Apakah Perempuan dengan Endometriosis Bisa Hamil?
Yuk, simak faktanya di sini!
22 Februari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak semua perempuan bisa hamil dengan mudah. Beberapa di antaranya perlu berjuang keras karena mengalami masalah kesuburan. Masalah kesuburan tersebut salah satunya adalah endometriosis, Ma.
Endometriosis adalah kelainan pada sistem reproduksi perempuan. Kelainan ini memungkinkan penderitanya menjadi susah untuk memiliki keturunan lantaran kondisinya yang berbeda dengan perempuan normal lainnya.
Meski sulit, apakah perempuan dengan endometriosis masih memiliki peluang agar bisa hamil?
Untuk menjawah pertanyaan itu, di bawah ini Popmama.com akan merangkum soal apakah perempuan dengan endometriosis bisa hamil? Jangan sampai terlewat, ya, karena informasi ini sangat berguna untuk calon mama.
Apa Itu Endometriosis?
Endometriosis adalah suatu kelainan ketika jaringan yang mirip dengan endometrium tumbuh di luar rahim. Jaringan endometrium biasanya melapisi rahim, namun pada penderita endometriosis, jaringan yang seharusnya tumbuh di rahim, malah tumbuh di luar rahim dan di area tubuh lainnya.
Endometriosis ini umumnya ditemukan pada ovarium, usus, dan tuba falopi. Tidak menutup kemungkinan juga sering ditemukan pada vagina, vulva, dan kandung kemih.
Adapun bagian tubuh yang jarang ditemukan endometriosis adalah kulit, paru-paru, dan otak. Endometriosis juga biasanya dialami oleh 11 persen perempuan yang berusia sekitar 15 dan 44 tahun.
Perempuan yang menderita endometriosis mengalami gejala yang berbeda-beda. Dalam beberapa kasus bahkan gejalanya sama sekali tidak terlihat.
Namun, beberapa gejala yang bisa menandakan wanita menderita endometriosis antara lain nyeri pada saat menstruasi, rasa sakit pada perut bawah, punggung bawah, dan paha. Selain itu, aliran darah yang deras saat menstruasi, dan mengalami nyeri saat buang air kecil ataupun besar.
Endometriosis ini memiliki beberapa pengaruh pada kesuburan, di antaranya menghalangi sel telur masuk ke rahim, dapat merusak produksi sel telur dan sperma, kemudian perempuan dengan endometriosis juga bisa merasakan nyeri saat berhubungan intim.
Terakhir, kamu bisa memiliki kadar human chorionic gonadotropin (hCG) yang rendah. Padahal, hormon hCG sangat berpengaruh dalam menjaga kehamilan.
Editors' Pick
Apa Penyebab dari Endometriosis?
Hingga kini, penyebab pasti dari endometriosis masih belum diketahui. Akan tetapi, beberapa kemungkinan faktor yang dapat menyebabkan endometriosis pada perempuan di antaranya:
- Menstruasi retrograde. Kondisi ini memungkinkan darah menstruasi kamu keluar mundur ke panggul, alih-alih keluar dari vagina seperti biasanya. Perempuan yang mengalami menstruasi retrograde biasanya akan merasakan nyeri. Namun untuk menghindari self-diagnose, lebih baik kamu konsultasikan ke dokter ya mengenai hal ini.
- Masalah dengan sistem imun. Sistem imun yang lemah tidak dapat menghancurkan jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim. Biasanya sistem imun dapat menghancurkan dan melawan segala hal yang berbahaya bagi tubuh. Namun jika sistem imun tidak dapat berfungsi dengan baik, perempuan dengan endometriosis dapat menderita kanker tertentu dan gangguan sistem kekebalan tubuh lainnya.
- Hormon. Kadar estrogen yang tinggi dapat memicu endometriosis. Meski begitu, perlu penelitian lebih lanjut untuk menetapkan apakah peran sistem hormon wanita dapat menyebabkan endometriosis.
- Operasi. Operasi dapat menjadi penyebab endometriosis, jaringan endometrium dapat dipindahkan secara tidak sengaja selama pembedahan perut seperti histerektomi atau bedah sesar sehingga memicu pertumbuhan jaringan endometrium di tempat lain selain rahim.
Bagaimana Cara Mencegah Endometriosis?
Meskipun pencegahan endometriosis tidak sepenuhnya mungkin bisa dilakukan, kamu dapat mengurangi kemungkinan penyebab endometriosis dengan menurunkan kadar hormon estrogen dalam tubuh kamu.
Cobalah langkah-langkah berikut ini untuk mencegah endometriosis:
- Tanyakan kepada dokter, apakah kamu dapat menggunakan kontrasepsi hormonal seperti pil, vaginal ring, atau koyo KB (patch) dengan dosis estrogen rendah.
- Berolahraga secara teratur setidaknya selama empat jam seminggu dapat membantu menurunkan tingkat persentase lemak dalam tubuh. Diet rendah lemak dan olahraga teratur membantu menurunkan jumlah estrogen dalam darah yang bersirkulasi.
- Hindari mengonsumsi alkohol karena dapat meningkatkan kadar estrogen.
- Hindari lebih minuman yang kaya akan kafein, seperti teh, kopi, dan soda.
Apakah Mungkin Perempuan dengan Endometriosis Bisa Hamil?
Jawabannya tentu saja mungkin. Endometriosis memang mengganggu kesuburan dan memicu susah hamil, tetapi masih ada beberapa solusi yang bisa dijalani penderita endometriosis agar bisa hamil, antara lain:
Inseminasi buatan. Inseminasi buatan atau biasa juga dikenal sebagai intrauterine insemination (IUI) umumnya disarankan untuk perempuan dengan kondisi endometriosis yang masih tergolong ringan. Upaya ini biasanya didukung dengan pemberian obat-obatan peningkat kesuburan untuk memperbesar peluang kehamilan.
Mengikuti program bayi tabung. Bayi tabung atau In vitro fertilization (IVF) ini pada umumnya dianjurkan jika upaya kehamilan melalui IUI dan pemberian obat-obatan kesuburan tidak kunjung berhasil. Meskipun demikian, prosedur bayi tabung ini juga memungkinkan bisa langsung dilakukan tanpa melalui IUI.
Kondisi ini lebih dianjurkan pada perempuan dengan umur 35 tahun ke atas yang mengalami endometriosis stadium 3 atau 4, dan memiliki lebih dari satu faktor yang meningkatkan risiko kurang subur.
Operasi. Jika kondisi endometriosisnya tergolong cukup berat, maka jaringan endometriosis perlu diangkat melalui tindakan operasi. Operasi bertujuan guna mengurangi rasa nyeri akibat endometriosis. Akan tetapi, operasi ini mungkin akan dilakukan berkali-kali. Dengan demikian, dapat terbentuk jaringan parut pada bekas luka operasi yang berdampak pada meningkatnya risiko gangguan kesuburan.
Jadi, sudah terjawab kan pertanyaan soal apakah perempuan dengan endometriosis bisa hamil? Semoga informasi ini bermanfaat. Tetap semangat!
Baca juga:
- Apakah Masih Bisa Hamil Setelah Operasi Endometriosis?
- 8 Cara Alami untuk Mengatasi Gejala Endometriosis
- Aturan Makan bagi Penderita Endometriosis, agar Tidak Semakin Parah