Ini Faktor Penentu Kesuburan yang Suami dan Istri Perlu Ketahui
Yuk, cari tahu selengkapnya di sini!
25 April 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kamu dan pasangan mungkin sudah tidak asing dengan berbagai penyebab seseorang tidak subur. Tapi, apakah kamu tahu apa saja sih faktor penentu kesuburan?
Kesuburan dari pihak suami maupun istri dipengaruhi beberapa faktor, yang tanpa disadari memiliki pengaruh besar terhadap keberhasilan kehamilan. Untuk itu, penting untuk memastikan bagaimana kesuburan mama dan papa sebelum menjalani program hamil.
Bagi pasangan suami istri yang sedang menjalankan promil, berikut ini beberapa faktor penentu kesuburan yang perlu diperhatikan, sudah Popmama.com rangkum secara lengkap di artikel ini.
1. Faktor Usia Istri dan Suami
Faktor usia merupakan faktor paling penting yang memiliki pengaruh besar dalam keberhasilan untuk memiliki momongan.
Seiring dengan bertambahnya usia pada perempuan, maka kualitas serta kuantitas sel telur pun ikut menurun. Hal ini disebabkan oleh kesuburan perempuan yang mulai menurun setelah usia 35 tahun dan diikuti dengan penurunan kesuburan yang drastis pada usia 40 tahun.
Faktor penentu kesuburan pertama ini juga harus diperhatikan oleh suami. Pasalnya, faktor usia laki-laki juga berpengaruh besar terhadap tingkat keberhasilan dalam perencanaan kehamilan.
Meski laki terus memproduksi sperma seumur hidup, namun rupanya kualitas sperma juga akan menurun seiring bertambahnya usia. Tak hanya itu, risiko keguguran pada kehamilan yang dialami istri juga akan meningkat jika suami berumur lebih tua.
Hal ini ditunjukkan dengan adanya penelitian yang menunjukkan kalau perempuan dengan pasangan pria di atas usia 45 tahun memiliki risiko keguguran dua kali lebih tinggi daripada mereka yang memiliki pasangan di bawah usia 25 tahun.
Editors' Pick
2. Faktor Berat Badan
Berat badan yang kurang proporsional, baik itu kelebihan berat badan atau bahkan kekurangan berat badan rupanya dapat mempengaruhi kesuburan suami dan istri.
Perempuan yang memiliki kadar lemak tubuh 10 hingga 15 persen di atas persentase lemak normal diketahui punya jumlah estrogen berlebih dalam tubuh. Sebaliknya, bagi perempuan dengan kadar lemak tubuh 10 hingga 15 persen lebih rendah dari persentase lemak normal dapat menurunkan proses reproduksi dalam tubuh.
Hal ini rupanya dapat memengaruhi siklus reproduksi mereka.
Untuk laki-laki, obesitas dapat menurunkan jumlah sperma. Sedangkan bagi laki-laki yang mengalami kekurangan berat badan berpotensi membuat ia memiliki kualitas sperma yang rendah.