Ini Alasan Kenapa Tubuh Mudah Lelah saat Masa Ovulasi
Ovulasi membuat tubuh cepat lelah, mitos atau fakta?
10 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika rutin mengecek siklus dan tanggal ovulasi, kamu mungkin sering menyadari adanya perubahan tertentu pada tubuh dan pikiran saat sistem reproduksi mulai memasuki masa ini.
Misalnya berat badan, kondisi kulit atau suasana hati yang berfluktuasi alias berubah-ubah. Atau sebaliknya, mungkin justru kamu merasa jauh lebih energik dan bersemangat saat masa ovulasi.
Sementara itu, kelelahan selama ovulasi juga tidak jarang terjadi, lho. Padahal kram dan perubahan suasana hati yang drastis selama ovulasi saja rasanya sudah cukup untuk membuat kamu ingin rebahan dan berselimut seharian saja, ya.
Nah, sebenarnya apa alasan tubuh mudah lelah saat masa ovulasi? Apakah ovulasi berpengaruh terhadap rasa kantuk yang semakin sering datang?
Kali ini Popmama.com telah merangkum informasi mengenai rasa lelah selama masa ovulasi untuk membantu kamu mengatasinya dan memaksimalkan siklus untuk program hamil. Langsung saja disimak, yuk!
Mengapa Perlu Mengetahui Penyebab Kelelahan di Masa Ovulasi?
Saat dalam masa ovulasi, tubuh seorang perempuan memang sedang 'bekerja keras' untuk melepaskan sel telur. Namun, penyebab spesifik dari rasa lelah selama ovulasi tak bisa langsung diketahui dan memerlukan pemeriksaan medis lebih lanjut.
Setidaknya, dengan mengetahui akar penyebab kelelahan secara umum, kamu dapat mempelajari dan mengenal tubuh dan siklus ovulasi lebih lanjut lagi.
Artinya, semakin terbiasa dengan siklus ovulasi, maka semakin baik juga kemampuan kamu dalam menyinkronkan rutinitas dan merencanakan produktivitas, termasuk program hamil, sesuai siklus.
Misalnya, ketika sudah mengetahui kapan tubuh memiliki paling banyak energi selama siklus ovulasi, kamu dapat membuat jadwal kegiatan yang menyesuaikan dengan tingkat energi selama periode itu.
Seperti mengatur jadwal olahraga intensitas tinggi untuk hari-hari saat tubuh menyimpan banyak energi. Sebab, tubuh yang sehat dan berenergi tentunya lebih siap untuk menyambut kedatangan calon buah hati.
Editors' Pick
Apakah Ovulasi Menyebabkan Rasa Lelah dan Kantuk?
Menurut seorang ahli Obgyn, Dr. Lakeisha Richardson, sebenarnya bukan ovulasi yang menyebabkan rasa lesu dan kantuk.
Hasil penelitian ilmiah justru menemukan bahwa insomnia umumnya dialami seorang perempuan di masa pre-menstrual atau sebelum menstruasi yang memang terjadi tepat setelah masa ovulasi usai.
Di masa pre-menstrual, tingkat hormon progesteron mengalami peningkatan, sementara melatonin dan kortisol yang berfungsi mengatur siklus tidur dan berpengaruh dalam pelepasan rasa lelah pada tubuh berkurang drastis.
Sementara melatonin mengatur tidur, kortisol berfungsi menjaga agar tubuh tetap terjaga. Sehingga menurunnya kadar melatonin dan kortisol dalam tubuh mengakibatkan kelelahan dan kesulitan tidur.
Dr. Sherry Ross, seorang ahli Obgyn lainnya, menambahkan bahwa hormon estrogen yang berpengaruh terhadap siklus menstruasi akan menurun kadarnya tepat sebelum masa ovulasi.
Hormon ini memberikan perasaan energik dan bersemangat, sehingga jika kadarnya berkurang dalam tubuh otomatis akan menyebabkan kamu merasa lebih lelah selama ovulasi.
Selain itu, saat ovulasi suhu tubuh internal juga mengalami peningkatan dari biasanya. Hal ini dapat menimbulkan rasa cemas berlebih.