Tidak semua pasangan beruntung bisa dengan mudah dikaruniai momongan. Ada yang perlu melalui proses yang panjang dan pengorbanan yang tak sedikit untuk bisa memiliki keturunan.
Salah satu upaya untuk bisa memiliki anak adalah melalui program bayi tabung atau yang juga dikenal dengan istilah IVF (in vitro fertilization). Saat ini, sudah banyak pasangan yang berhasil menjalani program bayi tabung, sehingga metode ini layak dicoba oleh pasangan yang sulit mendapatkan keturunan.
Namun, keberhasilan program bayi tabung juga ditentukan oleh persiapan dari mulai mental, fisik, dan tentunya finansial.
Dikutip dari IDN Live “A-Z Program Bayi Tabung”, dr. Thomas Chayadi, Sp. OG, dokter spesialis obgyn Pusat Fertilitas Bocah Indonesia, menjelaskan ada beberapa persiapan yang membantu menyukseskan program bayi tabung.
“Sebenarnya proses bayi tabung hanya butuh sekitar 1 bulan, namun yang panjang adalah persiapannya,” jelas dokter Thomas.
Lebih lanjut, berikut Popmama.comrangkum serba-serbi program bayi tabung yang perlu diketahui.
1. Mengenal program bayi tabung atau IVF
Freepik/freepik
Program bayi tabung atau IVF (in vitro fertilization) merupakan proses pembuahan yang dilakukan di luar tubuh perempuan, yakni di dalam laboratorium.
Ovarium akan dirangsang untuk memproduksi banyak sel telur, kemudian diambil dan disatukan dengan sperma yang diletakkan di suatu wadah khusus sehingga terjadi proses pembuahan selama beberapa hari.
Dari beberapa embrio yang terbentuk, kemudian akan dikembalikan ke dalam rahim calon mama.
2. Siapa saja umumnya yang melakukan program bayi tabung?
Freepik/Prakasit Khuansuwan
Dokter Thomas mengungkapkan bahwa pasien yang menjalani program bayi tabung biasanya yang memiliki masalah kesuburan atau infertilitas.
“Pasien yang menjalani program bayi tabung biasanya yang mempunyai masalah kesuburan, misalnya kedua saluran tuba falopi buntu, masalah pada kuantitas dan kualitas sperma, pasien dengan gangguan PCOS, endometriosis, atau masalah kesuburan lainnya yang tidak bisa dijelaskan,” tutur dokter Thomas.
Dokter Thomas mengungkapkan bahwa ada sekitar 10% kasus pasangan yang sulit mendapatkan keturunan, namun tidak diketahui penyebab apa yang membuat Mama tak kunjung hamil.
3. Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum menjalani program bayi tabung?
Freepik/freepik
Persiapan yang perlu dilakukan oleh pasangan sebelum menjalani program bayi tabung bisa berbeda-beda. Dokter akan terlebih dahulu memeriksa dan menilai sel telur dan sel sperma dari pasien. Pasalnya, kondisi sel telur dan sel sperma sangat menentukan keberhasilan pembuahan lewat IVF.
Jika ada masalah kesuburan yang bisa mengganggu proses pembuahan, maka dokter akan terlebih dahulu melakukan tindakan untuk mengatasi masalah tersebut, seperti melakukan tindakan operasi, menjaga pola hidup sehat, dan minum vitamin yang diperlukan.
Begitu juga dengan laki-laki yang didiagnosis memiliki masalah pada sperma. Dokter akan menyarankan suami untuk melakukan terapi selama kurang lebih 3 bulan untuk membuat kualitas dan kuantitas sperma lebih baik, sehingga program bayi tabung akan lebih maksimal dengan peluang kehamilan yang lebih besar.
Editors' Pick
4. Benarkah program bayi tabung melelahkan?
Freepik/wayhomestudio
Mengetahui banyaknya persiapan yang perlu dilakukan sebelum program bayi tabung, tak sedikit yang beranggapan bahwa proses bayi tabung akan memakan energi dan melelahkan.
Pada dasarnya, setiap pasangan yang menjalani program bayi tabung tentunya memiliki harapan yang besar agar berhasil mendapatkan kehamilan. Besarnya harapan terkadang disertai dengan stres dan tekanan yang justru membuat program bayi tabung terasa melelahkan.
Belum lagi dengan proses bayi tabung yang membuat Mama kurang nyaman, seperti harus rutin suntik pembesar sel telur sebanyak 10 hingga 12 kali, harus menjalani USG transvaginal, dan masih banyak lagi. Proses ini tentunya akan menguras energi, mental dan biaya yang tidak murah karena banyaknya obat yang digunakan.
Apalagi, masih ada kemungkinan bahwa program bayi tabung yang dijalani tidak berhasil yang tentunya bisa membuat Mama atau Papa stres.
Namun, memiliki momongan merupakan impian setiap pasangan yang telah menikah. Jadi, bagi beberapa orang, proses panjang yang dilalui saat program bayi tabung tentu akan terbayarkan setelah Mama mendapat kehamilan hingga bisa menimang sang buah hati.
5. Faktor yang menyebabkan kegagalan program bayi tabung
Freepik/gpointstudio
Dokter Thomas Chayadi menyebutkan bahwa ada tiga faktor yang bisa menentukan berhasil atau tidaknya program bayi tabung.
Sekitar 60% angka keberhasilan program bayi tabung ditentukan oleh kualitas embrio yang dihasilkan. Jadi, jika program bayi tabung yang dijalani tidak berhasil, biasanya karena kualitas embrio yang kurang bagus.
Selanjutnya, sekitar 20% hingga 30% angka keberhasilan program bayi tabung ditentukan oleh kondisi dinding rahim atau endometrium. Pasalnya, meskipun kualitas embrio baik, namun jika proses implantasi tidak tepat dan jaringan endometrium tidak reseptif, maka program bayi tabung akan gagal.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sekitar 10% angka yang menjadi kendala program bayi tabung adalah faktor yang tidak bisa dijelaskan. Ada beberapa pasangan yang sulit dikaruniai keturunan meski tidak ada masalah kesuburan rahim yang serius.
6. Apakah ada batasan berapa kali pasangan bisa menjalani program bayi tabung?
Freepik/dragen_zigic
Di luar sana, mungkin ada beberapa pasangan yang telah mencoba berkali-kali program bayi tabung, namun tak kunjung mendapatkan kehamilan. Hal ini lantas menimbulkan pertanyaan, apakah ada batasan berapa kali pasangan bisa mengikuti program bayi tabung?
Dokter Thomas Chayadi mengatakan bahwa tidak ada batasan berapa kali pasangan boleh mengikuti program bayi tabung.
Jadi, Mama dan Papa tetap bisa menjalani program bayi tabung selama Mama masih memiliki sel telur yang baik, Papa masih memiliki sel sperma yang berkualitas, dan perencanaan finansial yang matang.
7. Bisakah merencanakan jenis kelamin atau hamil bayi kembar melalui program bayi tabung?
Freepik/Tirachardz
Saat merencanakan program hamil, ada beberapa pasangan yang mengharapkan jenis kelamin tertentu atau mengharapkan kehamilan bayi kembar. Lantas, bisakah pasangan merencanakan jenis kelamin bayi atau kehamilan bayi kembar lewat program bayi tabung?
Kini, memang sudah ada teknologi yang bisa mengetahui jenis kelamin bayi yang disebut dengan Preimplantation Genetic Screening. Tetapi, biasanya tes ini dilakukan untuk mengetahui apakah embrio yang dihasilkan memiliki kromosom yang lengkap atau tidak.
Jadi, dokter Thomas menuturkan bahwa tujuan utama program bayi tabung adalah untuk membantu pasangan yang memiliki masalah kesuburan agar bisa mendapatkan kehamilan, bukan untuk merencanakan jenis kelamin bayi.
Begitu juga dengan pasangan yang ingin memiliki bayi kembar. Program bayi tabung memang memiliki potensi untuk mendapatkan kehamilan bayi kembar karena ada banyak embrio yang ditanam dalam rahim untuk meningkatkan peluang hamil.
Namun, tidak semua program bayi tabung bisa menghasilkan kehamilan bayi kembar. Semuanya tergantung dari kondisi kesehatan sel telur dan sperma saat proses bayi tabung.
8. Tips untuk meningkatkan peluang kehamilan saat menjalani program bayi tabung
Freepik/Jcomp
Terakhir, dokter Thomas Chayadi juga membagikan tips untuk Mama dan Papa yang ingin melakukan program bayi tabung untuk bisa dikaruniai momongan.
Tips yang pertama adalah periksa masalah kesuburan, baik Mama maupun Papa. Pasalnya, salah satu faktor yang cukup menentukan adalah kondisi kesehatan dan gaya hidup calon orangtua, karena bisa menjadi pengaruh besar keberhasilan IVF nantinya.
Tips selanjutnya adalah mengikuti arahan dan bimbingan dari dokter kandungan. Biasanya, dokter akan memberikan arahan kepada pasangan mengenai apa yang harus dilakukan dan dipersiapkan sebelum program bayi tabung. Misalnya seperti operasi jika ada masalah pada organ reproduksi Mama, atau menjalani terapi jika ada masalah pada kualitas sperma Papa.
Stres yang berlebihan karena tak kunjung dikaruniai kehamilan juga bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan dalam program bayi tabung. Maka dari itu, dokter Thomas Chayadi menyarankan kepada Mama agar sebisa mungkin menghidari stres saat menjalani program bayi tabung.
Tips terakhir adalah merencanakan finansial yang matang. Pasalnya, program bayi tabung membutuhkan biaya yang tidak murah, mengingat banyaknya obat yang digunakan dan panjangnya proses yang dilalui untuk bisa mendapatkan kehamilan.
Itu tadi serba-serbi program bayi tabung yang perlu diketahui. Tetap semangat bagi Mama dan Papa yang sedang memperjuangkan garis dua. Sebisa mungkin diskusikan dengan dokter mengenai pilihan yang terbaik untuk kondisi Mama dan Papa.
Semoga informasi ini dapat menambah wawasan, ya, Ma!