Benarkah Minum Sperma Bisa Meningkatkan Peluang Kehamilan?
Meminum sperma bisa menyebabkan kehamilan, mitos atau fakta, ya?
30 Januari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi sebagian orang, meminum sperma pasangannya adalah hal yang lumrah saat melakukan hubungan seks, terutama oral seks. Namun, tak sedikit juga yang menghindarinya karena menganggap minum sperma adalah sesuatu yang aneh dan berbahaya.
Selain itu, mungkin masih ada juga yang beranggapan bahwa hal tersebut bisa meningkatkan peluang kehamilan. Lantas, apakah hal tersebut mitos atau fakta?
Untuk menjawabnya, berikut Popmama.com telah merangkum informasi mengenai benarkah minum sperma bisa meningkatkan peluang kehamilan. Langsung saja simak informasinya, yuk, Ma!
1. Apakah minum sperma dapat meningkatkan peluang kehamilan?
Dilansir dari Medical News Today, saat seseorang menelan air mani yang mengandung sperma, maka sperma tersebut sama seperti makanan dan minuman yang diproses melalui sistem pencernaan. Sistem pencernaan ini tidak terhubung langsung dengan organ reproduksi, sehingga tidak akan mengakibatkan kehamilan.
Sperma yang tertelan tidak bersentuhan langsung dengan vagina. Maka dari itu, hal tersebut tidak dapat meningkatkan peluang kehamilan. Perempuan baru bisa hamil saat sperma masuk lewat organ reproduksi perempuan dan terjadi pembuahan.
Namun, ada pengecualian bagi orang yang mengalami trauma atau anatomi atipikal (anatomi tubuh abnormal). Namun kasus ini sangat jarang terjadi.
Misalnya, ada sebuah studi kasus di tahun 1988 yang menunjukkan seorang perempuan berusia 15 tahun, yang tidak memiliki vagina yang berfungsi dan tidak dapat melakukan hubungan seksual.
Perempuan tersebut lalu melakukan seks oral dengan seorang laki-laki, kemudian dinyatakan hamil dan melahirkan bayinya melalui operasi caesar 9 bulan kemudian.
Yang menjadi catatan adalah perempuan ini pernah menerima luka tusuk di bagian perut. Maka dari itu, peneliti menduga bahwa luka pisau merusak saluran pencernaan dan memungkinkan sperma yang tertelan untuk membuahi sel telur, sehingga menyebabkan perempuan tersebut hamil.
Namun, bagi perempuan yang tidak mengalami trauma dan memiliki anatomi tubuh yang normal, maka sperma tidak bisa membuahi sel telur dan tidak menyebabkan kehamilan hanya dari seks oral.
Editors' Pick
2. Bagaimana proses kehamilan terjadi?
Air mani yang sehat mengandung jutaan sperma, yang merupakan sel reproduksi kecil yang dapat berenang menuju sel telur. Saat sperma membuahi sel telur, maka sel telur kemudian bergerak ke rahim untuk menanamkan dirinya di lapisan rahim. Proses inilah yang disebut implantasi, yaitu proses awal untuk memulai kehamilan.
Tidak semua proses implantasi berhasil menyebabkan kehamilan. Agar proses ini berhasil menghasilkan kehamilan, maka sperma harus membuahi sel telur, kemudian sel telur harus tertanam di dalam rahim.
Untuk meningkatkan peluang kehamilan, kontak seksual harus terjadi sekitar waktu ovulasi atau masa subur. Perempuan dengan siklus menstruasi teratur biasanya dapat menentukan ovulasi dengan melakukan penghitungan dan mencari tanda-tanda kesuburan.