Jangan Menyerah, Perempuan dengan Kanker Serviks Bisa Hamil!
Selalu ada harapan untuk Mama yang selalu berjuang, jangan patah semangat kamu harus tahu ini
21 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Terkadang mendengar kata kanker saja sudah menjadi momok bagi kaum perempuan, apalagi begitu tahu betapa berbahayanya penyakit bernama kanker serviks. Jangan takut Ma, perempuan dengan kanker serviks bisa hamil kok.
Kanker serviks merupakan salah satu jenis penyakit berbahaya yang kerap menyerang kaum perempuan, bahkan penyakit ini dapat menyerang ibu hamil.
Kanker serviks juga merupakan salah satu penyakit yang berada di urutan tiga besar sebagai penyakit yang bisa membunuh jutaan perempuan di dunia yang penderitanya tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Faktanya, menurut Epidemiology and Prevention of Cervical Cancer in Indonesia, Malaysia, the Philippines, Thailand and Vietnam, setidaknya ada 15.000 perempuan Indonesia yang terinfeksi kanker serviks setiap tahunnya.
Umumnya para perempuan pun khawatir akan dampak buruk yang terjadi bila mengidap kanker serviks ini. Maka pertanyaan “Apakah penderita kanker serviks bisa hamil?, menjadi salah satu pertanyaan besar yang sering timbul pada diri pengidap kanker serviks.
Sebelum mendapatkan jawaban dari pertanyaan diatas, sebaiknya kita terlebih dahulu mengetahui informasi tentang apa itu kanker serviks.
1. Apa itu Kanker Serviks?
Kanker adalah suatu penyakit yang ditimbulkan oleh sel tunggal yang tumbuh tidak normal dan tidak terkendali sehingga dapat menjadi tumor ganas yang dapat menghancurkan dan merusak sel atau jaringan sehat.
Sedangkan pengertian kanker serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim perempuan. Leher rahim sendiri berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. Semua perempuan dari berbagai usia berisiko menderita kanker serviks. Tapi, penyakit ini cenderung memengaruhi perempuan yang aktif secara seksual.
Editors' Pick
2. Sebelum terlambat, usaha apa yang dapat dilakukan untuk mencegah terkena kanker serviks?
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar terhindar terkena kanker serviks, antara lain:
- Jalani pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang cukup nutrisi dan bergizi, seperti buah dan sayuran.
- Stop merokok! Jika Anda adalah perokok aktif, berusahalah untuk berhenti.
- Selalu menjaga kesehatan tubuh dan sanitasi lingkungan
- Gunakan air bersih saat membersihkan bagian genital pada tubuh
- Hindari berhubungan intim saat usia dini
- Selalu setia pada pasangan anda. Stop! Untuk berganti-ganti pasangan apalagi diikuti dengan hubungan intim
- Penting! Lakukan pap smear minimal sekali selama 1 tahun, khususnya bagi yang aktif melakukan hubungan intim (menikah).
- Jika Anda belum pernah melakukan hubungan intim, ada baiknya melakukan vaksinasi HPV
3. Kanker serviks adalah jenis kanker yang paling mematikan bagi kaum perempuan. Lantas, faktor apa saja yang menjadi penyebabnya?
Setiap perempuan berisiko terkena kanker serviks, risiko mengidap pun meningkat apabila memiliki faktor risiko sebagai berikut:
Infeksi Human Pappiloma Virus (HPV)
HPV merupakan penyebab kanker serviks. Sedangkan, penyebab banyak kematian pada pengidap kanker serviks adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Virus ini sangat mudah berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui cairan tapi juga dapat berpindah melalui sentuhan kulit.
Merokok
Secara umum virus HPV adalah penyebab utama kanker serviks, namun dengan merokok juga dapat meningkatkan risiko kanker serviks.
Baik perokok aktif maupun pasif, memiliki risiko dua kali lebih besar mengidap kanker serviks. Namun, biasanya perokok perempuan memiliki dua kali lebih besar terkena kanker serviks dibandingkan dengan perempuan yang tidak merokok.
Kenapa merokok dapat meningkatkan risiko kanker serviks? Rokok mengandung zat kimia (polycyclic aromatic hydrocarbon nitrosamines) yang dapat merusak DNA pada sel jaringan serviks dan melemahkan sistem kekebalan tubuh dalam menangkal infeksi virus HPV.
Berganti-ganti pasangan
Melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Perilaku gemar berganti pasangan seks pun akan meningkatkan penularan penyakit kelamin, salah satunya yaitu infeksi HPV.
Sebuah penelitian menunjukkan, bahwa perempuan yang memiliki pasangan seksual lebih dari 6 orang memiliki risiko 10 kali lipat terjangkit penyakit kanker serviks.
Kurangnya konsumsi buah dan sayur
Sayur dan buah mengandung antioksidan yang baik untuk penangkal infeksi dan radikal bebas, serta berfungsi menguatkan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, makanlah makanan sehat terutama yang mengandung betakarotin, vitamin C , E dan asam folat.
Kontrasepsi oral (pil KB)
Tahukah Mama, bahwa mengkonsumsi pil KB merupakan salah satu faktor risiko terkena kanker serviks. Seorang perempuan yang telah menikah seringkali mengkonsumsi kontrasepsi oral yang dapat mempengaruhi hormon estrogen dan progesteron.
Tahukah Ma, hormon pada kontrasepsi oral dapat menyebabkan kerentanan sel serviks terhadap virus HPV. Perempuan yang mengkonsumsi kontrasepsi oral dalam jangka waktu lebih dari lima tahun berisiko dua kali lebih besar mengidap kanker serviks.
Kehamilan
Perempuan yang hamil diusia muda memiliki banyak faktor risiko dan kemungkinan terkena kanker serviks. Umumnya, perempuan yang hamil dibawah usia 17 tahun memiliki risiko dua kali lebih besar dibandingkan perempuan yang hamil diatas usia 25 tahun.
Selain itu, perempuan yang pernah hamil lebih dari 3 kali semasa hidupnya juga memiliki risiko mengidap kanker serviks. Hal ini disebabkan karena sistem hormonal yang berubah-ubah dan lemahnya sistem kekebalan tubuh disaat kehamilan.
Faktor genetik
Riwayat keluarga menjadi salah satu faktor risiko timbulnya kanker serviks pada seorang perempuan. Di dalam riwayat sebuah keluarga, biasanya terdapat kesamaan seperti daya tahan tubuh, sistem imun hingga faktor risiko terkena penyakit yang sama.
Bila di dalam keluarga ada yang mengidap kanker serviks, maka ia memiliki risiko 2-3 kali lebih besar untuk mengidap kanker serviks juga. Hal ini pun disebabkan karena faktor ketidakmampuan tubuh dalam menangkal infeksi virus HPV dapat diturunkan pada generasi selanjutnya.
Namun, bukan berarti bila ada salah satu anggota keluarga yang mengidap kanker serviks maka kamu juga otomatis akan mengalaminya. Faktor riwayat keluarga hanyalah salah satu faktor risiko saja, hal ini dapat ditangkis tergantung dari perilaku hidup sehat Mama.
4. Bagaimana cara kita mengetahui menderita kanker serviks atau tidak?
Kanker serviks membutuhkan waktu yang lama yaitu antara 10 hingga 20 tahun, untuk menjadi sebuah penyakit kanker yang awal mulanya dari sebuah infeksi. Hal inilah yang membuat kita sulit mendeteksi tahap awal perkembangannya.
Meskipun sulit untuk dideteksi, namun perhatikan ciri-ciri berikut menjadi petunjuk apakah kamu mengidap gejala kanker serviks atau tidak.
- Saat berhubungan intim selalu merasakan sakit, bahkan sering diikuti adanya pendarahan.
- Mengalami keputihan yang tidak normal disertai dengan pendarahan dan jumlahnya berlebih
- Sering merasakan sakit pada daerah pinggul
- Mengalami sakit saat buang air kecil
- Saat menstruasi, jumlah darah yang keluar saat banyak
- Saat perempuan mengalami stadium lanjut akan mengalami rasa sakit pada bagian paha atau salah satu paha mengalami bengkak, nafsu makan menjadi sangat berkurang, berat badan yang tidak stabil, susah untuk buang air kecil dan mengalami pendarahan spontan.
5. Lalu apakah perempuan dengan kanker serviks dapat hamil?
Setiap perempuan pasti ingin memiliki keturunan, tak terkecuali sama halnya dengan para pengidap kanker serviks.
Pada umumnya kemungkinan perempuan dengan kanker serviks untuk memiliki anak, setelah melakukan terapi sangatlah kecil.
Kenapa demikian?
Karena umumnya terapi kanker serviks ini dilakukan dengan mengangkat rahim dan melakukan radioterapi, sehingga indung telurnya menjadi rusak dan tidak berfungsi lagi.
Tapi hal ini tidak terjadi pada perempuan yang didiagnosis kanker serviks pada stadium sangat awal.
Kemungkinan hamil pun dapat terjadi, karena biasanya terapi yang dilakukan hanya cone biopsy (pengangkatan mulut rahim) sehingga tidak dilakukan radioterapi yang membuat rahim dan indung telur masih ada dan berfungsi baik.
Namun, tentu untuk perempuan dengan kanker serviks yang ingin hamil tetap memerlukan pengawasan ketat dari dokter spesialis kandungan.
Selalu semangat ya Ma, jangan pernah putus asa. Yakinlah, perempuan dengan kanker serviks bisa hamil. Peluang untuk memiliki anak bagi perempuan dengan kanker serviks sangat bergantung pada tindakan pengobatan yang dilakukan serta pola hidup sehat.
Baca juga:
- Penyebab Infertilitas pada Perempuan dan Upaya Pengobatannya
- Teknik Bedah Laparoskopi: Manfaat bagi Program Hamil dan Efek Samping
- Penting! Ketahui 3 Fakta Hidrosalping yang Dapat Sebabkan Infertilitas