Lina Amelia Pejuang IVF yang Berhasil 2 Kali Jalani Bayi Tabung
Lakukan program sejak usia 23 tahun, apa yang membuat programnya selalu berhasil?
25 Oktober 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pasangan suami istri yang baru menikah pastinya menginginkan untuk cepat memiliki anak. Namun beberapa faktor memungkinkan perempuan sulit memiliki anak.
Hal-hal yang menggangu kesuburan seperti PCOS, obesitas, tersumbatnya saluran tuba, permasalahan pada sperma, faktor usia, dan beberapa hal lainnya.
Melakukan bayi tabung atau program in vitro fertilisation (IVF) menjadi salah satu jalan yang dilakukan oleh pasangan yang memiliki permasalahan infertilitas. Program ini dinilai sebagai salah satu program kehamilan yang dapat dijalani ketika cara yang alami sulit untuk dilakukan.
Pada perhelatan Popmama Parenting Academy yang berlangsung pada Jumat, 11 Oktober 2019 di Summarecon Mall Serpong dalam tema Penentu Keberhasilan dan Kegagalan Program Bayi Tabung, Lina Amelia membagikan kisahnya menjalani program bayi tabung sejak usia 23 tahun. Ia melakukan program IVF dua kali dan keduanya berhasil dengan lancar.
Ditemui di sela-sela acara, Influencer Lina Amelia yang juga pemilik akun YouTube dan Instagram Louisse Scarlett membagikan alasannya melakukan program IVF. Simak yuk, Ma!
Alasan Lina Amelia Melakukan Program Bayi Tabung
Mommy Louisse Scarlett begitu ia akrab disapa merupakan seorang mom inflencer yang sering membagikan tips mengenai parenting dan lifestyle content di YouTube dan Instagram.
Dalam YouTubenya, ia membagikan kisah pertama kali dirinya melakukan program bayi tabung. Ia mengatakan bahwa pada anak pertamanya ditahun 2016 atau saat ia berusia 23 tahun menjadi momen awal menjalani program IVF.
Saat anak kedua ia kembali menjalani program tersebut. Ketika itu ia berusia 25 tahun atau pada tahun 2018.
Bukan tanpa alasan kuat ia menjalani program IVF. Sejak SMP, Mommy Louisse mengalami ketidakteraturan datang bulan, ia bisa 2-3 bulan sekali menstruasi.
Saat menikah 6 bulan, ia mengetahui bahwa selain menstruasi tak teratur, ia memiliki banyak indung telur, namun telur tidak matang (PCOS), saluran tuba kiri mampet, dan tak kunjung hamil dengan cara program hamil alami. Hal ini, menjadi keputusan Mommy Louisse menjalani program IVF.
Dalam talkshow bersama Popmama Parenting Academy, Mommy Louisse memberikan tips untuk para pejuang IVF agar program bayi tabung dapat berjalan lancar dan peluang keberhasilan lebih tinggi.
1. Calon Mama tidak boleh stres ketika menjalani program bayi tabung
Siklus pengobatan pertama dalam program IVF menjadi yang paling menegangkan bagi pasien, kebingungan, dan kecemasan yang tinggi pastinya akan dirasakan untuk si Pasien.
Pasien menyadari pentingnya fase-fase utama ini dalam proses IVF, dan ketidakpastian hasilnya seringkali sangat menyusahkan dan membuat pasien merasa stres.
Menurut Lina, kecemasan dan ketakutan menghadapi kegagalan adalah rasa stres yang sebaiknya dihindari ketika menjalani program bayi tabung. "Jika Mama mudah stres, tentunya akan mempersulit keberhasilan program IVF," kata Lina.
Sebaiknya fokus dan selalu optimis dalam menjalani setiap proses program IVF. Bukan hanya itu, dukungan keluarga pun menjadi kunci utama para pasien bayi tabung. Semangat ya, Ma.