Ketidaksuburan dan susah hamil pada perempuan bisa terjadi karena banyak faktor, salah satunya mungkin karena obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
Perempuan yang berencana untuk hamil, harus memperhatikan hal-hal apa yang berkemungkinan besar menghambat terjadinya kehamilan, seperti obat-obatan yang dikonsumsi.
Berikut Popmama.com telah merangkum jenis obat yang bisa membuat kamu susah hamil, agar ke depannya lebih berhati-hati dalam mengonsumsi obat. Yuk, disimak!
Kenapa Obat Bisa Memengaruhi Kesuburan?
Freepik.com/karlyukav
Sebetulnya hal ini tergantung dengan kandungan yang terdapat dalam obat tersebut, apakah memiliki kandungan yang dapat memengaruhi kesuburan atau tidak.
Maka dari itu, jika sedang berada dalam kondisi medis tertentu yang mengharuskan mengonsumsi obat, lebih baik untuk bicarakan dengan dokter tentang rencana kehamilan, agar diberikan obat yang tidak memengaruhi kesuburan
Berikut ini, beberapa obat yang dapat mengurangi dan menghambat kesuburan apabila rutin dikonsumsi.
1. Antibiotik
Freepik.com/8photo
Salah satu obat yang tidak boleh dikonsumsi ketika perempuan yang berencana hamil atau sedang hamill adalah antibiotik.
Mengonsumsi antibiotik ketika sedang hamil bisa membuat memicu pertumbuhan jamur di vagina yang bisa membuat lendir serviks bermusuhan dengan sperma.
Meski begitu, ada beberapa obat antibiotik yang bisa dikonsumsi ibu hamil, namun dengan pengawasan ketat dari dokter.
2. Antidepresan
Freepik.com/jcomp
Selanjutnya, obat yang tidak boleh dikonsumsi ketika Mama berencana hamil adalah obat antidepresan. Penggunaan antidepresan dapat menurunkan peluang terjadinya hamil.
Begitu juga dengan peluang hamil pada perempuan yang sedang merencanakan program bayi tabung atau IVF menjadi lebih rendah. Tidak hanya pada perempuan, obat antidepresan dapat memengaruhi kesuburan sperma.
Editors' Pick
3. Antipsikotik
Freepik.com/freepik
Obat antipsikotik merupakan salah satu obat yang dapat menurunkan kesuburan. Obat ini sering digunakan untuk mengobati gangguan kejiwaan, seperti gangguan kecemasan, depresi berat, dan gangguan bipolar.
Contohnya seperti obat antipsikotik risperidone dan amisulpride, kedua obat ini dapat memengaruhi kelenjar hipofisis dan meningkatkan kadar hormon prolaktin, sehingga dapat menggangu siklus ovulasi.
4. NSAID
Freepik.com/jcomp
NSAID atau non-steroidal anti-inflammatory merupakan obat yang digunakan untuk meredakan nyeri. Beberapa obat pereda nyeri ini dapat didapatkan dengan bebas tanpa resep dari dokter.
Nah, untuk perempuan yang rutin mengonsumsi obat ini dapat menyebabkan terjadinya penurunan kesuburan. Karena dengan rutin mengonsumsi obat ini dapat menghambat ovulasi dan menurunkan kadar hormon progesteron pada perempuan.
Walaupun sebenarnya efek dari obat ini tidak permanen, namun perempuan yang berencana untuk hamil disarankan untuk berhenti mengonsumsi obat-obat NSAID.
5. Obat kanker
Freepik.com/freepik
Kemoterapi dan perawatan kanker dapat memengaruhi kesuburan, walaupun dengan cara yang berbeda. Kemoterapi dapat memengaruhi ovarium dengan menyebabkan sedikit telur yang dihasilkan, sedangkan radioterapi dapat merusak indung telur dan mengurangi kadar hormon.
Biasanya sebelum menjalani perawatan pengobatan kanker, dokter akan menjelaskan kemungkinan risiko yang terjadi terhadap kesuburan selama perawatan kanker.
6. Obat epilepsi
Freepik.com/freepik
Ilustrasi
Obat selanjutnya yang dapat mengurangi kesuburan perempuan adalah obat epilepsi. Contoh obat epilepsi yang mengurangi kesuburan adalah carbamazepine dan valporate.
Kandungan kedua obat tersebut dapat menurunkan jumlah sperma dan menurunkan kadar testosteron pada laki-laki dan hormon estrogen pada perempuan.
7. Steroid
Freepik.com.jcomp
Terakhir, obat= yang dapat mengurangi kesuburan adalah steroid. Seperti kortison dan prednison, kedua obat ini dapat memengaruhi kesuburan perempuan karena berkaitan erat dengan hormon kortisol yang memproduksi kelenjar adrenal.
Mengonsumsi obat steroid ini dalam jangka panjang juga dapat memengaruhi siklus menstruasi dan ovulasi perempuan.
Nah, itulah jenis obat yang bisa membuat kamu susah hamil. Ada baiknya, sebelum mengonsumsi obat, berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter agar dijelaskan kemungkinan risiko-risiko yang dapat terjadi. Semoga bermanfaat!