Kehamilan dapat terjadi pada seseorang ketika terjadi proses fertilisasi atau pembuahan. Fertilisasi merupakan proses ketika sperma laki-laki bersatu dengan sel telur perempuan yang dilepaskan selama ovulasi.
Namun, bagaimana jika sperma masuk melalui mulut dan saluran pencernaan? Apakah efeknya akan sama-sama menimbulkan peluang kehamilan?
Pertanyaan tersebut mungkin masih sering terlintas di benak sebagian orang. Beberapa masih merasa ragu tentang apakah menelan sperma dapat menyebabkan kehamilan.
1. Apakah menelan sperma dapat menyebabkan kehamilan?
Pexels/Gustavo Fring
Jawabannya adalah tidak. Perempuan tidak bisa hamil hanya dengan menelan sperma.
Satu-satunya cara yang bisa menimbulkan kehamilan adalah jika sperma bertemu dengan sel telur yang telah matang. Proses ini bernama pembuahan dan terjadi ketika laki-laki berejakulasi di dalam vagina.
Jika selama berhubungan seksual sperma berhasil mencapai sel telur dan membuahi, maka akan terbentuk zigot yang kemudian berkembang menjadi embrio.
Editors' Pick
2. Apa yang terjadi dengan sperma yang ditelan?
Freepik/freepik
Jika pasangan melakukan oral seks dan perempuan menelan sperma, maka sperma akan berakhir di sistem pencernaan, sama seperti makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Sperma tidak akan menyebabkan kehamilan karena sistem pencernaan tidak terhubung dengan rahim atau organ reproduksi lainnya yang memungkinkan sperma membuahi sel telur.
3. Adakah manfaat dari menelan sperma?
Freepik/drobotdean
Perlu diketahui bahwa sperma adalah salah satu komposisi dari air mani. Selain sperma, air mani juga mengandung protein, fruktosa, enzim, air, vitamin, dan mineral.
Dengan kandungan tersebut, sebagian orang percaya bahwa menelan air mani bisa memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, dilansir dari The Body, kandungan tersebut tidak menjadikan air mani bernutrisi karena tidak ada nilai gizi di dalamnya.
Air mani memang mengandung protein, vitamin, mineral, dan fruktosa yang dikenal baik untuk tubuh dan dapat menghasilkan energi. Namun, nutrisi tersebut bukan bertujuan untuk kesehatan tubuh, melainkan untuk mendukung sperma dalam menempuh perjalanan panjang menuju sel telur di tuba falopi.
4. Risiko menelan sperma
Freepik/Drazen Zigic
Umumnya, menelan sperma terbilang aman karena sperma tidak mengandung zat yang berbahaya. Namun, sama seperti bentuk seks tanpa kondom lainnya, menelan sperma bisa berisiko menyebabkan IMS (infeksi menular seksual).
Karena sperma berbentuk cairan, maka ketika ditelan, ia juga bisa membawa virus yang menyebabkan infeksi.
Dilansir dari Healthline, menelan sperma berisiko menyebabkan infeksi bakteri, seperti gonore dan klamidia yang memengaruhi tenggorokan. Selain itu, oral seks juga berisiko menyebabkan infeksi virus seperti herpes yang terjadi akibat kontak kulit.
Maka dari itu, penting untuk melakukan tes penyakit IMS dan menggunakan pelindung seperti kondom untuk menurunkan risiko infeksi.
5. Meskipun jarang, menelan sperma juga bisa memicu alergi
Freepik/jcomp
Meski kasus ini sangat jarang terjadi, namun beberapa orang bisa memiliki reaksi alergi setelah menelan sperma. Alergi yang muncul setelah menelan sperma terjadi karena kandungan protein di dalamnya atau biasa disebut hipersensitivitas plasma mani (HSP).
Gejala alergi sperma biasanya muncul 20 hingga 30 menit setelah kontak atau menelan sperma. Gejalanya bisa berupa nyeri, gatal, kemerahan, pembengkakan, hingga sulit bernafas.
Gejala tersebut bisa bervariasi bagi setiap orang, begitu pula dengan durasinya. Segera hubungi dokter jika kamu mengalami gejala yang yang mengkhawatirkan setelah menelan sperma.
Demikian informasi terkait apakah menelan sperma bisa hamil. Kesimpulannya, menelan sperma tidak menyebabkan kehamilan, ya, Ma.