Penyebab Gerakan Sperma Kurang Lincah dan Cara Mengatasinya

Kondisi sperma kurang lincah disebut dengan asthenozoospermia

24 November 2024

Penyebab Gerakan Sperma Kurang Lincah Cara Mengatasinya
Unsplash/Deon Black
Ilustrasi motilitas sperma yang melambat akibat asthenozoospermia

Ada beberapa kelainan sperma yang dapat menyebabkan infertilitas pada laki-laki, salah satunya adalah asthenozoospermia. Pernahkah Mama mendengar istilah tersebut?

Sebagai informasi, ada tiga hal yang dapat menentukan kualitas dan kuantitas sperma, antara lain jumlah atau volume, gerakan sperma, dan bentuk sperma.  Nah, asthenozoospermia merupakan suatu kondisi ketika motilitas sperma, atau kemampuan sperma untuk bergerak, buruk. 

Dalam hal ini, laki-laki yang mengalami asthenozoospermia memiliki masalah pada pergerakan sperma, yakni pergerakan sperma lambat atau bahkan tidak bergerak sama sekali.

Sel sperma dikatakan lambat apabila pergerakannya kurang dari 25 mikrometer per detik. Selain itu, laki-laki disebut mengalami asthenozoospermia jika sel sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi memiliki motilitas rendah, yaitu kurang dari 32 persen.

Hal inilah yang membuat kualitas sperma tidak optimal untuk bisa membuahi sel telur sehingga dapat menyebabkan mama sulit hamil. Lalu, apa saja penyebab asthenozoospermia pada laki-laki?

Berikut penyebab gerakan sperma kurang lincah dan cara mengatasinya yang sudah Popmama.com rangkum. Yuk, disimak!

Penyebab Asthenozoospermia atau Sperma Kurang Lincah

Penyebab Asthenozoospermia atau Sperma Kurang Lincah
Freepik/whatwolf

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab laki-laki mengalami asthenozoospermia, antara lain:

  1. Pola hidup tidak sehat, seperti merokok, kurang minum air putih, makan makanan tidak sehat, dan sering mengonsumsi alkohol.
  2. Pembuluh darah di skrotum mengalami pembengkakan.
  3. Kanker testis.
  4. Infeksi karena paparan bakteri dan virus.
  5. Cedera pada bagian testis.
  6. Trauma panggul akibat profesi, seperti pengemudi dan penunggang kuda.
  7. Pernah menjalani operasi testis karena penyakit tertentu.
  8. Bawaan lahir atau faktor keturunan.

Selain faktor-faktor tersebut, asthenozoospermia juga dapat disebabkan oleh penggunaan jangka panjang steroid anabolik, serta penggunaan obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi kualitas sperma.

Meski bisa membuat pasangan sulit hamil, penderita asthenozoospermia tidak perlu khawatir. Pasalnya kelainan ini bisa disembuhkan.

Berikut cara mengatasi kelainan sperma ini, seperti dikutip dari laman Healthline.

1. Mengubah pola hidup

1. Mengubah pola hidup
Popmama.com/Novy Agrina
This article supported by vivo as Official Journalist Smartphone Partner IDN Media

Kualitas sperma yang menurun sering kali disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat. Oleh karena itu, penting untuk mulai memperbaiki gaya hidup agar kesehatan reproduksi tetap optimal. 

Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah berhenti merokok dan menghindari konsumsi minuman beralkohol, karena kedua kebiasaan ini terbukti berdampak buruk pada kualitas sperma.

Editors' Pick

2. Konsumsi makanan bergizi

2. Konsumsi makanan bergizi
Pexels/Pixabay

Konsumsilah makanan bergizi seperti sayur, buah, daging merah, kacang-kacangan, serta makanan yang kaya akan omega-3. Pola makan yang seimbang dan bernutrisi dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh, termasuk meningkatkan kualitas sperma.

Menurut penelitian dari Journal of Dietary Supplements, asam lemak omega-3 terbukti dapat meningkatkan motilitas sperma, yaitu kemampuan sperma untuk bergerak dengan baik menuju sel telur.

3. Menjaga berat badan ideal

3. Menjaga berat badan ideal
Pexels/Ketut Subiyanto

Kelebihan berat badan atau obesitas dapat menyebabkan penurunan kualitas sperma dan rendahnya motilitas sperma, yang berpengaruh pada kemampuan sperma mencapai sel telur. Kondisi ini juga bisa berdampak pada keseimbangan hormon, sehingga mengurangi peluang untuk memiliki keturunan.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga berat badan ideal dengan mengontrol asupan kalori dan tetap aktif bergerak. Selain berolahraga secara rutin, pastikan juga untuk memperhatikan pola makan dengan gizi seimbang agar kesehatan tubuh dan fungsi reproduksi tetap terjaga.

4. Olahraga rutin

4. Olahraga rutin
Pexels/Ketut Subiyanto

Rendahnya hormon testosteron bisa menjadi pemicu laki-laki mengalami asthenozoospermia. Salah satu cara untuk meningkatkan hormon testosteron, yaitu dengan rutin berolahraga.

Untuk itu, luangkanlah waktu untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap harinya.

5. Gunakan pakaian dalam longgar

5. Gunakan pakaian dalam longgar
Pexels/Josh Willink

Kenakanlah pakaian dalam yang longgar untuk membantu testis tetap berada pada suhu lebih rendah daripada suhu tubuh. Pakaian yang ketat dapat meningkatkan suhu di sekitar testis, sehingga mengganggu proses produksi sperma.

Hal ini penting karena suhu testis yang lebih rendah merupakan kondisi ideal untuk menghasilkan sperma berkualitas. Dengan menjaga suhu optimal, fungsi reproduksi dapat berjalan dengan baik dan meningkatkan peluang sperma bergerak aktif menuju sel telur.

6. Minum suplemen

6. Minum suplemen
Freepik/Chatchawan39

Ada beberapa jenis suplemen yang dapat membantu meningkatkan motilitas sperma, seperti kombinasi vitamin E dan selenium. Kedua nutrisi ini berperan sebagai antioksidan yang melindungi sperma dari kerusakan oksidatif, sehingga meningkatkan kualitas dan fungsinya.

Meski demikian, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya. Hal ini penting agar kamu mengetahui dosis yang tepat dan durasi konsumsi yang sesuai dengan kondisi tubuh serta kebutuhan kesehatan reproduksimu.

Nah, itu tadi penyebab gerakan sperma kurang lincah dan cara mengatasinya. Untuk memastikan apakah Papa mengalami kondisi ini atau tidak, ada baiknya untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter untuk mendapatkan perawatan dan program pengobatan yang lebih tepat.

Baca juga:

The Latest