Penyebab Gerakan Sperma Kurang Lincah dan Cara Mengatasinya
Kondisi sperma kurang lincah disebut dengan asthenozoospermia
15 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada beberapa kelainan sperma yang dapat menyebabkan infertilitas pada laki-laki, salah satunya adalah asthenozoospermia. Pernahkah Mama mendengar istilah tersebut?
Sebagai informasi, ada tiga hal yang dapat menentukan kualitas dan kuantitas sperma, antara lain jumlah atau volume, gerakan sperma, dan bentuk sperma. Nah, asthenozoospermia merupakan suatu kondisi ketika motilitas sperma, atau kemampuan sperma untuk bergerak, buruk.
Dalam hal ini, laki-laki yang mengalami asthenozoospermia memiliki masalah pada pergerakan sperma, yakni pergerakan sperma lambat atau bahkan tidak bergerak sama sekali.
Sel sperma dikatakan lambat apabila pergerakannya kurang dari 25 mikrometer per detik. Selain itu, laki-laki disebut mengalami asthenozoospermia jika sel sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi memiliki motilitas rendah, yaitu kurang dari 32 persen.
Hal inilah yang membuat kualitas sperma tidak optimal untuk bisa membuahi sel telur sehingga dapat menyebabkan mama sulit hamil. Lalu, apa saja penyebab asthenozoospermia pada laki-laki?
Berikut penyebab gerakan sperma kurang lincah dan cara mengatasinya yang sudah Popmama.com rangkum. Yuk, disimak!
Penyebab Asthenozoospermia
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab laki-laki mengalami asthenozoospermia, antara lain:
- Pola hidup tidak sehat, seperti merokok, kurang minum air putih, makan makanan tidak sehat, dan sering mengonsumsi alkohol.
- Pembuluh darah di skrotum mengalami pembengkakan.
- Kanker testis.
- Infeksi karena paparan bakteri dan virus.
- Cedera pada bagian testis.
- Trauma panggul akibat profesi, seperti pengemudi dan penunggang kuda.
- Pernah menjalani operasi testis karena penyakit tertentu.
- Bawaan lahir atau faktor keturunan.
Selain faktor-faktor tersebut, asthenozoospermia juga dapat disebabkan oleh penggunaan jangka panjang steroid anabolik, serta penggunaan obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi kualitas sperma.
Meski bisa membuat pasangan sulit hamil, penderita asthenozoospermia tidak perlu khawatir. Pasalnya kelainan ini bisa disembuhkan.
Berikut cara mengatasi kelainan sperma ini, seperti dikutip dari laman Healthline.
1. Mengubah pola hidup
Kualitas sperma yang menurun sering kali disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat. Oleh karena itu, penting untuk mulai memperbaiki gaya hidup agar kesehatan reproduksi tetap optimal.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah berhenti merokok dan menghindari konsumsi minuman beralkohol, karena kedua kebiasaan ini terbukti berdampak buruk pada kualitas sperma.