5 Tips Memilih Makanan yang Memengaruhi Kesuburan agar Cepat Hamil
Mencapai atau mempertahankan berat badan yang ideal
18 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menurut sebuah survei nasional yang dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention, infertilitas memengaruhi sekitar sembilan persen perempuan yang telah menikah.
Sementara banyak pasangan yang tidak dapat mengetahui secara pasti apa penyebab infertilitas, namun mereka dapat mengendalikan kebiasaan makan mereka.
Nutrisi dan berat badan yang sehat untuk kedua pasangan memiliki dampak yang signifikan untuk meningkatkan kesuburan agar lebih cepat hamil.
Setiap pasangan yang tengah mencoba program hamil perlu mengetahui makanan apa saja yang memiliki nutrisi sehat dan mampu mengontrol berat badan mereka.
Berikut Popmama.com berikan tips bagaimana memilih makanan untuk kesuburan wanita agar bisa cepat hamil.
1. Makanan yang dapat meningkatkan kesuburan bagi perempuan dan laki-laki
Untuk perempuan yang sedang mempersiapkan kehamilan dan meningkatkan kesuburan, pertahankan berat badan yang sehat dan pilih makanan yang aman serta mendukung rahim untuk menjadi rumah tinggal si Janin selama sembilan bulan. Maka, harus mencakup sumber asam folat, zat besi, dan nutrisi penting lainnya.
Sedangkan untuk laki-laki juga harus berusaha mempertahankan berat badan yang sehat dan mengikuti pola makan yang seimbang, karena obesitas pria dapat mengubah kadar hormon. Ditambah lagi, jumlah sperma yang rendah dan motilitas sperma yang buruk sering terjadi pada pria dengan kelebihan berat badan dan obesitas.
Pilihlah buah-buahan dan sayuran, yang mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan yang dapat membantu memproduksi sperma yang sehat.
Editors' Pick
2. Mencapai atau mempertahankan berat badan yang sehat untuk meningkatkan peluang kehamilan
Tingkatkan peluang untuk hamil dengan mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat. Berat badan yang berlebihan dapat mengubah kadar hormon dan membuat ovulasi tidak teratur.
Bagi perempuan yang dianggap kelebihan berat badan atau obesitas, atau memiliki indeks massa tubuh (BMI) sama dengan atau lebih besar dari 25, penurunan berat badan dapat dilakukan untuk meningkatkan kesuburan.
Di sisi lain, perempuan yang digolongkan kurang berat badan, dengan BMI di bawah 18,5 (18,5 hingga 24,9 menandakan berat normal), mungkin mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur atau berhenti berovulasi sama sekali.
Mereka yang secara rutin olahraga dengan intensitas tinggi seperti senam atau menari, memiliki gangguan makan atau mengikuti diet terbatas juga seringkali berisiko lebih tinggi untuk mengalami ketidaksuburan.
Hindari melakukan diet fad, yang dapat menguras nutrisi tubuh yang dibutuhkan untuk kehamilan. Serta berbicara dengan ahli nutrisi untuk menemukan perencanaan pola makan sehat yang bekerja untuk meningkatkan kesuburan.