Ketika menyusui, bukan hanya gizi anak yang terpenuhi dengan baik, ikatan kasih sayang antara Mama dan bayi pun juga dapat terbentuk lebih kuat.
Namun ada kalanya seorang ibu menyusui merasakan tanda kehamilan sebelum bayinya memasuki usia yang siap untuk disapih.
Sehubungan dengan ini, pendapat pun bermunculan bahwa aktivitas menyusui dapat memengaruhi hasil tes kehamilan.
Jadi sebenarnya apakah menyusui bisa memengaruhi hasil tes kehamilan.
Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut Popmama.comrangkumkan informasinya. Disimak yuk, Ma!
Kehamilan di Masa Menyusui
Verywellfamily.com
Selama ini sering terdengar kepercayaan yang berkembang di kalangan masyarakat awam bahwa ibu menyusui tidak akan hamil.
Ternyata, hal ini tidak dibenarkan oleh para ahli fertilitas. Faktanya, Mama tetap bisa mengalami kehamilan pada masa menyusui.
Menurut Dr. Allen Morgan, ketika menyusui, hormon oksitosin memang meningkat drastis. Hal ini bisa mengganggu ovulasi, dan otomatis membuat datang bulan terlambat.
Akibat ovulasi yang terganggu, kehamilan selama menyusui pun seringkali dianggap sebagai hal yang mustahil.
Bahkan terbentuk persepsi bahwa menyusui dapat dijadikan salah satu cara kontrasepsi. Padahal tak ada bukti ilmiah bahwa seorang perempuan menjadi ‘steril’ selama menyusui.
Dr. Victor R. Klein sendiri menyatakan bahwa ovulasi masih sangat mungkin terjadi, dengan adanya kemungkinan siklus yang kembali normal pada 2, 3 atau 6 bulan setelah melahirkan.
Editors' Pick
Amankah Hamil di Masa Menyusui?
Babycentre.co.uk
Sebenarnya tak ada yang perlu dicemaskan apabila Mama mengalami kehamilan saat masa menyusui bayi.
Umumnya, hamil di masa menyusui tidaklah membahayakan keamanan maupun kesehatan Mama, bayi yang menyusu, maupun janin di dalam kandungan.
Banyak Mama yang tetap menyusui selama kehamilan, bahkan ketika si Adik lahir, Mama bisa menyusui si Kakak dan si Adik sekaligus yang dikenal dengan istilah tandem nursing.
Risiko Hamil di Masa Menyusui
Verywellfamily.com
Meski tergolong aman, menyusui bisa memicu kontraksi pada rahim sebagai respon dari pelepasan hormon oksitosin.
Sehingga, menyusui di masa kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran akibat tingginya produksi prolaktin.
Apabila Mama memiliki riwayat melahirkan prematur, pendarahan hebat, maupun sakit pada rahim, sebaiknya melakukan tindakan pencegahan dengan berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter.
Sebaliknya, jika tak pernah memiliki masalah atau penyakit serius seperti yang disebutkan, maka menyusui selama kehamilan tergolong aman.
Meski begitu, Mama tentu harus lebih memerhatikan gizi dan pola makan, dimulai dengan menyeimbangkan asupan karbohidrat, protein, sayur dan buah.
Selain itu, suplemen bernutrisi seperti vitamin ibu hamil pun tak kalah pentingnya untuk diminum teratur sesuai petunjuk dokter.
Benarkah Menyusui Memengaruhi Hasil Tes Kehamilan?
Marchofdimes.com
Dr. Morgan menyatakan, hasil tes kehamilan sama sekali tidak dipengaruhi oleh banyaknya hormon hCG (human chorioniv gonadotropin) yang ada di dalam darah dan urine, karena produksi hormon ini hanya terjadi di plasenta.
Jadi, meskipun menyusui dapat mengganggu keseimbangan hormon tubuh, hormon-hormon tersebut bukanlah yang berpengaruh terhadap hasil tes kehamilan.
American Pregnancy Association menambahkan, tes kehamilan melalui urine dan dan darah berfungsi untuk mendeteksi adanya hormon hCG, yang hanya ada ketika seorang perempuan hamil.
Meski menentukan hasil tes kehamilan merupakan tantangan tersendiri bagi ibu menyusui, penting untuk diingat bahwa hasilnya sama sekali tak dapat diubah atau dipengaruhi oleh perubahan hormon saat menyusui.
Kapan Waktu yang Pas untuk Tes Kehamilan?
Firstcryparenting.com
Menyusui umumnya tidak berpengaruh terhadap hasil tes kehamilan, namun para mama tetap harus cukup cermat untuk melakukan tes di waktu yang tepat.
Apabila sedang dalam masa menyusui dan siklus kesuburan tidak diketahui secara pasti, maka waktu terbaik untuk mengetes adalah 19 hari setelah berhubungan intim.
Nah, itulah penjelasan tentang apakah menyusui bisa memengaruhi hasil tes kehamilan?
Jadi, kedua hal tersebut sudah dipastikan sama sekali tak ada kaitannya ya, Ma. Jangan lupa untuk memerhatikan kapan saja waktu yang tepat untuk mengetes kehamilan, sehingga Mama bisa mendapatkan hasil yang lebih akurat. Semoga bermanfaat.