Vagina Terasa Nyeri saat Berhubungan Seks, Apakah Bisa Hamil?
Sekalipun mengalami nyeri saat berhubungan seks bukan berarti mama tak bisa hamil
20 Juni 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rutin berhubungan seksual merupakan salah satu cara untuk bisa meningkatkan peluang kehamilan.
Namun, sayangnya tidak sedikit perempuan yang mengalami rasa tidak nyaman dan sakit ketika berhubungan seksual. Efek sakit tersebut kemudian membuat perempuan jadi kurang bersemangat untuk rutin berhubungan intim.
Lalu, bila hal tersebut terjadi, bisakah mama tetap hamil walaupun sakit saat berhubungan seksual? Kemudian, bagaimana cara untuk mengurangi sakitnya dan memperbesar peluang kehamilan?
Untuk mendapatkan jawabannya, yuk, simak pembahasan Popmama.comberikut ini.
Editors' Pick
Penyebab Nyeri saat Seks
Melansir dari laman Healthline, penyebab nyeri saat maupun setelah berhubungan seksual bisa terjadi karena beberapa hal, Ma.
Penyebabnya ada yang normal terjadi, namun ada pula yang perlu penanganan ekstra. Apa saja penyebab nyeri saat maupun setelah berhubungan intim?
- Kecemasan berlebih
- Kurang pelumas alami pada vagina mama
- Terlalu lama atau terlalu kasar saat berhubungan seksual
- Endometriosis
- Vaginismus
- Penyakit radang panggul
- Kanker serviks
- Infeksi vagina
- Cedera pada vagina
- Masalah psikologis, seperti trauma saat berhubungan intim atau pernah mengalami pelecehan.
Nyeri saat Seks, Apakah Tetap Bisa Hamil?
Peluang untuk bisa hamil walau nyeri saat seks sangat dipengaruhi oleh penyebab terjadinya rasa sakit tersebut, Ma.
Bila sakit disebabkan oleh rasa cemas berlebih, kurangnya pelumas, atau hubungan seksual yang terlalu kasar dan lama peluang mama untuk bisa hamil tentu saja cukup besar.
Namun, bila rasa sakitnya disebabkan oleh penyakit seperti kanker serviks maupun endometriosis, pengobatan atas penyakit yang Mama lakukan akan mempengaruhi potensi peluang kehamilannya.
Maka dari itu, ada baiknya untuk memeriksakan kondisi kesehatan reproduksi mama ke dokter sebelum melakukan program hamil.
Hal itu guna memastikan Mama tidak mengalami berbagai penyakit di alat reproduksi yang dapat menurunkan peluang kesuburan mama.