Mengenal Douching Vagina dan Dampaknya bagi Kesuburan saat Promil
Hindari membersihkan vagina dengan cara ini, terutama selama menjalani promil
31 Maret 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak cara yang dilakukan perempuan untuk membersihkan area kewanitaan supaya senantiasa bersih, terasa kesat, dan tidak mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Penggunaan sabun hingga parfum area kewanitaan yang dijual secara bebas di pasaran pun marak dilakukan demi membuat Miss V terasa segar dan menyenangkan pasangan.
Padahal, nyatanya hampir semua penggunaan bahan-bahan kimia dan wewangian yang digunakan untuk membersihkan vagina tak disarankan oleh para ahli, lho. Terlebih bagi perempuan yang tengah mengusahakan kehamilan.
Salah satu teknik membersihkan area kewanitaan yang cukup populer adalah douching vagina. Yuk, mengenal douching vagina dan dampaknya bagi kesuburan saat promil yang telah Popmama.com rangkum berikut ini!
Apa Itu Douching Vagina?
Istilah douching vagina pada awalnya berasal dari bahasa Prancis yang berarti "membasuh" atau "mengairi". Dalam bahasa Inggris, istilah vaginal douching diartikan sebagai teknik membersihkan vagina dengan cara membasuhnya.
Terdapat perbedaan di antara douching vagina dengan membasuh area kewanitaan pada umumnya. Sebab pembersihan dengan cara douching melibatkan sebuah tabung kecil berisi cairan.
Cairan ini biasanya telah dicampurkan dengan bahan-bahan seperti wewangian. Ujung dari tabung nantinya dimasukkan ke dalam vagina yang bertujuan untuk menyegarkan dan membuatnya harum.
Dampak Douching Vagina Terhadap Kesuburan Perempuan
Meski banyak video testimoni dari pengguna yang beredar di internet tentang manfaat cara ini untuk membuat Miss V terasa harum, namun nyatanya tak satupun pendapat medis menyarankan douching vagina.
Beberapa penelitian justru menganjurkan sebaliknya, karena dampak negatif yang ditimbulkannya bagi kesehatan sistem reproduksi dan kesuburan perempuan.
Lantas apa saja dampak douching vagina terhadap kesuburan perempuan? Berikut pembahasan selengkapnya.
Editors' Pick
1. Meningkatkan risiko timbulnya Bakteri Vaginosis (BV)
Menurunnya tingkat kesuburan hanyalah salah satu dari banyak efek samping negatif yang terkait dengan douching vagina.
Jika kamu sering melakukan douching vagina sementara di saat yang bersamaan sedang menjalani program hamil, maka sebaiknya menghentikan penggunaan cara ini sesegera mungkin.
Hasil studi menunjukkan bahwa wanita yang melakukan douching vagina lebih sulit hamil daripada mereka yang membersihkan area kewanitaan tanpanya.
Sebab, douching vagina meningkatkan risiko infeksi yang disebut bakteri vaginosis atau BV yang menurunkan kesuburan. Riset lain menunjukkan bahwa cara ini dapat menurunkan kesuburan hingga 50% pada perempuan yang lebih muda.
2. Menyamarkan gejala penyakit menular seksual
Alasan lain douching vagina berdampak buruk bagi kesuburan adalah karena perempuan yang rutin melakukan douching biasanya jadi tidak menyadari bahwa mereka memiliki infeksi atau penyakit menular seksual.
Sebab douching vagina terus-menerus menutupi gejalanya. Gejala seperti bau, keputihan, dan gatal-gatal adalah tanda-tanda infeksi yang berhasil ditutupi dengan tindakan douching.
Pada banyak kasus, penyakit menular seksual berujung pada kemandulan, jadi mengabaikan gejalanya hanya akan membuat penyembuhan terhambat san usaha untuk hamil pun menjadi sia-sia.
Padahal, jika menyadari lebih awal adanya gejala-gejala penyakit menular seksual, dokter dapat berusaha untuk mengobatinya dan meningkatkan kesuburan serta peluang kehamilan perempuan.
3. Merusak kondisi ideal sistem reproduksi
Dampak lainnya dari douching vagina terhadap kesuburan dan keberhasilan program hamil adalah karena cara ini membuat kondisi ideal sistem reproduksi perempuan terganggu dan tak lagi sperm-friendly.
Penggunaan cara ini mengurangi cervical mucus atau cairan yang membantu sel sperma untuk bertahan selama melalui serviks pada saat berlangsungnya proses pembuahan.
Selain itu, bakteri baik yang terdapat pada vagina juga dapat berkurang. Padahal keberadaan bakteri baik harus seimbang untuk mencegah berbagai infeksi dan gangguan area kewanitaan.
4. Meningkatkan risiko radang panggul
Ketika bakteri jahat di area kewanitaan sudah berkembang biak cukup banyak pada area, teknik douching vagina nantinya justru mendorong masuk bakteri-bakteri tersebut ke organ dalam tubuh perempuan.
Bakteri jahat tersebut dalat mencapai vagina menuju rahim, saluran tuba falopi, dan indung telur. Jika hal ini terjadi, maka risiko yang ditimbulkan ialah penyakit radang panggul.
Douching vagina yang dilakukan secara rutin dan terus-menerus dapat meningkatkan risiko peyakit radang panggul sekitar 73%. Penyakit ini sendiri merupakan salah satu yang dapat menurunkan potensi kehamilan.
Anjuran Pembersihan Area Kewanitaan yang Aman
Banyak perempuan yang rela melakukan apapun untuk menghilangkan bau pada area kewanitaan. Padahal, bau pada area vagina merupakan hal normal dalam batasan tertentu.
Apabila baunya sudah sangat menyengat, infeksi atau gangguan lain mungkin menjadi akar penyebabnya. Sejumlah perawatan medis diperlukan jika bau tidak sedap sudah dipastikan berasal dari penyakit.
Penggunaan wewangian dan cairan anti bau seperti pada douching tak disarankan para ahli karena dapat memperparah kondisi.
Pembersihan yang dianjurkan pun cukup menggunakan air, sebab vagina sebenarnya dapat melakukan pembersihan alaminya sendiri.
Itulah tadi penjelasan untuk tentang douching vagina dan dampaknya terhadap kesuburan saat promil. Selalu waspada dan teliti sebelum mencoba sebuah cara membersihkan area tubuh adalah kuncinya.
Baca juga: