Seringkali sulit untuk menyeimbangan rutinitas pekerjaan serta menjaga kesehatan. Berbagai pekerjaan penuh waktu seperti, guru, dokter, perawat, manajer, pemerintah daerah, serta jurnalis, sulit untuk menjaga kesehatan dan pekerjaan.
Sebuah studi penelitian di Amerika Serikat, perempuan yang bekerja lebih dari 40 jam dalam seminggu atau secara rutin membawa beban berat sehari-hari mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk hamil daripada perempuan yang tidak bekerja.
Dan seringkali, beberapa orang memiliki pandangan tentang bahwa perempuan pekerja profesional memiliki peluang yang sulit untuk memeliki anak.
Untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut Popmama.com berikan informasinya dibawah ini:
1. Bekerja pada malam hari dan mengangkat beban berat dapat mengurangi tingkat kesuburan
Freepik/Branin
Sebuah studi menemukan, perempuan yang bekerja shift malam hari juga dapat mengurangi kesuburan. Perempuan yang sedang merencanakan program kehamilan juga harus mempertimbangkan waktu kerjanya.
“Studi kami menunjukkan bahwa perempuan yang merencanakan kehamilan harus menyadari potensi dampak negatif kesehatan reproduksi yang dapat terjadi dari shift malam hari dan mengangkat berat mereka, "kata Lidia Mínguez-Alarcón, peneliti di Departemen Kesehatan Lingkungan dan penulis utama penelitian.
Para peneliti mengikuti 1.739 perawat yang berusaha untuk hamil, hasilnya diperkirakan 16 persen dari perawat tersebut gagal dalam waktu 12 bulan, dan 5 persen masih belum hamil setelah 2 tahun.
Studi ini juga dilakukan oleh Harvard T.H. Chan School of Public Health, perempuan yang mengangkat beban berat di tempat kerja juga mungkin mengalami penurunan kesuburan, dan efeknya tampak lebih kuat diantara perempuan yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas serta pada perempuan yang lebih tua.
Editors' Pick
2. Perempuan yang bekerja 40 jam seminggu dikaitkan dengan 20 persen lebih lama untuk hamil
Pexels/Kaboompics
Perempuan yang bekerja lebih dari 40 jam seminggu dikaitkan dengan 20 persen lebih lama untuk hamil, dibandingkan dengan perempuan yang bekerja 21 hingga 40 jam.
Begitu juga untuk perempuan yang mengangkat beban berat beberapa kali dalam sehari dikaitkan dengan tertundanya kehamilan dan memperpanjang waktu untuk pembuahan sekitar 50 persen.
“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa pekerjaan berat, baik dalam hal ketegangan fisik dan jam kerja yang lama, tampaknya memiliki dampak buruk pada kemampuan wanita untuk hamil,” pemimpin penulis studi Audrey Gaskins, seorang peneliti di Harvard T.H. Chan School of Public Health di Boston.
3. Stres akibat bekerja yang berlebihan dapat menurunkan hormon estrogen pada perempuan
Freepik/Katemangostar
Perempuan berusia 20-an hingga 30-an yang bekerja berlebihan juga membuat tubuh mereka dalam tekanan yang tidak semestinya sehingga mempertaruhkan kesempatan mereka untuk memiliki anak.
Stress yang tinggi juga menyebabkan perubahan hormon, bekerja berlebihan dapat menurunkan hormon estrogren pada perempuan dan meningkatkan hormon androgen.
Pergeseran hormon ini memengaruhi bentuk tubuh perempuan, semakin banyak hormon androgen hadir dalam aliran darah semakin sulit untuk mencapai kehamilan.
Tentunya bekerja berjam-jam dapat memengaruhi kesehatan siapapun, baik perempuan dan juga laki-laki yang terkadang menyebabkan harus mengambil cuti karena masalah-masalah terkait dengan stres menjadi meningkat.
4. Kondisi pekerjaan tertentu mungkin membuat kehamilan menjadi lebih sulit
Freepik/Rawpixel.com
Ada kemungkinan bahwa kondisi pekerjaan tertentu mungkin membuat kehamilan menjadi lebih sulit, dan perempuan yang berjuang untuk hamil sedang memilih untuk mengisi waktu dengan bekerja lebih lama.
Perempuan yang bekerja minimal 8 jam sehari mungkin memiliki waktu yang tertunda untuk melakukan hubungan seks dengan pasangan karena banyaknya pekerjaan dan pulang dengan keadaan fisik yang sudah lelah karena mengangkat beban berat.
Namun, gagasan bahwa setiap perempuan yang bekerja keras diidentikan dengan kemandulan adalah stereotip yang berbahaya, karena dapat memicu stress bagi setiap perempuan yang berkarir. Banyak perempuan yang bekerja masih bisa memiliki anak.
5. Tips untuk mempercepat kehamilan bagi perempuan yang bekerja
Freepik/Pimnana
Bukan hal yang tidak mungkin untuk mengejar cita-cita dan memiliki anak, walaupun rutinitas pekerjaan mungkin membuat kamu menjadi lebih berjuang supaya cepat hamil. Namun, masih banyak cara yang dapat kamu lakukan, berikut adalah tipsnya:
Luangkan waktu untuk berhubungan seks dengan pasangan
Ajak pasangan untuk menargetkan kapan akan memiliki anak, lalu usahakan dalam seminggu untuk meluangkan waktu berhubungan seks dengan pasangan setikdaknya satu kali di akhir pekan. Coba untuk selesaikan pekerjaanmu sebelum akhir pekan ya!
Menerapkan pola makan yang sehat
Makan makanan yang sehat dan bernutrisi diperlukan untuk meningkatkan peluang terjadinya pembuahan. Konsumsi makanan yang memiliki kandungan asam folat dan Vitamin B seperti telur, sereal, dan makanan lainnya yang bagus untuk meningkatkan kesuburan
Rutin berolahraga
Berolahraga tidak perlu harus dilakukan seperti gym setiap hari, namun dapat dilakukan di sela-sela waktu bekerja lho! Seperti naik transportasi umum, membiasakan naik tangga untuk keruang meeting, dan sebagainya.
Menjaga berat badan agar tetap ideal
Walaupun sibuk bekerja bukan berarti kamu melewatkan makan siang atau justru makan fast food berlebihan ya, perhatikan asupan nutrisi dan kebiasaan makan kamu setiap harinya. Karena memiliki badan yang terlalu kurus dan terlalu gemuk memiliki risiko ketidaksuburan.
Tidak terlalu banyak mengonsumsi kafein
Mulai membatasi mengonsumsi kafein dalam sehari, karena sedikitnya dapat berpengaruh pada proses pembuahan. Jika tubuh mulai lelah atau mengantuk, ganti kafein dengan buah-buahan atau dengan yoghurt agar tubuh menjadi segar kembali.
Bagi perempuan berkarir yang sedang mencoba untuk hamil, jangan menyerah, jangan mudah stres, dan jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan ya!