganasan kanker sejak dini.
Untuk Mama yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai laparoskopi, kali ini Popmama.com telah merangkum beberapa informasinya.
Editors' Pick
1. Laparoskopi mampu meningkatkan keberhasilan program kehamilan
Mama perlu tahu bahwa beberapa orang seolah tidak bisa hamil karena adanya pertumbuhan endometrium yang berada di indung telur. Hal inilah yang membuat kualitas telur semakin terpengaruhi baik atau buruknya.
Pertumbuhan endometrium dapat dihilangkan melalui bedah dengan metode laparoskopi sehingga membantu kualitas telur seseorang lebih membaik dan dapat hamil di bulan berikutnya.
Ada juga sebuah studi yang mengatakan bahwa seseorang yang menjalani laparoskopi dapat memiliki kesempatan untuk bisa hamil, dua kali lipat ketimbang yang tidak melakukan metode tersebut.
Selain mengalami endometriosis yang mengurangi kualitas telur selama program kehamilan, dilansir dari Medical News Today metode bedah laparoskopi juga dapat membantu dokter untuk mendiagnosis berbagai masalah kesehatan yang memengaruhi kesuburan seseorang seperti:
- Fibroid,
- penumpukan jaringan parut,
- saluran tuba yang tersumbat,
- kelainan lain yang berada di dalam sistem reproduksi.
Bahkan metode bedah laparoskopi dapat membantu seseorang yang memiliki masalah infertilitas, sehingga dokter pun dapat melihat keseluruhan organ reproduksi serta mengidentifikasi kondisi kesehatan yang sesungguhnya.
Laparoskopi juga dapat memperbaiki ketidaknormalan anatomi tubuh seperti membersihkan sumbatan di area reproduksi serta menghilangkan jaringan parut. Namun, ini semua tergantung dengan jenis penyakit serta usia pasien yang sedang merencanakan program kehamilan.
2. Bagaimana prosedur sebelum melakukan laparoskopi?
Metode sayatan kecil melalui bedah laparoskopi dapat membantu jalan masuk alat medis ke dalam perut. Umumnya ini akan berlangsung sekitar 30-90 menit tergantung kondisi masing-masing dari pasien.
Selama proses berlangsung, dokter akan menggunakan laparoskop serta beberapa peralatan medis lainnya untuk memperbaiki berbagai kerusakan yang terjadi di dalam tubuh. Dokter akan melakukan beberapa tindakan seperti mengambil sampel jaringan yang dibutuhkan atau mungkin melakukan pengangkatan tumor dan kista.
Sebelum melakukan laparoskopi, pasien pun perlu mengetahui berbagai prosedur kesehatan agar proses ini dapat berjalan dengan lancar seperti:
- Dokter akan mengambil darah pasien sebagai sampel.
- Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan fungsi paru-paru, rontgen dan elektrokardiogram (EKG) untuk memastikan kesehatan pasien.
- Beberapa jam sebelum proses bedah, pasien akan diminta buang air kecil untuk mengonsongkan kandung kemih.
Nantinya usai proses laparoskopi berjalan lancar, maka dokter juga akan kembali menutup bekas sayatan dengan jahitan.
3. Metode laparoskopi dapat memicu efek samping
Prosedur laparoskopi mampu dilakukan dengan tujuan untuk keperluan sebuah diagnosis kesehatan serta pengobatan tertentu. Melalui metode laparoskopi ini, dokter pun akan semakin terbantu untuk mempertimbangkan beberapa tindakan medis kepada pasiennya. Beberapa masalah kesehatan yang bisa terbantu dengan adanya laparoskopi yaitu:
- Membantu memeriksa serta mengobati pertumbuhan tumor di dalam perut atau panggul.
- Melakukan ligasi tuba atau operasi pada saluran tuba falopi.
- Mencari penyebab munculnya rasa sakit di bagian panggul.
- Mengobati hernia hiatus atau hernia inguinalis sejak dideteksi.
- Mengobati kehamilan ektopik, endometriosis atau penyakit radang panggul.
- Memeriksa kemungkinan adanya kista, perlengketan, infeksi atau fibroid pada organ reproduksi yang menyebabkan seorang perempuan sulit hamil.
- Mengeluarkan organ tubuh yang bermasalah seperti limpa, kantong empedu, rahim atau usus buntu.
Walau relatif aman dilakukan, namun metode laparoskopi memberikan efek samping terhadap masing-masing pasien. Ada beberapa komplikasi ringan yang terjadi pada sekitar 1-2 persen seperti rasa mual, muntah, infeksi serta memar di bagian tertentu. Selain itu, ada beberapa komplikasi lain setelah menjalani laparoskopi di antaranya:
- Adanya reaksi alergi akibat obat bius.
- Mengalami penggumpalan di dalam pembuluh darah.
- Terjadi kerusakan di beberapa organ tubuh seperti usus, pembuluh nadi besar atau saluran kemih.
- Penggunaan gas sebagai prosedur laparoskopi dapat membuat karbon dioksida masuk ke dalam pembuluh darah.
Perlu diingat bahwa setiap pasien yang akan melakukan metode laparoskopi harus sesuai dengan kondisi berikut:
- Tidak memiliki alergi terhadap obat-obatan,
- memiliki masalah perdarahan,
- sedang menjalani masa-masa kehamilan atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah seperti warfarin atau aspirin.
Ini tentu dapat membantu meminimalisir terjadinya efek samping usai melakukan laparoskopi.
Lakukan selalu melakukan berbagai konsultasi dengan dokter agar metode ini tidak berisiko serta menurunkan kesehatan tubuh.
Semoga informasi mengenai laparoskopi ini bisa berguna ya dan membantu bagi kamu dan pasangan yang sedang berencana untuk program hamil.
Baca juga:
- Apakah Masih Bisa Hamil Setelah Operasi Endometriosis?
- Giring Ganesha Jalani Operasi Laparoskopi Akibat Sakit Usus Buntu
- Terharu Perjuangan Sang Mama, Jedar Hadiahi Operasi Facelift di Korea