Kapan Waktu Terbaik Berhubungan Seks agar Cepat Hamil?
Mengetahui waktu terbaik untuk berhubungan intim bisa memperbesar peluang untuk hamil lho!
22 Maret 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak sedikit pasangan suami istri yang mencoba untuk program kehamilan. Hal ini dilakukan demi kehadiran si kecil di tengah-tengah keluarga. Namun, tahukah Mama bahwa waktu yang tepat untuk berhubungan intim ternyata turut menentukan kehamilan?
Menurut studi yang diterbitkan dari jurnal yang berjudul The timing of the “fertile window” in the menstrual cycle: day specific estimates from a prospective study menyatakan bahwa hubungan suami istri di waktu tertentu dapat memperbesar kemungkinan untuk hamil lho, Ma.
Untuk lebih jelasnya, berikut Popmama.com telah merangkum dari berbagai sumber terkait kapan waktu terbaik berhubungan seks agar cepat hamil. Disimak demi menanti kehadiran si kecil ya, Ma!
Editors' Pick
Kapan Waktu Terbaik Berhubungan Seks agar Cepat Hamil?
Dilansir dari parents.com, waktu terbaik untuk berhubungan intim dengan pasangan adalah saat Mama sedang ada di masa subur dan masa ovulasi. Masa subur dan ovulasi itu sendiri terjadi saat pertengahan siklus menstruasi.
Ovulasi biasanya terjadi di titik tengah siklus tersebut. Untuk lebih jelasnya, misal Mama memiliki siklus menstruasi berjumlah 28 hari. Titik tengah dari 28 hari adalah hari ke-14. Berarti perkiraan ovulasi Mama kemungkinan besar terjadi saat hari ke-14 setelah menstruasi.
Masa subur terjadi sekitar 4-5 hari menjelang ovulasi hingga saat ovulasi itu berlangsung. Namun, di antara semua itu waktu yang paling tepat bagi Mama dan pasangan untuk melakukan hubungan intim adalah dua hari menjelang ovulasi sampai proses ovulasi itu terjadi. Masa ini sering dianggap sebagai masa tersubur bagi perempuan.
Cara Mengetahui Masa Subur dan Ovulasi
Selain menggunakan perhitungan di atas, cara mengetahui masa subur dan ovulasi juga bisa dilakukan dengan beberapa cara lainnya. Menghitung masa subur dan ovulasi memang bisa dilakukan, akan tetapi cara ini tidak 100 persen akurat.
Hal ini dikarenakan ada perempuan yang siklus ovulasinya tidak teratur, sehingga kurang bisa dipastikan kapan persisnya masa itu terjadi. Untuk itu, Mama bisa mencoba cara lainnya, seperti:
1. Melihat ada perubahan pada warna lendir serviks
warna lendir serviks (keputihan) saat ovulasi biasanya berubah menjadi lebih bening dan kental. Gambarannya mirip seperti putih telur, namun lendir ini biasanya cenderung lebih kenyal dan elastis.
2. Meningkatnya suhu basal tubuh
Ciri lainnya saat menjelang ovulasi adalah meningkatnya suhu basal tubuh. Namun, mengukur suhu basal tubuh pun tidak bisa asal dilakukan.
Dilansir dari verywellfamily.com, untuk mengetahui suhu basal tubuh mengalami peningkatan atau tidak, Mama perlu melakukan pengamatan secara konstan. Pengukuran suhu basal tubuh diperlukan dengan cara mengecek suhu tubuh di pagi hari sebelum Mama bangun.
Suhu basal tubuh dapat diukur saat Mama sedang beristirahat total. Jika dalam beberapa hari suhu basal tubuh Mama tinggi, itu bisa berarti Mama sedang berada dalam masa ovulasi.
3.Gairah seks meningkat
Gairah seks cenderung meningkat tepat sebelum ovulasi, sehingga tanda ini diketahui bisa membantu mendeteksi masa subur mama. Disadari atau tidak, dalam kondisi ini, Mama akan lebih bergairah untuk melakukan hubungan intim daripada biasanya.
4. Melakukan tes saliva
Melalui deteksi saliva atau air liur, Mama bisa mengetahui kondisi hormon yang jadi tanda masuknya masa subur dan ovulasi. Tes ini bisa dilakukan di rumah menggunakan mikroskop dengan menaruh air liur di lensa objek.
Setelah didiamkan selama 30-60 menit, nantinya akan terlihat pola kristal seperti tulang daun. Hasil ini menunjukkan tubuh Mama sedang mengalami lonjakan hormon estrogen.
5. Menggunakan alat tes ovulasi
Alat tes ovulasi bekerja sama seperti alat tes kehamilan. Cara menggunakan alat ini sama seperti testpack. Alat ini dicelupkan pada wadah berisi urine yang sudah ditampung sebelumnya. Mama akan mendapatkan hasil tesnya bila ada perubahan warna atau pembacaan digital pada alat tes ini.
Frekuensi Berhubungan Seks agar Cepat Hamil
Dalam merencanakan kehamilan, frekuensi melakukan hubungan suami istri juga penting. Namun, bukan berarti hubungan seks yang rutin dilakukan lebih dari satu kali sehari atau setiap hari dapat meningkatkan peluang kehamilan yang tinggi.
Terlalu sering melakukan hubungan intim juga dapat mengakibatkan kebosanan pada pasangan dan jarang melakukannya juga dapat membuat kemampuan gerak sperma (motilitas) akan berkurang. Jadi, lebih baik frekuensinya tidak terlalu sering atau pun sebaliknya.
Menurut asisten profesor dari Obstetrics dan Gynecology Ohio State University Medical Center, Melissa M. Goist, waktu yang baik untuk melakukan hubungan intim ini ialah di saat pagi hari setelah pasangan mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
Itulah informasi seputar kapan waktu terbaik berhubungan seks agar cepat hamil. Bila sudah lebih dari setahun mencoba untuk mendapatkan momongan, namun hasilnya belum positif, maka jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Lebih cepat berkonsultasi lebih baik. Semoga bermanfaat!
- 5 Cara Cepat Hamil yang Perlu Suami dan Istri Lakukan
- Cara Cepat Hamil: Rawat Kualitas Sel Telur dengan 5 Hal Sederhana Ini
- Saran dari Obgyn, Ini 6 Posisi Seks yang Lebih Berpeluang Cepat Hamil