Ketahui Beberapa Faktor Penentu yang Memengaruhi Bayi Tabung
Dipengaruhi oleh kualitas sel telur dan juga sel sperma
12 Oktober 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi Mama dan Papa yang sudah lama menikah namun kesulitan dalam memiliki keturunan, lalu mengikuti berbagai program kehamilan tapi belum membuahkan hasil yang diinginkan, hendaknya jangan berkecil hati dan menyerah.
Karena terdapat sebuah metode yang dapat dicoba yaitu metode bayi tabung atau yang disebut sebagai inseminasi buatan. Metode bayi tabung dapat menjadi salah satu cara yang bisa ditempuh dalam memudahkan pembuahan.
"Program bayi tabung dilakukan tergantung dari infertilitasnya itu sendiri, infertilitas itu adalah suatu kondisi dimana berhubungan secara rutin tanpa kontrasepsi, lalu pasangan itu mencoba hingga dalam waktu 1 tahun," ujar dr. Tiara Kirana, Sp.And yaitu sebagai Spesialis Obstetri dan Ginekologi Fertility Specialist.
Dalam melaksanakan program bayi tabung, tentunya banyak faktor yang dapat mempengaruhi proses pembuahan sehingga menentukan keberhasilan atau justru kegagalan bayi tabung.
Popmama Parenting Academy 2019 mengundang dr. Tiara Kirana, Sp. And dari Rumah Sakit Awal Bros dan juga Louisse Scarlett yang merupakan seorang influencer serta Mama yang berjuang mendapatkan kehamilan dalam menggunakan proses metode bayi tabung.
Kali ini Popmama.com akan membahas tentang faktor-faktor apa saja yang dapat menentukan keberhasilan dan kegagalan program bayi tabung berdasarkan talkshow Popmama Parenting Academy pada hari Jumat, 11 Oktober 2019 di Summarecon Mall Serpong.
Berikut adalah informasinya untuk kamu ketahui.
1. Bayi tabung adalah sebuah proses pembuahan sel telur dan sel sperma diluar tubuh Mama
Sebelum mengetahui faktor-faktor apa saja, kenali terlebih dahulu apa itu metode bayi tabung ya, Ma!
Bayi tabung adalah sebuah proses dimana pembuahan sel telur oleh sel sperma terjadi diluar tubuh Sang Mama, yang lebih tepatnya berada di dalam sebuah tabung pembuahan.
Kemudian, setelah sel telur berhasil dibuahi dan masuk ke dalam fase siap, maka sel embrio tersebut akan dipindahkan ke dalam rahim.
Metode bayi tabung, secara medis disebut dengan metode In Vitro Fertilization (IVF). Bayi tabung sebenarnya untuk memudahkan pasangan dalam mendapatkan keturunan, namun sebelumnya Mama dapat memperhatikan kondisi tubuh sebelum melakukan proses bayi tabung.
"Untuk maksimal belum ada yang menetapkan, namun indikasi medis sudah diperhatikan untuk hati-hati diusia diatas 35 tahun baik perempuan atau laki-laki karena kondisi sperma yang sudah menurun." ujar dr. Tiara
Editors' Pick
2. Proses atau tahapan apa saja dalam melakukan bayi tabung
Dalam melakukan bayi tabung, terdapat serangkaian tahapan yang harus dilewati, hal ini juga untuk memastikan kesehatan sel telur serta sel sperma yang akan digabungkan.
- Stimulasi ovarium, tujuannya untuk meningkatkan jumlah sel telur yang akan diproduksi oleh ovarium. Semakin banyaknya sel telur yang diambil dan dibuahi selama proses bayi tabung, akan menambah kemunkinan terjadinya kehamilan.
- Pematangan sel telur dalam ovarium, untuk memicu pematangan, Mama akan diberikan suntukan Human Chorionic Gonadotrophin (hCG) untuk pematangan telur yang maksimal. Suntikan ini hanya dilakukan satu kali pada waktu yang sudah tepat dan tidak terlalu dini.
- Pengambilan sel telur, ini dilakukan setelah 34-36 jam penyuntikan. Mama akan dianastessi terlebih dahulu agar tidak merasakan sakit. Kemudian sel telur dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pembuahan
- Proses pembuahan, biasanya terjadi antara 12-24 jam. Namun jika Calon Papa mengalami masalah kesuburan, maka sperma akan disuntikan pada sel telur yang sudah matang
- Pemindahan sel telur, biasanya dilakukan pada hari kelima setelah pembuahan. Hal ini karena embrio sudah berada di fase blastosit atau mampu menempel pada dinding rahim Mama.