Dampak Cuaca Panas pada Kesuburan, Apakah Bikin Susah Hamil?
Akhir-akhir ini terjadi cuaca panas ekstrem, apakah memengaruhi kesuburan?
21 Maret 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cuaca panas ekstrem akhir-akhir ini memang sedang melanda sejumlah wilayah Indonesia. Sebenarnya tidak hanya di Indonesia saja, belahan dunia lain pun mengalami hal yang sama, khususnya di kawasan Asia.
Meskipun hingga saat ini dampaknya belum dirasakan secara signifikan, namun suhu panas ternyata memiliki dampak yang serius untuk berbagai masalah kesehatan, termasuk masalah kesehatan organ reproduksi.
Suhu panas diduga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan masalah kesuburan pada laki-laki maupun perempuan. Namun faktanya, apakah benar demikian?
Untuk mengetahui penjelasan lengkapnya, berikut ini Popmama.com telah merangkum dampak cuaca panas pada kesuburan. Dibaca hingga tuntas agar kamu tahu informasi penting ini!
Hubungan Antara Suhu Panas dan Kesuburan
Suhu panas yang melanda belakangan ini, salah satu penyebabnya bisa jadi dikarenakan adanya pemanasan global. Dilansir dari The Conversation, diketahui pemanasan global memiliki berbagai dampak negatif untuk manusia, termasuk dampak terhadap masalah kesuburan pada manusia.
Dalam kaitannya dengan kesuburan, pemanasan global atau cuaca panas yang ekstrem dapat mengakibatkan dua masalah yang memicu terjadinya pengurangan proses pembuahan.
Pertama, cuaca panas dapat berdampak pada perilaku seksual manusia. Cuaca dengan suhu panas yang tinggi dapat mengurangi hasrat manusia untuk berhubungan seksual.
Kedua, suhu yang panas dapat memengaruhi organ reproduksi laki-laki maupun perempuan. Pada laki-laki, suhu panas dapat membuat pergerakan sperma menjadi lambat, sedangkan untuk perempuan, suhu yang terlampau panas dapat mengacaukan siklus menstruasinya.
Dua masalah di atas kemudian menjadi sebuah hipotesis yang membuat para ilmuwan menyimpulkan bahwa ada keterkaitan antara cuaca panas yang ekstrem dan masalah kesuburan.
Meskipun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut, namun tak menutup kemungkinan bahwa cuaca panas benar-benar berpengaruh cukup signifikan terhadap masalah kesuburan dan kesehatan organ reproduksi.
Editors' Pick
Peluang untuk Hamil saat Cuaca Panas
Cuaca dapat dikatakan panas bila suhunya melebihi dari 27° C. Suhu harian yang normal rata-rata di atas 80 F atau 27° C jika dikonversikan ke dalam celcius. Sedangkan suhu panas yang ekstrem bisa dikatakan bila suhu di atas 90 F atau lebih dari 32° C, bahkan ada yang bisa mencapai 40° C hingga 50° C.
Berdasarkan temuan dari sebuah penelitian yang dilansir dari The Conversation, cuaca panas ternyata berpengaruh terhadap pengurangan angka kelahiran bayi. Penelitian ini berangkat dari Louisiana, sebuah negara bagian Amerika Selatan yang memiliki cuaca fluktuatif.
Setelah musim panas yang tak wajar terjadi pada bulan Agustus di Louisiana, efek pemanasan ini diduga memiliki pengaruh terhadap jumlah kelahiran bayi.
Untuk lebih jelasnya, dalam jurnal berjudul Maybe Next Month? Temperature Shocks, Climate Change, and Dynamic Adjustments In Birth Rates, Alan Barreca menjelaskan bahwa cuaca dengan panas yang ekstrem dapat menurunkan angka kelahiran sebesar 0,4 % atau berkisar 1.100 kelahiran setelah 9 bulan musim panas berlalu.
Berdasarkan data yang dikumpulkan Barreca tersebut, jumlah kelahiran bayi cenderung menurun pada April dan Mei, 9 bulan setelah suhu paling panas dalam setahun. Jadi, cuaca yang panas mempunyai dampak yang cukup signifikan terhadap penurunan produksi sperma yang dianggap mempersulit terjadinya kehamilan.
Efek yang Ditimbulkan dari Masalah Kesuburan Akibat Cuaca Panas
Sekarang ini, sejumlah negara turut merasakan kondisi cuaca yang cukup panas. Contohnya seperti Amerika Serikat (AS) yang mengalami musim panas hampir 30 hari per tahun.
Angka tersebut diprediksikan akan terus mengalami kenaikan sebanyak tiga kali lipat, sehingga AS akan berpotensi mengalami musim panas sekitar 90 hari per tahun pada akhir abad ke-21.
Efek yang ditimbulkan dari pemanasan ini juga diprediksikan akan menurunkan jumlah kelahiran sebanyak 107.000 per tahun pada saat itu di Amerika. Sebenarnya tidak hanya di negara ini saja, karena pemanasan global terjadi dimana-mana, negara lain pun juga berpotensi mengalami hal yang sama.
Cukup banyak negara-negara berkembang kini yang sudah merasakan efek akibat dari pemanasan global, bahkan kemungkinan efek ini akan lebih parah dirasakan. Misalnya seperti di India yang mengalami perubahan suhu yang cukup ekstrem. Karena itu, India akan lebih berpotensi mengalami masalah penurunan angka kelahiran pada bayi.
Penurunan angka kelahiran seperti yang telah disebutkan di atas, mungkin saja terjadi karena akibat dari cuaca panas yang ekstrem. Namun hal tersebut belum diperhitungkan bersama dengan faktor lainnya seperti bencana alam atau sejenisnya.
Terlepas dari itu, berdasarkan penelitian, penurunan angka kelahiran ini sebenarnya bisa diatasi dengan penggunaan Air Conditioner (AC) untuk membantu mengurangi rasa panas yang dirasakan.
Namun, penggunaan AC ini tentu harus dipakai secara bijak, karena freon AC dapat menghasilkan gas-gas yang memicu terjadinya pemanasan global. Oleh karenanya, diperlukan pengurangan gas emisi dari aspek lain seperti industri, pabrik, dan lainnya agar penggunaan AC bisa diimbangi.
Tips Meningkatkan Kesuburan saat Cuaca Panas
Selain AC, sebenarnya ada alternatif cara lainnya yang lebih aman dan ramah lingkungan. Meski cuaca sedang panas, seharusnya ini tidak menjadi penghambat bagimu dan pasangan untuk cepat memiliki momongan.
Berikut ini ada beberapa cara yang bisa kamu dan pasangan lakukan untuk meningkatkan kesuburan:
1. Laki-laki disarankan memakai cooling underwear. Cooling underwear berfungsi untuk mendinginkan suhu pada testis. Ahli urologi, Aaron Spitz, menerangkan bahwa testis harus dua setengah derajat lebih dingin dari suhu tubuh agar sperma dapat terbentuk. Mendinginkan bagian testis dengan cooling underwear atau bisa juga mengompresnya dengan es diklaim dapat membantu meningkatkan kuantitas sperma.
2. Hindari pemakaian celana ketat, beberapa model celana yang ketat dapat membuat skrotum lebih dekat ke tubuh, sehingga dapat menyebabkan testis berada pada temperatur yang hangat. Jika gesekan dan udara di sekitar testis panas, maka kualitas sperma pun akan menurun. Karena itu, ketika cuaca sedang panas hindari pemakaian bahan celana yang panas dan ketat.
3. Konsumsi makanan sehat, konsumsi makanan sehat dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan laki-laki dan perempuan. Jika memiliki masalah dengan kesuburan karena siklus menstruasi yang tidak teratur akibat cuaca panas, kamu bisa mempertimbangkan untuk mengonsumsi sayur-sayuran berwarna hijau, produk-produk susu, dan salmon. Makanan ini baik untuk kesehatan organ reproduksi laki-laki dan perempuan.
4. Konsumsi vitamin D yang cukup, vitamin D dibutuhkan untuk meningkatkan kesuburan baik pada laki-laki maupun perempuan. Kamu bisa mendapatkan vitamin D yang cukup dari cahaya matahari pagi. Vitamin D membantu menyeimbangkan produksi hormon yang tidak normal, selain itu jika perempuan rutin mengonsumsi vitamin D secara cukup, ini dapat membantu meningkatkan hormon progesteron dan estrogen yang berperan penting dalam kesuburan.
Nah, itu informasi seputar dampaj cuaca panas pada kesuburan. Meski begitu, jangan terlalu cemas! Pastikan kamu terhidrasi dengan baik dan hindari kegiatan yang dapat memicu suhu tubuh semakin panas agar cuaca tak menjadi hambatan bagi kamu untuk segera hamil.
Semoga informasi ini dapat membantu.
Baca juga:
- Waspada, Ini Dampak Cuaca Panas pada Ibu Hamil
- BMKG: Bulan April hingga Juni Puncak Cuaca Panas di Indonesia
- Apa Saja Pengaruh Cuaca Panas dan Hujan pada Manusia?