Cara Membedakan Tanda Kehamilan dengan Gejala PCOS
Jangan terkecoh, ya!
11 Januari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) atau sindrom poliklistik ovarium merupakan gangguan berupa kelainan hormon yang terjadi pada perempuan di usia subur.
Pengidapnya mengalami peningkatan hormon androgen yang umumnya hanya sedikit terdapat pada perempuan dan dominan dimiliki oleh laki-laki.
Sehingga ketidakseimbangan hormon pun terjadi.
Hal inilah yang dapat memicu gangguan pada proses ovulasi, siklus menstruasi hingga masalah kulit.
Pada perempuan pengidap PCOS yang sedang melakukan program hamil, beberapa gejala PCOS bisa disalahartikan sebagai tanda kehamilan, serta sebaliknya.
Untuk itu, kali iniPopmama.com membahas cara membedakan tanda kehamilan dengan gejala PCOS. Apa saja?
1. Perbedaan terlambatnya haid karena hamil dan gejala PCOS
Perempuan yang didiagnosis mengidap PCOS berisiko mengalami siklus menstruasi yang tak teratur.
Kondisi ini bisa ditandai dengan terlambatnya menstruasi, berhenti menstruasi selama beberapa waktu hingga secara permanen.
Misalnya, dalam kurun waktu satu tahun, pengidapnya hanya mengalami menstruasi sebanyak 8 hingga 10 kali.
Hal ini tentunya berbeda dengan terhentinya menstruasi karena hamil.
Namun pengidap PCOS pada umumnya kesulitan membedakannya karena terbiasa dengan siklus menstruasi yang tak teratur.
Bedanya, saat hamil, seorang calon ibu juga merasakan tanda-tanda lain yang menyertai keterlambatan menstruasinya seperti gejala kekelahan, nyeri payudara, hingga sakit kepala.
Menurut MedlinePlus, perempuan dengan PCOS yang sedang melakukan promil disarankan untuk mengecek kehamilan di hari ke-7 setiap kali terlambat haid.
Editors' Pick
2. Perbedaan masalah kulit saat hamil dengan gejala PCOS
Sejak awal kehamilan, jumlah hormon yang terdapat di tubuh seorang calon ibu mengalami perubahan yang drastis.
Akibat peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang jumlahnya meningkat saat selama kehamilan, produksi sebum yang dihasilkan kulit pun berlebih.
Hal ini bisa berdampak pada timbulnya jerawat di wajah yang umumnya muncul di usia awal kehamilan.
Sementara bagi para pengidap PCOS, perubahan hormon terjadi karena lonjakan hormon androgen atau hormon laki-laki.
Jika perubahan hormon pada ibu hamil ditandai dengan jerawat, pada gejala PCOS bisa juga terlihat dari pertumbuhan rambut/bulu di tubuh yang berlebih, meski tak jarang bisa berdampak pada jerawat.
Jerawat pada ibu hamil bisa terjadi meski awalnya tak memiliki riwayat berjerawat parah sebelum hamil.
Sedangkan pada beberapa kasus, penderita PCOS umumnya memiliki riwayat jerawat vulgaris di beberapa bagian tubuh seperti di rahang, punggung, leher dan dada.